Part 10| Dia

968 70 0
                                    

Alta berjalan menelusuri lorong-lorong kelas hingga sampai di taman sekolah. Dia duduk di sebuah bangku. Alta kembali mengingat secuil ingatan di masa lalunya.

Flashback

Hari itu hari Anniversary yang ke dua tahun dari hubungan Alta dan pacarnya. Alta berlari ke sebuah cafe untuk bertemu pacarnya itu. Saat sampai di cafe, Alta memakirkan motornya di depan cafe. Alta dibuat kecewa saat melihat pacarnya bergandengan tangan dengan seorang laki-laki dengan memakai kemeja rapi.

"Aqila!" panggila Alta.

Ya, pacar Alta waktu SMP adalah Aqila Keysa Azahra. Aqila yang melihat Alta datang merasa senang. Saat Aqila hendak berbicara Alta memotong ucapannya.

"Gak usah ngomong. Gue tahu lo mau bilang kalau dia pacar lo kan. Oke fine."

"Dia bukan pacar aku Alta, dia..."

"Bukan pacar lo, bukan pacar kok gandengan tangan mesra lagi,” kata Alta tersenyum miring.

Saat laki-laki itu hendak berbicara Alta mengangkat jari telunjuknya mengisyaratkan untuk diam. Alta berbalik dan pergi dari sana. Mulai hari itu Alta dan Aqila tidak lagi memiliki hubungan, sejak saat itu juga Aqila mulai mendekati Alta untuk menjelaskan semuanya, tapi Alta selalu menolak mentah-mentah bahkan sampai membentak Aqila.

"Gue lebih percaya apa yang gue lihat dan penglihatan gue gak pernah salah," ucap Alta lali pergi meninggalkan Aqila dengan laki-laki itu.

Sejak saat itu Alta selalu berpacaran lebih dari satu orang, dia mulai menjadi playboy.

Flashback end

Alta tertunduk dan mengusap rambutnya dengan kasar. Dia bingung di sisi lain dia mulai mencintai Aretha, di sisi lain dia masih mencintai Aqila first lovenya, tapi rasa kecewa yang Alta rasakan lebih besar. Dasar labil.

"Lo kenapa?" tanya Aretha yang berjalan menuju Alta.

"Gak, gue cuma pusing doang," kata Alta tersenyum saat Aretha duduk di sampingnya.

"Mending ke UKS aja," ucap Aretha menasehati.

"Gak usah. Ret gue mau nanya."

"Nanya apaan?" Ucap Aretha memiringkan kepalanya.

"Gue sahabat lo kan."

"Ya iya lah sahabat gue," ucap Aretha sambil memukul pelan lengan cowok itu

Alta hanya tersenyum, mereka pergi ke kelas masing-masing karena bel masuk sudah berbunyi. Saat bel pulang Aretha dan Gebby belajar bersama di rumah Gebby, Sandy dan Alta ikut ke rumah Gebby untuk membantu mengajari Aretha. Sudah sepuluh menit Aretha berkutat dengan buku dan bolpoinnya. Aretha ingin menyerah, dia tidak mengerti sama sekali, ditambah kini tiga orang sedang menatapnya serius.

"Kalian ngapain lihatin gue sampai segitu sih. Gak bisa fokus kan gue jadinya," eluh Aretha.

"Fokus-fokus, udah ngerti belum lo," kata Sandy.

"Belum," ucap Aretha cengengesan membuat tiga orang di depannya merasa gemas.

Gebby, Alta dan Sandy sudah menjelaskan materi ulangan besok sebanyak tiga kali. Aretha hanya bisa cengengesan menampilkan gigi-giginya. Mereka bertiga menghela nafas pelan mendengar jawaban Aretha.

"Gebby jelasin satu kali lagi," ucap Gebby mulai menjelaskan sekali lagi ke Aretha. Dia memperhatikan dengan seksama.

"Ngerti kan?" ucap Alta membuka mulut.

Aretha mengangguk tanda mengerti. Aretha tidak paham sepenuhnya, tapi dia berusaha mengerjakan lima soal yang dibuat oleh teman-temannya dengan semampunya, Aretha mulai menggoreskan tinta bolpoinnya di atas kertas kosong.

Gadis OnarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang