"Jadi kamu yang masukin hp itu ke tasnya Diana?!" bentak Kepala Sekolah sambil memukul meja.
Rangga dan Diana kaget.
"Iyah ... Pak," ucap Rangga ketakutan.
.
"Kenapa bisa Rangga. Kamu berani lakuin perbuatan itu di sekolah ini, bapak jadi ga ngerti sama kamu," keluh Kepala Sekolah sambil melihat Rangga dan Diana.
.
"Tapi, Rangga sudah minta maaf sama saya pak," sambung Diana sambil melihat Rangga.
.
"Semua permasalahan apa bisa di selesaikan dengan permintaan maaf saja!" bentak Kepala Sekolah kepada Rangga.
.
"Tidak pak," sahut Rangga sambil menundukan kepala.
.
"Karena dari itu, kamu bapa DO dari sekolah ini. Sama hukuman dengan Diana kemarin," anjur Kepala Sekolah sambil mengambil surat.
.
"Tapi, pak," sahut Diana.
.
"Apa lagi si Diana?" tanya Kepala Sekolah.
.
"Apa tidak ada lagi hukuman yang lebih ringgan," jawab Diana.
.
"Maksud kamu," kata Kepala Sekolah binggung.
.
"Ranggakan sudah mengakui kesalahannya," celutuk Diana sambil melihat Rangga.
.
"Apa bapa tidak berkenan untuk meringankan hukumannya!"
.
"Gimana, ya? Tapi, apa kamu tidak keberatan?" tanya Kepala Sekolah.
.
"Sama sekali tidak, pak," jawab Diana tersenyum.
.
"Baiklah Rangga kali ini kamu selamat," ucap Kepala Sekolah sambil kembali duduk.
.
"Makasih pak, makasih ... " kata Rangga sambil menciumi tangan Kepada Sekolah.
.
"Iyah ... Tapi, bukan berarti kamu ga dapat hukuman!" bentak Kepala Sekolah.
.
"Maaf, pak," sahut Rangga sambil duduk.Diana hanya senyum-senyum sendiri saat Rangga di bentak.
"Jadi hukuman yang pantas buat kamu adalah, lari kelilingi lapangan selama lima puluh kali, selesai itu kamu bersihkan semua kamar mandi di sekolah ini! Apa kamu keberatan?" tanya Kepala Sekolah.
.
"Tentu tidak pak. Asalkan saya tidak keluar dari sekolah ini, hukuman apapun akan saya lakukan," jawab Rangga sambil berdiri layaknya sedang berpidato.
.
"Laksanakan," ucap Kepala Sekolah.
.
"Asiap, pak!" balas Rangga tersenyum sambil menarik Diana dan keluar.Keluar dari ruangan kepala sekolah. Rangga menjalankan hukumannya lari lapangan. Sedangkan Diana kembali masuk ke dalam kelas.
Jam istirahat terdengar Rangga beristirahat sejenak di pinggir lapangan. Saat Rangga sedang beristirahat, pacarnya datang menghampirinya Nessa.
"Kamu ngapain di sini sayang?" tanya Nessa.
.
'Gue lagi males sama dia, lebih baik gue cuekin dia' batin Rangga.
.
"Aku di hukum!" jawab Rangga sambil mengelap keringatnya.
.
"Kok bisa si sayang?" tanya Nessa pan
.
"Ceritanya panjang!" sahut Rangga tanpa melihat Nessa sedikitpun.
.
"Kamu jadi dingin gini sama aku! Lihat aku dong!" kata Nessa sambil mendekatkan wajahnya.
.
"Apaan si? Aku lagi jalanin hukuman. Jadi jangan ganggu aku!" kata Rangga dan kembali berlari lalu meninggalkan Nessa.
.
"Terserah!" jawab Nessa teriak dan nampak kesal.Tak lama Rangga meninggalkan Nessa, Rangga melihat Diana dan Sani dari kejauhan sedang berjalan menuju tempatnya.
"Enggak salah lihat ni gue? Seorang Rangga ngejalanin hukuman. Biasanyakan lo lari!" canda Sani.
.
"Gue cape kalau lari mulu dari kenyataan!" canda Rangga sambil tersenyum pada Diana.
.
'Hari ini gue kenapa, ya? Setiap gue lihat Diana gue jadi ... Ya udah mungkin itu cuma perasaanku saja' batin Rangga.
.
"Rangga ... " kata Diana sambil melambaikan tangan di wajahnya.
.
"Ee sory-sory!" sahut Rangga sambil mengkedipkan matanya.
.
"Lo kenapa lihat gue kaya gitu!" ucap Diana sambil tersenyum.
.
"Anu, gue cuma ... " kata Rangga.
.
"Cuma apa?!" sahut Sani sambil naik turunkan alis matanya.
.
"Udahlah. Ini gue beliin minum sama tisu buat lo!" kata Diana sambil memberikan.
.
"Buat ... Apa?" tanya Rangga sambil mengambil.
.
"Buat lo. Biar lo semangat!" jawab Diana tersenyum manis.
.
"Makasih ... " sahut Rangga yang dalam batin dia sangat senang Diana perhatian padanya.
.
"Kalau gitu gue sama Sani masuk kelas dulu, ya!" kata Diana sambil berjalan.
.
"Baik-baik lo! Jangan kabur. Awas!" kata Sani sambil mengepalkan tangannya dan pergi berjalan bersama Diana.
.
"Tenang aja!" teriak Rangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGANA (Selesai)
RomanceMenceritakan seorang pria yang jahil di sebuah sekolah. Hampir tiap hari dia mendapatkan hadiah dari tindakannya itu, yaitu surat panggilan. Tapi, Rangga mulai berubah saat dia bertemu dengan gadis cantik, siswi baru di kelasnya. Walaupun perkenalan...