Kunjungan

145 24 0
                                    

Saat kejadian itu aku hanya berfikir tentang Abay, apa mungkin aku menyukainya? Tidak. Aku hanya mengaguminya saja , yaa hanya itu tidak lebih.

"Nya udah jangan dipikirin lagi soal cewek songong itu, aku awal liatnya aja udah sebel banget dari cara dia gelendotan sama si Abay" ocehnya

"Nya? Dengerin aku ga sih"

"Anyaa" suara melengking seraya klakson mobil yang ia tekan terdengar olehku

"Ehh iya-iya apa? Gimana?" Tanyaku kebingungan

"Dih dari tadi aku ngomel ga didengerin ya nya"

"Sorry ada yang ganggu pikiran aku ra"

"Mikirin apa sih?"

Aku hanya terdiam menatap jalanan.
Sesampainya di apartemenku, aku membereskan semua barang barang ku dengan bantuan Yura.

"Ini simpen dimana nya?" Tanyanya sambil memperlihatkan sebuah barang

"Oh taruh aja di rak atas ra"

"By the way, aku mau tanya deh sama kamu"

"Kamu sejak kapan deket sama si Abay?"tanyanya to the point

"Umm... Belum lama sih baru beberapa minggu"

"Serius? Wahh aku mencium bau bau asmara" ujarnya

"Ngaco deh"

Selesai kami membereskan barang barang ku yang baru saja aku beli. Kami berdua membuat ramen ala homemade, lalu menyantapnya dengan semangat.
Setelah itu Yura berpamitan untuk pulang lebih awal karena sang kakak telah menghubunginya dan menyuruhnya ia pulang. Dan sekarang tinggal aku sendirian. Ku buka ponselku dan ada tiga pesan yang belum terbaca dari Abay

Abay : Anya gua tunggu lu di toko ternyata lu ga ada disini
         Nya bisa cepet bales?
         Nya? Lu masih marah sama gua?

Ku balas dengan cepat kilat

Anya : Abay sorry baru bales, iya aku ga ada di toko aku ga marah sama kamu. Kalo kamu mau main aja ke apartemenku, aku shareloc sekarang

Abay : On the way.

Abay akan datang ke apartemenku. Ku lihat sekeliling sekitarku, sial bekas makan Yura dan aku belum ku bereskan. Secepatnya aku membereskan dan duduk menunggu Abay datang ke tempatku.

15 menit tiba tiba ada suara ketukan pintu didepan. Kakiku berlari kecil menuju depan pintu, dan ku lihat lewat door viewer ada sosok Abay sedang berada didepan pintu apartemenku.

Ku buka pintu dan...

"Hey" sapanya

"Masuk bay" ajakku

Abay melihat sekeliling isi apartemenku.

"Lu tinggal disini sendirian?"

"Iya"

"Temen lu?"

"Dia udah pulang bay"

"Oh gitu"

"Duduk bay, mau minum apa?"

"Adanya minuman apa?"

"Air putih atau minuman kaleng?"

"Minuman kaleng supaya lebih relax" ujarnya

"Oke"

Aku membawakan minuman kaleng itu dan menaruhnya di atas meja lalu setelah itu duduk di sampingnya.

"Jadi, ada apa bay?" Tanyaku

"Sorry soal tadi, dia cewek gua agak kurang sopan"

"Ahh udahlah ga apa apa ko"

"Hmm pacar lu ga main ke tempat lu?"

"Dia sibuk kerja"

"Oh gitu"

"Abay, aku kira kamu bakalan lupa sama aku" hey apa yang aku katakan?

"Gak ko, makannya aku cari kamu"

Kalimatnya tiba tiba berubah.

"Cuma mau bilang gitu aja?"tanyaku

"Engga, aku mau ketemu juga"

"Ketemu siapa?"

"Kamu Anya"

Sekujur tubuhku bergetar, entah tubuh entah hati yang tergerak.
Tiba tiba situasi didalam ruanganku hening.

"Kenapa bay?"

Dia hanya menatapku. Lalu ia bertanya.

"Berapa lama kamu jalanin hubungan sama pacar kamu?"

"Empat tahun"jawabku

"Lumayan juga"

"Kenapa?"

"Bisa selama itu kamu berhubungan"

"Yaa..."

Ia bertanya soal mengapa aku berada di kehidupannya, dan apa yang aku mau darinya. Aku hanya menjawab apa yang harus ku jawab. Dan itu jawaban yang menurutnya menohok.

"Jadi kamu deketin aku karena aku menarik buat kamu?"

"Yaaa.. "

"Apa lagi?"

"Hanya mengagumi"

"Apa yang kamu kagumi dari aku Anya?"

"Keindahan"

"Maksud kamu?" Tanyanya lagi

"Hanya aku yang mengerti tentang sudut pandangku disaat aku melihat kamu Abay"

"Tell me"

Perasaan ini sungguh gila, aku tidak bisa membendungnya lagi. Tapi sekuatku aku harus menahannya, ini tidak boleh terjadi!. Kau tau? Dia adalah wanita , ya wanita tomboy yang menarik perhatianku. Aku harus mengatakannya berapa kali di dalam hati ini? Aku menyukainya, aku menyadari bahwa aku berpaling hati pada sosok wanita yang berada di depanku ini. Sungguh ini terlalu cepat untukku. Ya tuhan tolong aku perasaan apa yang aku rasakan ini.

Behind the RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang