"Maaf? Kata yang sudah tidak asing bagi kita, mudah mengucapkannya tapi tidak mudah melakukannya"
~Aretha Zayba Almira~Aretha berjalan menuju kamarnya dengan wajah tertekuk, dia sebal dengan kelakuan Alta, enak banget kalau dia ngomong. Aretha benci saat sifat pemaksa Alta sudah keluar. Dia membuang asal tasnya ke sofa. Sungguh, mood Aretha sangat jelek sekarang. Aretha mulai mengingat kejadian di rooftop tadi saat bersama Alta, mengingat kejadian itu membuat Aretha kembali tersulut emosi.
Flashback on
"Langsung keintinya aja deh."
"Gue mau lo maafin gue sama Aqila," ucap Alta.
"Udah gue maafin, ada lagi gak mumpung gue masih ada disini."
"Dan gue juga mau lo jangan jauhi Aqila."
Aretha mengangkat salah satu alisnya, dia merasa bingung kenapa Alta mengucapkan begitu, perlahan Aretha mulai menghela nafas. Dia merasa tidak suka dengan suasana tegang seperti ini.
"Maksud lo apa?" Tanya Aretha.
"Ini masalah kita Ret, bukan berarti lo jauhi Aqila karena dia deket sama gue dan yang membuat hubungan kita berakhir," ucap Alta membuat Aretha bertambah bingung.
"Gue gak ngerasa jauhi Aqila, dia yang jauhi gue tahu gak. Kalau dia masih mau berteman sama gue dan deket sama gue itu gak masalah. Bukan berarti cuma masalah satu cowok buat hubungan pertemanan gue ama Aqila rusak, maaf itu bukan tipe gue. Kalau gak ada yang harus dibahas lagi gue mau pulang," ucap Aretha berjalan melewati Alta.
"Dan gue juga mau lo balikan sama gue lagi," ucap Alta yang membuat Aretha berhenti berjalan
Aretha membalikkan badan, tatapannya masih datar dengan mengangkat salah satu alisnya. Apa Aretha tidak salah dengar. Alta memaksa dirinya untuk menjadi pacarnya lagi. Pemaksa adalah salah satu sifat yang sangat Aretha benci.
"Berapa kali harus gue bilang sih, jawabannya tetep enggak."
"Gue udah minta maaf Aretha, apa itu belum cukup dan gue yakin lo juga masih suka sama gue," ucap Alta dengan percaya diri.
"Maaf? Gampang banget lo ngucapinnya, kata yang mudah diucapkan tapi tidak mudah melakukannya. Seperti keadaan kita sekarang, mudah bagi lo bilang maaf, tapi sulit buat gue maafin lo."
"Ret..." Panggil Alta pelan
"Dan satu lagi, lo bilang gue masih cinta sama lo? Bener, memang bener" ucap Aretha membuat senyum Alta terukir di wajahnya, "tapi, rasa cinta itu udah perlahan pudar terganti dengan rasa benci" ucap Aretha lagi membuat senyum Alta memudar.
Aretha berbalik badan dan segera menuruni tangga untuk keluar dari rooftop. Moodnya sudah anjlok sangat drastis. Alta hanya bisa diam saja melihat punggung Aretha menjauh dan menghilang dari balik tembok.
Flassback off
"Enak aja mau ngajak gue balikan, pingin gue cakar-cakar wajah tu orang. Ngeselin bat sih. Tenang Aretha, tenang," ucap Aretha menenangkan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Onar
Novela Juvenil"Apa yang lo pegang, gue anggep sampah!" Seorang gadis troublemaker atau gadis yang sering membuat onar.Aretha Zayba Almira yang biasa dipanggil Aretha. Yang sudah pindah sekolah entah sudah berapa kali, hingga takdir mempertemukan Aretha dengan sah...