part 28| luka

771 57 0
                                    

Lonceng cafe berbunyi menandakan ada pengunjung yang masuk. Dua orang remaja tampak baru saja memasuki cafe, mata mereka menyusuri setiap sudut cafe. Cafe ini dirancang sesuai selera anak muda ini membuat siapa saja terkagum-kagum melihatnya.

Di bagian paling depan terdapat panggung mini untuk para band. Aretha dan Sandy duduk di meja bagian pinggir agar bisa  dekat dengan jendela dan menikmati ramainya jalan yang terpampang. Sandy memanggil salah satu pelayang yang ada di cafe itu.

"Mau pesan cake apa kak?" Tanya pelayan perempuan itu.

"Saya cheesecake satu, minumannya ice blend coffee. Lo mau apa Ret?"

"Gue mau chocolate lava cake satu, red Velvet satu minumnya sama kek Sandy," ucap Aretha penuh semangat.

"Ditunggu sebentar ya kak," ucap pelayan itu lalu pergi.

Tak lama lonceng cafe kembali berbunyi, seorang pelanggan laki-laki nampak segera masuk dan duduk di meja ujung yang tak jauh dari meja Aretha dan Sandy. Dia hanya memesan late. Dia melihat Aretha dan Sandy yang tertawa lepas, ada sebuah perasaan tak terima melihat mereka berdua bersenang-senang.

Aretha dan Sandy tampak menikmati cake yang mereka pesan. Aretha sangat senang hari ini, apalagi bisa pergi bersenang-senang dengan Sandy. Bagi Aretha Sandy adalah orang baik yang selalu ada saat Aretha merasa terpuruk.

"Enak banget cakenya," ucap Aretha senang.

"Iya setuju bat gue, gak sia-sia kita ngeluarin uang jajan kita. Kapan-kapan, kita kesini lagi, sekalian ngajak si Gebby, dia paling suka kan sama cake gini."

"Bener bat lo," ucap Aretha mengangguk setuju.

"Ya udah, gue mau bayar dulu. Uang lo sini."

"Gak mau traktir gue lo," ucap Aretha memberikan uang lima puluh ribu ke Sandy.

"Ogah bat gue traktir lo, makan lo banyak," ucap Sandy berjalan menuju kasir.

Aretha hanya bisa cemberut mendengar penuturan Sandy. Laki-laki yang duduk di meja ujung dan berjalan dengan cool menuju Aretha. Aretha yang melihat laki-laki itu hanya memutar bola matanya malas.

"Ngapain lo kesini?Lo ngikutin gue ya," Tanya Aretha dengan nada ketus.

"Kalau iya kenapa? Gue gak suka lihat lo deket sama Sandy," ucap laki-laki itu.

"Urusannya sama lo apa sih Al, mau gue deket sama siapapun terserah gue, lo itu cuma mantan dan gak lebih," ucap Aretha berdiri lalu menarik tangan Sandy yang baru saja tiba.

Laki-laki itu yang tak lain adalah Alta. Alta hanya terdiam saat Aretha mengucapkan itu. Dia merasa bodoh saat ini, dia tidak bisa mempercayai dirinya sendiri telah mengatakan itu pada Aretha. Alta mengikuti Aretha hingga keluar cafe. Alta menarik tangan Aretha agar berbalik menghadapnya. Lalu dengan kasar Aretha menghempaskan tangan Alta yang memegang tangan Aretha.

"Ngapain sih lo masih ngikutin gue?" Tanya Aretha mulai meninggikan nada bicaranya.

"Gue sayang sama lo Ret, gue mau kita balikan lagi," ucap Alta.

"Maksud lo apa? Setelah lo nyakitin Aretha berkali-kali, segampang itu mau ngajak Aretha balikan," ucap Sandy.

"Gue gak bicara sama lo ya," ucap Alta mencengkeram kerah seragam Sandy.

Gadis OnarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang