Pertemuan

181 28 0
                                    

Hari ini aku melihat Abay yang sedang duduk santai menyantap coffee favoritnya dengan tumpukan beberapa buku yang bertebalan hingga 600 halaman. Aku hanya memperhatikannya dari kejauhan. Sungguh mengapa aku begitu tertarik dengan wanita tomboy ini?.

Aku mencoba untuk mengirimi ia pesan.

Anya : Abay, siang ini ada rencana ga?

10 minutes later

Abay is typing...

Abay : Ga ada , kenapa?

Anya : Hari ini kita lunch bareng bisa?

Abay : Boleh, mau makan dimana?

Anya : Ditempat favorit aku makan , nih aku shareloc ya

Abay : Oke

15:00.
Aku menunggu diresto yang tidak terlalu jauh dari tempat kerja maupun Universitas nya. Dan kini aku masih menunggunya seraya meminum minumanku yang baru saja datang ke mejaku.

Ku lihat lagi berulang ulang jam tangan yang ku kenakan. Sudah memakan 25menit waktuku menunggu ia datang tapi tak kunjung datang juga.

"Mungkin 5 menit lagi dia Dateng".

15:45.
Masih belum ada tanda tanda kehadirannya. Ku buka handphoneku, ku cari namanya dan berniat untuk mengirim pesan, tetapi entah apa yang membuatku merasa hal ini mungkin bisa dilakukan di lain waktu. Akhirnya aku memesan makanan dan sehabis itu aku kembali ke tempat kerjaku.

Mungkin dia sedang sibuk, mari kita lihat apa saja yang aku pesan hari ini

'c h i k e n p i e s o u p

'c h i k e n   p i e   s o u p

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'r a s p b e r r y

Karena makanan ini bisa membuatku memperbaiki mood hari ini, kita lupakan yang sudah lewat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena makanan ini bisa membuatku memperbaiki mood hari ini, kita lupakan yang sudah lewat. Happy lunch time!!...

:: POV Abay ::

Rencanaku sekarang adalah mencetak ATM Care terbaru karena Care lamaku entah ku taruh dimana aku lupa menaruhnya apa jangan jangan dibawa oleh salah satu selirku yang memang semuanya matrealistis. Untuk prosesnya cukup singkat hanya saja antriannya lumayan panjang, dan bisa menghabiskan waktu beberapa puluh menit kedepan.

Hampir satu jam aku berada di bank, akhirnya selesai juga. Saat aku melihat layar ponselku, teringat aku mempunyai janji dengan seseorang.

"Anya".

Aku berlari dan menaiki motorku bergegas menuju resto yang ia janjikan pertemuan kami berdua. Tapi aku tidak menemukannya disana. Ku tekan tombol telpon pada ponselku.

"Tuuutt...." Suara dering telphone

"Ayo angkat nya" aku merasa gelisah pada saat itu.

"Halo?" Akhirnya Anya mengangkat telpon ku

"Anya sorry gua bener bener lupa" ujarnya

"Ah abay it's ok"

"Serius Anya"

"Iya bay gapapa ko. Aku kayanya ga bisa hari ini next time ya!"

"Lu udah makan?"

"Sudah"

"Syukurlah, yaudah nya gua tutup ya telponnya"

"Oke"

Anya sepertinya kecewa, aku merasa tidak enak dengannya. Aku harus menemuinya sekarang juga. Kakiku berhenti tepat didepan pintu restoran, mataku melihat sosok yang tak asing.

"Nasel?"

"Sayang"

"Kamu lagi apa disini sel?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu lagi apa disini sel?"

"Loh aku mau ketemu temen temen aku disini, kamu sendiri ngapain disini?"

"Oh aku janjian sama temen"

"Mana temennya?"

"Udah balik duluan"

"Oh yaudah temenin aku yuk?"

"Tapi--"

"Sayaaang temenin aku kamu ga sibuk kan?"

"O..oke"

Nasel, dia adalah pacarku saat ini. Dia memang bisa dibilang belok dari dulu alias sudah lama menjadi pasangan lesbian. Umurnya lebih muda daripada aku. Aku dan Nasel telah menjalani hubungan belum lama sekitar 1 bulan lebih mungkin hahaha menurutku itu tidak terlalu penting buatku. Yang terpenting hanya girls, money, time, sex, have fun. Itulah hidup

Aku bertemu dengan teman temannya yang begitu terlalu lebay menurutku, mereka hanya mengobrolkan hal hal yang tidak begitu penting seperti make up, boy, money, dan lain lain seperti ibu ibu arisan yang berisik. Tidak, rencanaku sekarang aku mengunjungi tempat Anya, mungkin setelah ini aku akan bertemu dengannya dan membawa sesuatu untuknya agar tidak merasa terlalu kecewa untuk soal siang tadi.

Benar benar menghabiskan waktuku, ia hanya berbincang ria dengan teman temannya, lalu apa gunanya aku disini? Menonton mulut mulut mereka yang super duper berisik? Aku harus pergi.

"Nasel, ayok pulang" ajakku

"Sayang kamu ko ngajak aku pulang, malu dong sama temen temenku" bisiknya

"Aku cape mau istirahat , kamu mau aku anterin pulang atau aku tinggal?"

"Loh Abay kamu ngeganggu aku, kalo mau pulang yaudah pulang aja sana" jelasnya

"Dari tadi kek jadi ngehambat mau ketemu Anya kan" ceplosku seraya pergi meninggalkan Nasel.

Nasel menoleh ke arahku lalu berteriak.

"Abay! Siapa yang kamu sebut tadi!?" Teriaknya

Aku hanya mengabaikannya lalu pergi meninggalkan tempat itu.

🌈Unifcorn

Behind the RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang