Jawaban

115 17 0
                                    

Enam jam kami menghabiskan waktu diperjalanan, akhirnya kami sampai dirumah. Abay pamit untuk pulang dan kini aku sendiri lagi diapartemenku. Aku membereskan semua barang yang telah ku beli , setelah itu aku bergegas untuk mandi.

Aku selalu mendengarkan music saat mandi, dan yang kudengar saat ini bukanlah lagu biasa yang ku putar di playlist favoritku melainkan suara dering telpon. Aku mengangkat telpon itu dan aku mengaktifkan loudspeaker.

"Halo.."

"Anya aku didepan pintu"

Martin tiba tiba saja berada didepan pintu apartemenku. Aku menyelesaikan mandiku dan aku memakai kimono ku lalu ku buka pintu untuknya.

"Anya" panggilnya

"Masuk tin" ajakku

Martin duduk di sofa sambil melihat kearah sekeliling apartemen.

"Tadi ada siapa?"tanyanya

"Maksud kamu siapa?"tanyaku balik

"Jawab pertanyaan aku"

"Ga ada siapa siapa"

"Bohong" ujarnya

"Beneran" aku meyakinkannya

"Ini bukan bau parfum yang sering kamu pake Anya" dia tetap bersikeras

"Ini pengharum ruangan Martin"

"Adidas Extreme?"tanyanya heran

Martin tahu betul bau bau parfum sampai dia tahu seseorang yang berkunjung tadi memakai parfum Adidas Extreme.

"Itu parfum yang di beli Zach dia tadi bantuin aku buat bawa barang barang" akhirnya aku mendapatkan alasan yang make sense.

"Bener?"

Aku mengangguk.
"Oke kamu mau apa kesini Martin?"tanyaku

Martin menarik lenganku, dia menyuruhku duduk disampingnya.

"Aku mau tau cerita kamu selama di pantai tanpa aku"

"Aku cape Martin, aku butuh istirahat"

Lengan Martin mengelus lembut pipiku. Sebenarnya aku merasa risih dengan perlakuannya. Tapi ku tahan agar tidak mengundang keributan atau kecurigaan.

"I miss you" ucapnya

Aku hanya menatapnya, entah apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Matanya berbinar binar melihat kedua bola mataku, lengannya yang besar menopang tekuk leherku, dan wajahnya mendekat kearahku. Aku hanya membuang muka, aku tidak bisa seperti ini. Tapi Martin berusaha untuk begitu dekat denganku, dia mengecup bibirku. Aku tidak merespon sama sekali, matanya terpejam merasakan kelopak bibir bawahku.

Ingin rasanya aku menghentikan aksinya, tapi dia terus memperdalam ciuman itu tanpa ada balasan ciuman apapun dariku. Aku menahan dada bidangnya. Ada raut wajah yang bertanya tanya dihadapan ku.

"Kenapa?"tanyanya

"Aku belum pake baju"

Yaa aku masih mengenakan kimono ku, lebih baik aku memakai bajuku terlebih dahulu. Aku memasuki kamarku. Disaatku tengah memilih pakaianku, Martin tiba tiba berada dibelakangku.

"Mau aku pilihin bajunya?" Tanyanya

Aku terkejut.

"Martin, aku lagi mau pake baju!" Solotku

"Biar aku pilihin baju yang cocok buat kamu" dia melangkahkan kakinya mendekat kearahku.

"Stop Martin, aku bisa pilih sendiri"

Behind the RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang