46

11 1 0
                                    

Mimpi buruk. Dimana Diana bertunangan dan menikah dengan Aslan. Dimimpinya Rangga hanya bisa meratapai tangisannya, melihat pujaan hatinya telah pergi.

"Ternyata cuma mimpi," gumam Elpan dengan nafas yang tidak teratur dengan keringat di wajahnya.

Rangga melihat kearah jam tangannya, yang menunjukan pukul 05:11 WIB. Rangga beranjak dari ranjangnya keluar dari kamar, dan berjalan kearah toilet.

Setelah Rangga keluar, Rangga kaget saat melihat ada Sani di depannya. Sani langsung menarik tangan Rangga ke depan teras rumahnya, lalu duduk di kursi yang telah ada disana.

"Lo cerita deh sama gue," kata Sani dengan raut muka serius.
.
"Cerita apa? Gue enggak punya cerita tau enggak, aneh banget," ucap Rangga terkekeh.
.
"Gue serius, lo" menunjuk Rangga, "Pasti lagi ada masalah, kan!" ujar Sani.
.
"Enggak ada," sahut Rangga lalu berdiri.
.
"Tunggu dulu, lo mau kemana!" menarik tangan Rangga dan Rangga pun kembali duduk.
.
"Ini soal Diana, kan?!" tanya Sani.
.
"Apa gue ceritain aja sama dia," batin Rangga.
.
"Iya. Ini soal Diana, tapi lo enggak usah cerita sama Dimas," ujar Rangga.
.
"Iya-iya. Rahasia lo aman sama gue." sahut Sani tersenyum.

Rangga menceritakan semuanya kepada Sani. Bahwa Diana sebentar lagi akan segera bertunangan, Sani benar-benar kaget dan tidak percaya kalau Rangga menyerah begitu saja. Merelakan Diana dengan yang lain.

Plak!

Tangan mulus Sani lolos mendarat mengenai pipi Rangga. Sani benar-bena geram dan kesal dibuat Rangga, karena Rangga tetap kekeh dengan pendiriannya untuk merelakan Diana.

"Seharusnya lo itu bukan kaya gini! Diem kaya orang bodo. Apa enggak ada cara selain merelakan? Gue tau Diana, dia itu sahabat SMA gue. Diana pasti berharap lo datang dan jemput dia, bukannya diem kaya gini!" kata Sani dengan nada tinggi sembari melihat Rangga yang masih mengusap pipinya.
.
"Gue cape, San. Harus lari-lari lagi sama Diana, karena sampai kapanpun Aslan tetap enggak akan tinggal diam," lirih Rangga.
.
"Ini wajar dalam hubungan. Pasti ada rintangan dan hambatan, seharusnya kalian itu lakuin itu bersama-sama. Percaya deh, pasti itu semua hanya sekedar angin yang berlalu," ucap Sani.
.
"Gue bingngung," rintih Rangga.
.
"Bingngung? Sebenarnya lo sayang enggak si sama Diana?"
.
"Lo lupa waktu lo nembak dia?" tanya Sani.
.
"Gue ... Emang masih sayang, gue juga sebenarnya enggak rela kalau dia sampai jatuh kepelukan Aslan," desah Rangga.
.
"Nah, tunggu apa lagi? Lo pergi kesana dan rebut Diana. Buang rasa ego lo, karena Diana itu benar-benar cinta sama lo," ujar Sani.
.
"Benar yang dibilang istriku, bro!" Rangga kaget mendengar suara itu yang ternyata itu suara Dimas yang berada di balik pintu.
.
"Lo harus rebut lagi Diana. Sebelum semuanya terlambat," balas Dimas sembari berdiri di samping Sani.
.
"Benar yang mereka bilang. Seharusnya gue bukan menyerah seperti ini, gue harus buang ego gue," batin Rangga lalu berdiri.
.
Rangga menarik nafas panjang. "Baik gue akan rebut kembali Diana. Karena Diana adala jodohku." sambut Rangga semangat.

Dimas dan Sani tersenyum mendengar ucapan dari Rangga.

"Kalau gitu gue ikut lo buat pergi kesana," kata Dimas tersenyum. Rangga mengatur kepala sembari tersenyum jawab iya.

"Hey!"

Suara teriakan yang keras, Rangga, Dimas dan Sani kaget saat melihat. Ternyata itu suara Alex, serta dibelakangnya ada Nessa, Keysa, Herbin, Lievia, Vini dan Melani. Mereka semua berjalan menghampiri Rangga.

"Kaka!" teriak Keysa sembari berlari kearah Rangga.
.
"Kalian?" gumam Rangga kaget tergeran-heran.
.
"Sebaiknya kalian tidak lupa dengan kami!" ujar Alex tersenyum dengan nada tinggi.
.
"Rangga, sekali maafin aku. Ini semua terjadi karena ulah aku," ujar Melani tersenyum.
.
"Melani, gue udah maafin lo. Jauh sebelum lo datang kesini," sahut Rangga tersenyum. Diikuti mereka semua, karena Rangga sudah menerima permintaan maaf Melani.
.
"Keysa ngapain kesini?" tanya Rangga.
.
"Keysa kesini, mau kirim pesan dari bunda. Katanya, jangan pulang. Sebelum kaka bawa kak Diana lagi," jawab Keysa tersenyum.

RAGANA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang