07

9 3 0
                                    

"Jadi, tadi pagi adik lo masih nyuekin lo", ucap Erwin.
.
"Iya. Kayanya adik gue beneran marah sama gue," kata Rangga lemas.
.
"Kan udah gue bilang. Kita nggak perlu tuh ngerjain Diana lagi," ujar Erwin.
.
"Nggak! Nggak bisa, gara-gara dia. Adik gue jadi marah sama gue," cela Rangga sambil berdiri.
.
"Lo, kalau nggak mau ikut gapapa," kata Rangga pada Erwin, "Gue tau lo suka sama dia."
.
"Siapa juga yang suka. Gue cuma kasihan," balas Erwin.
.
"Jadi rencana lo apa?" tanya Alex.

Saat mereka sedang berbicara. Tiba-tiba Diana datang bersama sani. Diana dan sani hanya meletakan tasnya dan pergi.

"Menurut kalian dia dengar nggak?" tanya Dimas.
.
"Enggak menurut gue," sahut Alex.
.
"Gue punya ide," ucap Rangga tersenyum.
.
"Apa?" tanga Erwin.
.
"Kita ambil salah satu hp dikelas ini,"jawab Rangga berbisik pada teman-temannya.
.
"Lo gila," sahut Dimas berbisik.
.
"Gini. Kita ambil terus kita simpen di tasnya Diana," kata Rangga.
.
"Bagus juga ide lo!" teriak Alex semangat.
.
"Suara lo kecilin!" ujar Rangga sambil memukul kepala Alex.
.
"Iyah-iyah, maaf," sahut Alex.
.
"Udah bisa dimulai sekarang?" tanya Dimas.
.
"Bisa. Gue, lo dan Erwin. Akan bikin semua orang keluar dari kelas.Dan lo Alex, lo ambil hp siapapun, lalu masukin ke tasnya," ujar Rangga.
.
"Ok-ok. Beres." sahut Alex semangat.

Rangga bertepuk tangan dan berkata. "Hallo teman-teman. Tolong perhatiannya sebentar, tadi kata guru ada pengumuman di lapangan, penting."

Teman kelasnyapun langsung pergi ke arah lapangan bersama Rangga, Erwin, dan Dimas. Sedangkan Alex melakukan rencana.

Setibanya dilapangan teman kelasnya heran. Karena tidak melihat siapapun di lapangan.

"Kok ga ada orang. Katanya ada pengumuman," ucap salah satu siswa.
.
"Tadi ada kok, masa gue bohong. Tanya aja Erwin," ujar Rangga.
.
"Apa bener yang Rangga bilang," tanya siswa itu kepada Erwin.
.
"Iyah benar, tadi gue juga dengar," kata Erwin lalu melihat Rangga.
.
"Mungkin udah bubar temen-temen," sambung Dimas.
.
"Ya udah temen-temen kita masuk ke kelas. Bentar lagikan jam pelajaran pertama dimulai." ujar salah satu siswi.

Mereka pergi kelas. Saat Rangga dan temannya tiba dikelas. Mereka tidak melihat Alex di dalam kelas.

"Alex dimana?" tanya Rangga berbisik kepada Erwin dan dimas.
.
"Mana gue tau. Orang gue ikut sama lo." jawab Dimas.

Saat Mereka sedang kebingungan mencari Alex. Sani dan Diana datang, bersamaan dengan bel masuk sekolah. Tak lama kemudian Guru datang di ikuti oleh Alex dari belakang.

"Permisi bu," kata Alex tersenyum.
.
Guru kaget dan berkata. "Kok kamu baru masuk?"
.
"Habis dari kamar mandi, bu," jawab Alex.
.
"Ya udah duduk." ujar Guru.

Saat Alex duduk. Rangga langsung menanyakan pada Alex tentang rencananya.

"Gimana si lo. Malah pergi ke toilet," ucap Rangga berbisik.
.
"Ini cuma sandiwara gue, biar mereka nggak curiga sama gue," ucap Alex berbisik
.
"Wah ... lo beneran pinter." puji Rangga tersenyum.

Saat mereka sedang asik belajar. Salah satu siswa dikelas Rangga memanggil bu Guru.

"Bu! Hp saya hilang," ucap Siswa.
.
"Kok bisa hilang?" tanya Guru.
.
"Nggak tau bu," jawab Siswa itu sedih.
.
"Coba cari lagi. Mungkin keselip sama buku," ujar Guru.
.
"Nggak ada, bu! Tadi udah saya cari," sahut Siswa itu.
.
"Mungkin ada yang maling, bu!" teriak Rangga dari belakang.
.
"Mana mungkin ada maling di kelas ini. Orang murid disini, orang berada semua," cela Guru.
.
"Tapi, ada satu yang miskin bu di sini," sambung Dimas sambil melirik Diana.
.
"Siapa?" tanya Guru.
.
"Itu loh bu, murid baru," lanjut Rangga memandang sinis Diana.
.
"Nggak, bu!" cela Diana sembari mengelengkan kepalanya.
.
"Lo jangan asal nuduhnya!" sambung Sani dengan nada tinggi
.
"Udah periksa aja bu tasnya," ujar Alex.

Erwin hanya diam, tidak ikut memojokan Diana. Melihat Diana di yang benar-benar ketakutan.

"Ya udah. Biar ibu aja yang periksa," sahut Guru sambil berjalan ke meja Diana.

Ibu Guru meriksa tas Diana. Tak lama kemudian bu Guru menemukan beberapa Hp di tas Diana. Diana hanya diam, kaget melihat ada Hp di tasnya. Dia masih blom percaya.

"Hp yang ibu tunjukin ke atas. Langsung datang kesini mengambil," ujar Guru nampak kecewa pada Diana.
.
"Itu Hp saya, bu!" teriak salah satu murid.
.
"Itu juga Hp saya, bu!" teriak murid lain.

RAGANA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang