01

31 4 0
                                    

Di sebuah sekolah elit. Ada seorang pria yang nakal dan sok jago. Panggil saja dia Rangga. Di istirahat sekolah, dia bersama teman-temannya. Erwin, Dimas dan Alex. Mereka pergi membuat onar di sekolahnya

"Sekarang kita ngapain, nih?" tanya Alex kepada rangga.
.
"Gimana kita pergi ke ruang BP bro ..." jawab Rangga sambil tersenyum ke arah teman-temannya.
.
"Lo gila. Apa lupa minum obat? Ngapain kita kesana nanti malah dapet masalah!" ketus Erwin sedikit kesal.
.
"Dasar bencong, lu!" ledek Rangga.
.
"Kita pergi kesana itu bukan berarti untuk membuat onar! Kita kesana itu untuk mengambil semua surat panggilan. Setelah itu kita bagiin deh ke semua murid di sekolah ini. Gimana?" tanya Rangga.
.
"Wahh bagus juga tuh ide, lo!" kata Dimas sambil menepuk pundak Rangga.
.
"Ya udah ayo kita berangkat." ucap Rangga semangat.

Mereka pergi ke ruang BP. Disana Rangga mengajak semua guru BP untuk mendengarkan ceritanya. Cerita yang mengapa dia sangat nakal di sekolah. Sedangkan 3 temannya pergi masuk, mengendam-ngendam mengambil surat panggilan. Teman-temannya berhasil dan keluar dari ruang BP itu.

"Jadi begitu pak, bu ceritanya. Kalau begitu saya permisi dulu pak, bu." kata Rangga dan perlahan pergi.

Saat Rangga keluar dari ruang BP, Rangga melihat ketiga temannya berdiri ketakutan bersama Kepala sekolah.

"Aduhh ... " gumang Rangga menundukan kepala sambil menggarut kepalanya.
.
"Bagus ya Rangga, cepat masuk lagi ke dalam!" bentak Kepala sekolah dengan nada tinggi.

Dan akhirnya yang mendapatkan surat panggilan itu adalah Rangga dan berserta ketiga temannya.

Keesokan paginya Rangga masuk sekolah dengan ditemani ayahnya, untuk menghadiri surat panggilan. Rangga langsung pergi ke dalam kelas setelah mendengar semua ocehan pagi dari ayahnya.

"Woi bro gimana lo, sehat?" tanya Alex sedikit tertawa.
.
"Gue pikir lo udh di mutilasi bokap lo!" ucap Erwin tertawa bersama Alex.
.
"Lo gila ... ini lebih parah bro, uang jajan gue dikurangin. Yang parahnya lagi gue ke sekolah cuma bisa naik angkotan umum," jawab Rangga dengan nada memelas.
.
"Haha kasihan banget si lo," kata Erwin.
.
"Udah" melewati teman-temannya dan berjalan ke arah mejanya "kalian bisanya cume meledek!" ketus Rangga lalu duduk.

Tidak lama kemudian pacar Rangga datang. Dia bernama Nessa.

"Hallo sayang ... Kok mukanya di tekuk-tekuk gitu si?" tanya Nessa sambil duduk disamping Rangga.
.
"Gapapa kok sayang!" jawab Rangga mencubit pipi Nessa.
.
"Nes nanti pulang sekolah lo ga bisa dianter Rangga lagi, lo!" ujar Alex sedikit tertawa.
.
"Kok bisa gitu?" sahut Nessa menanyakan kepada Alex.
.
"Gini lo sayang. Motor aku tadi mogok. Jadi aku hari ini enggak bisa anter kamu," kata Rangga.
.
"Ouhh dikirain apaan. Iya-iya gapapa kok sayang! Aku bisa pulang sama temanku" ucap Nessa.

****

Bel masuk berbunyi. Dan guru masuk ke dalam kelas dengan hati-hati.

"Rangga kamu ga bikin yang aneh-aneh lagikan di kelas, ini!" tanya Guru sambil melihat sekelilingnya.
.
"Tenang aja bu, enggak ada apa-apa kok," jawab Rangga.
.
"Nahh gitu harus ada hari libur Rangga. oh iya anak-anak, pada hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan masuk," kata Guru.

Seorang cewe cantik datang masuk kedalam kelas itu. Sepontan semua cowo langsung melirik cewe itu, kecuali Rangga.

"Silahkan perkenalkan nama dan asal sekolah," ujar Guru.
.
"Perkenalkan nama saya Diana Febrianti. asal sekolah SMA 46 Jakarta," kata Diana.
.
"Semua ya udh tau siapa namanya?" tanya Guru kepada semua siswa.
.
"Sudah, bu!" teriak semua murid.
.
"saya boleh nanya enggak!" ujar Alex sambil mengacunkan tangan.

"Nanya apa, Alex?" tanya Guru.

"Ke Diana, bu! Bukan ke Ibu!" kata Alex tertawa.
.
Semua murid ikut tertawa. Saat Alex berkata seperti itu.
.
"Diam!" bentak Guru tampak marah.
.
"Ya udah Diana, kamu bisa langsung duduk bersama Sani," kata Guru.
.
"Makasih, bu!" Ucap Diana.

***

Bel istirahat Rangga seperti biasa nongkrong di kantin.

"Rangga lo punya duit, ga?" tanya Alex.
.
"Iya tuh, takut ya lo mau ngutang!" canda Dimas.
.
"Gue jadi males," ujar Rangga lalu berdiri dari bangkunya.
.
"Tunggu dulu dong, baperan banget si!" sahut Alex menarik tangan Rangga.
.
"Karna kita sahabat yang baik. Hari ini kami yang neraktir lo," ucap Erwin tersenyum.
.
"Ini seriusan?" tanya Rangga dengan raut muka kaget.
.
"Iyah ... Makanya jangan baperan gitu dong." kata Dimas

Mereka langsung memesan makanan. Saat mereka sedang makan, Erwin, Dimas dan Alex terus membahas murid baru yang ada di kelasnya. Saat mereka sedang membahas mutid baru itu. Tiba-tiba murid baru itu datang dari arah kiri Rangga membawa makanan. Sekitar jarak kurang dari 1 meter dari Rangga.Diana terjatuh, tepat ke arah Rangga, seketika baju Rangga kotor.

RAGANA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang