20

8 3 0
                                    

"Ngapain lo pegang tangan gue! Lo pikir gue anak kecil, yang harus di pegang biar nggak hilang," ucap Diana kesal tapi, Diana membiarkan Rangga masih memegang tangannya.
.
"Sory-sory, bukan gitu maksud gue," sahut Rangga tersenyum dan melepaskan pegangannya.
.
"Bodo ... " kata Diana dan pergi masuk ke mall.
.
"Lo mau kemana?" teriak Rangga.
.
"Mancing!" teriak Diana.
.
"Mancing? Tungguin gue." sahut Rangga dan masuk ke mall bersama Diana.

Rangga dan Diana masuk ke dalam mall. Rangga membawa Diana ke sebuah tempat makan yang ada di mall.

"Lo mau pesan apa?" tanya Rangga.
.
"Gue samain deh sama lo." sahut Diana

Taka lama kemudian pesanan datang, mereka langsung menyantap hidangannya.

"Gimana enak nggak?" tanya Rangga.
.
"Lumanyan," jawab Diana.
.
"Kok lumanyan," kata Rangga dan berhenti makanan.
.
"Soalnya, masakan ibu gue lebih enak dari ini," ucap Diana berbisik.
.
"Btw, lo bisa nggak kalau makan itu enggak celemontan," kata Rangga sedikit tertawa.
.
"Dimana?" tanya Diana malu sambil meraba pipinya.
.
"Di sini!" jawab Rangga sambil mendekatkan wajahnya dan membersihkan sisa makanan yang ada di seketiran mulut Diana secara perlahan.
.
'Kenapa gue jadi dang ding dung gini ya, Rangga dekatin gue gini ... Seperti sesak napas' batin Diana.
.
"Lain kali lo harus belajar sama gue!" kata Rangga tersenyum dan kembali ke tempat duduknya.
.
"Iyah-iyah ... " sahut Diana tersenyum dan kembali makan.
.
"Rangga!" sapa Diana lembut.
.
"Iyah?" sahut Rangga dan berhenti makan.
.
"Gue cobain makanan lo dong!" ucap Diana sambil menaik turunkan alis matanya.
.
"Kan makanan kita sama, ngapain lo harus nyobain makanan gue!" sahut Rangga dan kembali melanjutkan makan.
.
"Lo jadi cowo enggak peka banget, si!" ucap Diana kesal dengan nada pelan sambil mengaduk makanannya.
.
"Lo bilang apa?" tanya Rangga sambil mengunyah makanannya.
.
"Anu gue bilang ... Makanan gue enggak ada rasanya!" jawab Diana tersenyum.
.
"Ya udah ni cobain makanan gue. Padahal sama, si!" kata Rangga sambil mengambil sesendok makanan berniat ingin menyuapi Diana.

Diana langsung membuka mulutnya lebar-lebar. Tapi, Rangga membelokkan tanganya dan makanan itu mendarat di mulut Rangga, seketika raut muka Diana seperti marah.

"Aem ... Enak!" kata Rangga tersenyum sambil mengunyah makanannya.
.
"Dasar pelit!" sahut Diana marah sambil menjatuhkan sendoknya di meja secara kasar.
.
"Hehe ... Nanti gue pesan satu lagi buat lo. Jangan marah-marah napa!" ucap Danres tersenyum.
.
"Biarin ... Biar gue cepat tua!" kata Diana sambil menaikan bibirnya seperti sedang cemberut.
.
"Kalau lo jadi nenek berarti ... Ahk enggak bisa gue banyangin!" kata Rangga tertawa.
.
"Gue mau pulang!" sahut Diana pergi sambil menginjak kaki Rangga.
.
"Lo mau kemana? Sakit banget lagi!" kata Rangga sambil meletakan uang di meja dan pergi menyusul Diana yang sedang marah.

Di mall Rangga terus membujuk Diana, biar Diana bisa memaafkan Rangga. Hingga Rangga tidak sengaja melihat Nessa sedang berpegangan mesra dengan cowo lqin. Rangga langsung pergi menghampiri mereka.

"Lo mau kemana?" tanya Diana dan pergi mengikuti Rangga.

Rangga sampai di sana bersama Diana.

"Oh jadi ini, kelakuan kamu di belakang kamu!" kata Rangga nampak emosi.
.
"Sayang?" sahut Nessa panik.
.
"Dia siapa sayang!" kata cowo itu sambil menunjuk Rangga.
.
"Enggak usah nunjuk-nunjuk gitu!" sahut Rangga sambil menjauhkan tangan cowo itu secara kasar.
.
"Gue pacarnya! Lo, siapa?" kata Rangga emosi dan mendorong cowl itu.
.
"Rangga udah!" kata Diana sambil memegang pundak Rangga.
.
"Terus ini siapa?!" tanya Nessa emosi sambil mendorong Diana hingga terjatuh.
.
"Aww ... " kata Diana sambil merasa kesakitan.
.
"Lo gapapa!" sahut Rangga kawatir sambil membantu Diana berdiri.
.
"Gapapa kok," jawab Diana.
.
"Gue udah muak sama tingkah laku lo!" kata Rangga emosi sambil mendekati Nessa.

Cowo itu langsung menghadang Rangga yang sedang menghampiri Nessa.

"Gue enggak ada urusan sama lo!" kata Rangga emosi.

Cowo itu langsung menyingkir.

RAGANA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang