Hallo teman unicorn, karena untuk halaman ini mengandung alur cerita 18+ mohon untuk kebijakannya ya untuk para pembaca dibawah umur. Dosa ditanggung sendiri apalagi lagi dibulan puasa^^ baca disaat sudah berbuka puasa ya!..
Happy reading guys🍒
__________________ .
Hari demi hari, aku selalu bersama Abay sejak saat itu. Aku selalu menunggunya ia pulang terkadang aku yang ditunggu olehnya. Kemanakah kita pergi? Tidak banyak, kami hanya menghabiskan waktu di rumahku atau ditempat tinggalnya.
Dan kini kami ber-empat akan mengadakan acara untuk pergi ke suatu tempat yang dimana kita bisa mendengar seruan ombak, merasakan lembutnya butiran pasir, juga matahari yang terik beberapa jengkal diatas kepala kita. Siapa saja yang ikut serta dalam acara ini? Tentunya aku, Abay, Yura, dan kakak Yura.
Kenapa kakak Yura ikut? Mungkin Yura ingin berlibur dengan kakaknya. Oke hari ini kami sudah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, seperti sunblock, bikini, pakaian ganti, sandal, peralatan mandi, dan lain lain.
Malam ini aku dirumah tidak sendirian, aku ditemani oleh Abay untuk malam ini. Yaa dia menginap di tempatku, dan tentunya aku tidak mengabari pada Martin bahwa ada temanku yang menginap. Aku dengan Martin sedang baik baik saja dalam artian seperti biasa tidak sering berkomunikasi lewat ponsel. Kami berdua sudah terbiasa seperti itu.
Kembali lagi dengan pembahasan pertamaku, kini aku sedang makan malam dengan Abay. Tak ku sangka ternyata Abay sangat pintar memasak, jujur aku baru kali ini mencoba makanan sederhana tapi untuk rasa bisa dibilang perfect.
Lanjut setelah beres makan malam kami berdua bermain beberapa permainan dalam ponsel dengan satu botol anggur merah yang menghangatkan suasana sampai akhirnya kami berdua mengantuk.
Abay akan tidur diatas ranjang ku, ya kau tau kasurku hanya satu dan kamarku pun hanya ada satu. Tidak mungkin aku menyuruh Abay tidur diatas sofa, rasanya tidak tega.
Kami berdua saling bertatapan didalam gelapnya ruangan, walaupun gelap tapi kami masih bisa melihat bayangan wajah. Ia tersenyum padaku, aku membalas senyumannya. Pada saat itu aku memejamkan mataku dan aku memutuskan untuk tidur.
"Good night bay" ucapku
"Good night Anya" balasnya
°°°
- Abay's Pov -
Malam itu kami berdua di dalam satu ruangan yang sama, bahkan di satu ranjang yang sama. Aku melihat Anya, gadis sederhana yang selalu tampak ceria ini.
Ia memejamkan matanya, dan aku mendekati bibir merekah Anya. Tanpa sadar ia menyambut ciuman yang aku berikan. Bukan dalam keadaan mabuk, namun karena dorongan alami. Anya tahu dia harus menyambut ciumannya, ia tahu setidaknya kali itu saja, ia menginginkannya dariku akupun begitu, membutuhkannya, dan ia membutuhkanku lebih dari kekasihnya. Ia merasakannya karena saat itu setidaknya ia merasa bahwa aku mencintainya lebih dari kekasihnya.
Dan untuk pertama kalinya aku merasakan sensasi manis dengan rasa anggur merah dan kehangatan mengerikan yang meletup-letup di sel sel kulitku, merasakan kehidupan di ujung bibirku.
Ku nikmati pijatan lembut di bibir dan lidahnya. Bibirnya yang terasa seperti kelopak mawar dengan lidah Anya seperti gula gula kapas yang merona merah muda dan meleleh setelah bergelayut manja pada lidahku. Sungguh aku menyukainya dan menikmati setiap detik gigitan mematikan rasa di mili per mili bibir dan lidahnya. Dan kami hanyut dalam gelap remang remang dengan kehangatan malam ini.
Anya tertidur nyenyak hingga matahari bersinar, aku sudah terbangun sejak sinar matahari memasuki pentilasi kecil pada ruangan ini. Aku memperhatikan langit langit sambil berpikir betapa ringan kepalanya hari ini, terasa seperti baru bangun di atas tumpukan awan. Tubuhku terasa ringan, diselimuti aroma pagi yang cerah.
Kemudian aku menatap ke sisiku, tepat dimana Anya membaringkan kepalanya di atas lenganku. Bulu mata yang panjangnya terjatuh dengan damai. Cuping hidungnya bergerak perlahan, mengikuti gerakan tubuhnya ketika ia bernapas dengan lembut dalam tidurnya. Dengan hati hati, aku menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajahnya. Jari jariku menyapu sisi wajah Anya dengan lembut, hampir tidak menyentuhnya sama sekali. Tiba tiba Anya bergeming, mendekatkan tubuhnya kepadaku, meringkuk seperti bayi di bawah selimut.
Lama sekali aku memperhatikan Anya, aku tidak yakin apa yang aku inginkan dari gadis ini dan juga tidak tahu apa yang harus aku lakukan.
Suara dering telpon berbunyi, siapa lagi kalau bukan dari ponsel Anya yang sampai membuat Anya terbangun secara langsung.
"Hp aku mana Abay" sinyalnya
Aku menunjukkan pada sebuah tablesidenya yang berada di samping kasur ini.
"Halo yur? Haaa iya-iya ini aku kesiangan sory. Oke aku siap siap dulu ya" ujarnya sambil menutup sambungan telpon.
"Abay! Kita kesiangan!!" Matanya begitu menyembul seperti mau keluar.
Kami berdua bergegas untuk mandi secara bergantian, sampai pada akhirnya kami sudah siap untuk berangkat. Ku lihat Anya yang sedang menungguku di lobby.
"Are you ready abay?!" Serunya
"Gow!" Balasku
Aku dan Anya berjalan menuju parkiran, katanya Yura dan kakak laki lakinya itu sedang menunggu di parkiran. Kami berempat akan menaiki mobil Yura.
🌈 Unifcorn
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind the Rainbow
RomanceSeorang gadis yang mencari jati dirinya '. Behind the Rainbow [GxG] Status ' On going Genre ' Romance Rated ' Mature 🔞 Author ' Unicorn