Aretha sudah diperbolehkan pulang setelah menginap di rumah sakit selama tiga hari setelah sadar. Aretha sudah kembali ke rumahnya, dia sedang merebahkan badannya di kasur empuk miliknya.
Aretha merasa bosan di dalam rumah sendirian, sebuah ide terlintas dipikirannya. Aretha melihat jarum jam yang masih menunjukkan pukul 06.02 belum terlalu terlambat untuk pergi.
"Sedang apa kamu Aretha?" Tanya mama yang masuk ke kamar Aretha dan melihat Aretha ke kamar mandi membawa seragamnya
"Anu...itu Aretha gak mau ngapa-ngapain kok ma," ucap Aretha tersenyum kikuk.
"Kamu gak boleh pergi ke sekolah dulu, kondisi kamu belum sehat total."
"Siapa yang mau berangkat sekolah sih ma," elak Aretha.
"Ya udah kalau gitu, mama mau ke cafe sebentar, mbok Ijah pergi ke pasar jadi kamu jaga rumah, istirahat dulu."
Yes, bisa kabur dong. Batin Aretha senang.
"Iya ma,"
Setelah itu mama Aretha menutup pintu kamar. Aretha mendengar suara mesin mobil perlahan melaju menjauh, dia segera bersiap dengan memakai seragam lengkap.
Aretha segera memesan ojek online dan menunggu di depan rumahnya. Saat ojek online datang dia segera meminta Abang ojek untuk cepat pergi sebelum mboh Ijah datang. Aretha mengernyitkan dahi setelah sampai dan melihat gerbang sekolah masih dibuka
"Ini pak satpamnya kemana sih, kok gak jagain gerbang, kalau gerbangnya di maling orang gimana," jeda tiga detik "Malah bagus dong, gue bisa langsung masuk," ucap Aretha melangkah memasuki gerbang
Baru saja melangkah memasuki lorong-lorong kelas, tepatnya di depan toilet siswi, Aretha terpaku saat melihat ada dua pasang insan yang sedang memeluk satu sama lain. Siapa lagi kalau bukan Alta dan Aqila. Samar-samar Aretha mendengar percakapan mereka.
"Aku gak bisa jauhin kamu Aqila," ucap Alta melepas pelukannya.
"Tapi, aku hanya parasit di hubungan kamu sama Aretha," kata Aqila tertunduk
"Tetep gak bisa."
"Kenapa Al?" Tanya Aqila yang kini menatap Alta
"Karena aku masih sayang sama kamu Aqila."
Damn!!
Seperti beribu-ribu anak panah yang menancap di badan Aretha. Seketika badan Aretha melemas, sebuah cairan bening turun dari pelupuk mata Aretha disusul yang lainnya. Aretha berpikir kenapa Alta sejahat ini padanya. Kalau dia masih sayang Aqila, kenapa Alta menjadikannya sebagai kekasihnya atau Aretha hanya sebagai tempat pelampiasannya.
Aretha segera berjalan memutar arah menuju kelasnya. Sampai di depan pintu kelasnya, Aretha membuka pintu dan melangkah memasuki kelasnya. Untungnya, guru-guru sedang Rapat. Tawa dan candaan para murid seketika berhenti saat Aretha masuk.
"Aretha udah sembuh, kok udah berangkat sekolah," ucap Gebby yang merasa bingung
"Bosen di rumah terus. Gurunya pada rapat ya?" Tanya Aretha duduk di kursinya
"Iya, tadi ada rapat dadakan tentang PAS nanti,” ucap ketua kelas
"Wagelasih cepet bener. Perasaan gue baru pindah kemari," ucap Aretha mengambil sebuah kotak dari dalam tasnya, lalu berdiri dan pergi ke luar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Onar
Teen Fiction"Apa yang lo pegang, gue anggep sampah!" Seorang gadis troublemaker atau gadis yang sering membuat onar.Aretha Zayba Almira yang biasa dipanggil Aretha. Yang sudah pindah sekolah entah sudah berapa kali, hingga takdir mempertemukan Aretha dengan sah...