Berontak

281 30 1
                                    

:: POV Anya ::

Aku jalan menuju ruang tamu dan mengambil jaket yang sempat aku lepas dan ku gantung dibelakang pundak sofa. Tiba tiba Martin memelukku dari belakang.

"Stay beberapa jam lagi Anya"ucapnya sembari mencium pundak ku.

Ya Tuhan ada apa dengannya lagi....

"Martin, jam makan siang aku udah bener bener kelebihan"

"Anya aku kangen"ucapnya lagi

"Tin, aku bener bener harus balik ke toko"

"Sebentar aja"

"Ga bisa Martin ngerti dong! Kita udah makan kan sesuai janji kamu kita makan abis itu balik ke toko"

"Tapi aku mau berdua dulu sama kamu" ia mengelus bagian perutku.

Aku mencoba menjauhin Martin.

"Tin aku ga suka kamu kaya gini!"

Ia menarik tanganku, lalu memeluk pinggangku, menekannya agar bisa lebih berdekatan dengan mukaku. Ia meraup bibirku dengan ganas, aku tidak membukakan mulutku agar ia tidak bisa menguasaiku. Aku mendorong dada bidangnya untuk menjauh, aku berontak.

Lengannya tidak hanya diam menekan pinggangku, ia mengelus bagian punggungku. Dan tidak lama aku menginjak kakinya sekencang mungkin.

"Arrrrgghh!! Anya sakit!"

"Aku mau pulang!"teriakku

"Sssttt... Okeoke jangan teriak, ayok kita pulang"

Aku sangat kesal dibuatnya. Diperjalanan aku sama sekali tidak menanggapi perkataannya, aku hanya menengok kearah jendela.

Sampai kapan aku harus terus begini? Ya tuhan.

Sesampainya aku ditoko, aku meninggalkan Martin begitu saja.

"Anya tunggu kabar aku ya!" Teriaknya

Aku hanya menoleh, lalu memasuki toko. Ku lihat jam dinding ternyata sudah jam 18.00 jalanan macet membuat waktuku habis bersamanya. Aku memasuki ruangan ku untuk beristirahat. Dan ternyata disana ada Yura yang sudah menungguku diatas sofa sampai tertidur pulas.

"Yura" panggilku pelan

"Enggg" sedikit demi sedikit ia membukakan matanya. "Anya"

"Pelan pelan duduknya, aku baru dateng"

"Anya, kamu kemana? Aku chat ga di balas?" Tanyanya

"Iyakah? Sebentar" aku merogoh saku jaketku, tetapi handphoneku tidak ada disana. Aku mencoba mencari di tasku dan aku ingat. "Arghh sial"umpatku.

"Kenapa nya?"tanyanya

"Hp aku ketinggalan di mobil Martin"

"Biar aku telephone"katanya

"Ah ga perlu, siapa tau dia ga liat ada hp aku di jok mobilnya"

"Kamu sama dia kemana nya? Ko bisa lupa naro hp"

"Aku cuma makan siang aja, eh iya bentar lagi jam tujuh malem aku tutup dulu ya"

"Iya Anya"

Aku dan ke tiga pegawaiku siap siap menutup toko, sampai akhirnya selesai. Aku dan Yura menaiki mobil Yura, menuju apartemenku. Aku belum bisa membeli sebuah mobil seperti Yura  dengan menaiki bus aku tetap bisa menghemat dan menuju toko.

"Aaaahhhh enaknya udah sampai rumah"ujar Yura

"Aku pake kamar mandi duluan ya Ra"ucapku.

"Oke"

:: POV Martin ::

Aku mematikan mesin mobilku, ku lihat jam pada layar handphone ku. Aku mencoba mengirim pesan pada Anya.

To :: Anya Sayang

Sayang aku udah sampai rumah nih. Kamu jangan lupa mandi ya, nanti aku video call malem.

Tiba tiba ku dengar suara notif handphone yang tentu saja bukan berasal dari handphoneku. Ku lirik jok mobil sebelah, dan aku mendapati handphone Anya.

"Hmm dasar pelupa" ucapku sambil membawa hpnya, dan bergegas masuk ke dalam rumah.

:: POV Anya ::

Badanku sekarang sangat segar sekali, aku keluar dari kamar mandi dan telah mengenakan piyama tidurku.

"Ra tuh giliran kamu yang mandi"

"Oke" ia bergegas ke dalam kamar mandi

Waktunya mengeringkan rambut. Suara dering telphone dari handphone Yura berbunyi. Ku lihat nama pada layar hp.

"Martin?" Aku mencoba mengangkat sambungan telphone.

"Halo Martin?"

"Hai beib?"

"Kenapa kamu telphone Yura?"

"Hp kamu ada ditangan aku, jadi aku telepon temen kamu"

"Oh kenapa kamu tau Yur---"

"Besok kesini aja bawa hp kamu" potongnya

"Loh kenapa gitu? Ga kamu anterin aja ketempat kerja aku?"

"Aku maunya kamu kesini"

"Cih!" Aku mematikan sambungan telphone

Yura keluar dari kamar mandi dan melihatku menggenggam hp miliknya.

"Kenapa nya?"

"Ah ini Ra Martin telepon lewat nomor hp kamu jadi aku angkat dia kabarin aku kalo hp aku ada di dia"

"Oh gitu"

"Ra kita maskeran yuk?" Anakku

"Ayok!"

Malam ini kami berdua melakukan siblings times seperti layaknya adik kakak yang akur , aku senang berada dekat Yura.

Malam ini kami berdua melakukan siblings times seperti layaknya adik kakak yang akur , aku senang berada dekat Yura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌈Unifcorn

Behind the RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang