part 25| Topeng🎭

736 63 0
                                    

Saat bel pulang sudah berbunyi, Alta sudah berdiri di luar kelas Aretha. Dia menyenderkan punggungnya di tembok kelas dengan kedua tangan dimasukkan di saku celana. Saat semua murid mulai keluar dari kelasnya dan dia melihat Aretha keluar dari kelasnya, Alta segera menarik tangan Aretha  secara tiba-tiba dan mengajaknya menuju parkiran sekolah. Aretha tidak memberontak, dia hanya diem saja mengikuti Alta yang menarik tangannya tanpa berbicara apa-apa.

"Gue minta maaf udah bohongin lo kemarin," ucap Alta saat sampai di depan motornya.

"Ngapain minta maaf, udah gak apa-apa kok. Kita pulang sekarang yuk, badan gue pada pegel nih, pengin cepet rebahan," ucap Aretha diakhiri senyuman yang manis.

"Lo udah gak marah sama gue lagi, padahal kesalahan gue ini fatal Aretha."

"Gak usah dipikirin, semua manusia tidak luput dari sebuah kesalahan. Cepet ayo Alta kita pulang sekarang," ucap Aretha mengayun-ayunkan lengan Alta.

"Iya, ayo pulang sekarang."

Gue makin gak tega buat lo kecewa lagi, tapi gua masih gak mau kehilangan lo sama Aqila. Batin Alta.

Selama perjalanan pulang, Aretha merangkul erat pinggang Alta dan menyenderkan kepalanya dengan nyaman. Alta tersenyum di balik helm full facenya.

"Udah sampai tujuan."

"Kayak babang ojek online aja lo. Ya udah gue masuk sekarang ya."

"Eh bentar, mata kamu kenapa kok merah gini?" Tanya Alta yang melihat kedua mata Aretha merah dan berair.

"Ini..itu tadi pas di jalan kemasukan debu, terus aku kucek terus karena gatal."

"Jangan dikucek lagi ya," ucap Alta mengusap pucuk kepala Aretha.

Aretha mengangguk dan pergi masuk ke dalam rumahnya. Setelah masuk ke dalam rumah, Aretha segera berlari menuju kamarnya. Sepanjang perjalanan pulang tadi, Aretha menangis karena memang benar Alta membohonginya.

"Cengeng banget sih gue, lemah banget tahu gak," ucap Aretha mulai menangis, entah kenapa dadanya terasa sakit, "kok jadi gini sih, kenapa dia harus nembak gue kalau dia juga masih suka ama cewek lain. Dasar Playboy diapa-apain juga tetep playboy, gak akan berubah, atau gue cuma dijadiin pelampiasannya doang.”

Aretha menekuk kedua lututnya dan menyembunyikan wajahnya. Aretha menunjukkan sikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa agar hubungannya dengan Alta baik-baik saja. Kalau boleh, dia ingin mengakhiri hubungannya dengan Alta, tapi rasa sayangnya sudah terlalu besar. Aretha mengangkat kepalanya dan berjalan menuju ranjangnya. Dia ketiduran karena kecapekan menangis.

"Mata gue bengkak ya, kelamaan nangis nih. Definisi jangan terlalu mencintai orang lain," ucap Aretha saat bangun dari tidurnya.

Aretha melihat jam di dinding dan menunjukkan pukul 16.33 dia segera mandi dan turun ke bawah. Saat turun ke bawah, dia merasa kaget saat melihat papanya sedang membaca koran ditemani dengan secangkir teh.

"Papa, Aretha kangen," ucap Aretha berlari menuruni tangga dan memeluk papanya

"Sudah berapa tahun papamu ini tidak merasakan pelukan dari putriku" ucap Papa Aretha mengusap rambut Aretha

"Papa gimana udah baik kan, gak ada Operasi-operasi lagi kan?" Tanya Aretha

"Mudah-mudahan udah enggak kok, kamu ke dapur sana, bantuin mama kamu," ucap papa Aretha yang mendapat anggukan kepala dari Aretha

Gadis OnarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang