part 20| patah 💔

757 63 5
                                    

Kedekatan Aqila dan Alta lebih menyeramkan daripada hantu Yang ada di film. Aretha tidak tahan lagi, dia berdiri dan melangkah pergi, keluar dari bioskop. Alta yang melihat Aretha keluar dari bioskop segera berdiri dan mengejar Aretha.

Alta mengurung niatnya untuk mengejar Aretha karena Aqila menahan ujung kaosnya. Dia merasa kasihan melihat Aqila sendirian disini, Alta kembali duduk.

Mungkin, dia ke toilet. Batin Alta

Aretha sendiri merasa kesal dan menghentak-hentakkan kakinya karena Alta tidak membujuknya agar tidak pergi. Boro-boro dibujuk, dikejar aja enggak.

"Pacar apaan sih dia, lihat ceweknya keluar bukannya dikejar terus dibujuk kek, malah mentingin cewek lain. Dasar gak guna" ucap Aretha berjalan keluar dari mall

"Lha terus gue mau pulang gimana, gak bawa dompet lagi. Mau pesen ojek atau taksi online gak ada duwit. Telfon mama aja kali ya. Buset dah batrainya habis lagi, auto jalan kaki deh."

Aretha berjalan kaki pulang untuk kedua kalinya. Dia menyusuri trotoar dimana tak banyak pengendara yang lalu lalang. Sesekali dia menendang krikil yang ada di depannya untuk meluapkan kekesalannya.

"Sebel gue. Gue pikir Alta ngajak gue cuma berdua, ngedate gitu, tahunya si Aqila diajak juga. Sialan tu orang emang," ucap Aretha menendang sebuah botol yang ada di depannya

Botol yang Aretha tendang jatuh dengan mulus untuk kedua kalinya di kepala orang lain yang sedang berjalan berlawanan arah dengannya.

"Punya dosa apa sih gue ama botol. Perasaan, kalau gue nendang botol kena sial mulu" ucap Aretha berjalan mendekati korban botol yang Aretha tendang

"Sialan. Siapa yang lempar botol ini?" Ucap seorang lelaki dengan badan berotot

"Saya om, maafin Aretha ya om," ucap Aretha menghampiri lelaki itu.

"Saya maafin, tapi kamu harus bayar saya lima juta untuk biaya pengobatan."

"Buset om, banyak bener. Itu namanya om mau malak saya, cuma kena botol gitu doang biaya pengobatannya lima juta, dikasih minyak kayu putih entar pulang juga sembuh om," kata Aretha tanpa rasa takut.

"Kalau begitu sini tas kamu," ucap lelaki itu merebut paksa tas Aretha "kuat juga kamu ya" ucapnya lagi saat Aretha menepis kasar tangan lelaki itu.

Aretha memasang kuda-kudanya, lelaki itu menyeringai, serangan bertubi-tubi mulai lelaki itu lontarkan, dari pukulan dan tendangan. Aretha berhasil menghindar dan membalas pukulan itu.

Sial. Batin Aretha saat dia lengah dan lelaki itu berhasil memukul tepat di dahi Aretha, membuat rasa nyeri kembali terasa di dahinya. Aretha tetap mencoba menangkis semua serangan walaupun rasa nyeri di kepala Aretha masih terasa.

Ketika lelaki itu lengah, Aretha menendang perut lelaki itu sekuat tenaga. Lelaki itu roboh saat mendapat tendangan maut Aretha. Ada sebuah motor yang tak asing bagi Aretha berhenti di sampingnya, pengendara motor yang memakai helm full face mengisyaratkan untuk segera naik. Tanpa babibu Aretha segera naik.

"Makasih bro, lo udah bantuin gue tadi, lo siapa?" Ucap Aretha

Pengendara itu tidak menjawab, hanya diam. Mungkin suara angin dan keramaian yang ada di jalan lebih keras daripada suara cempreng Aretha. Pengendara motor itu menghentikan motornya dan menarik tangan Aretha ke salah satu bangku yang ada di taman. Aretha hanya diam saja, kalau pengendara itu melakukan sesuatu padanya, Aretha akan melawan.

Gadis OnarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang