. . .
Sebenarnya aku belum sepenuhnya tidur, aku hanya menutup mataku saja, Clar sepetinya menyembunyikan sesuatu dariku, sebenarnya sifatnya slalu begitu bahkan aku sangat paham ia tidak ingin seseorang mengetahui apapun yang terjadi padanya, Dan sekarang ini aku sangat yakin ia menyembunyikan sesuatu dariku.
Aku masih memandanginya dari jauh,hinga beberapa detik ia menoleh kearahku syukur saja aku langsung menutup mataku kalau tidak aku tidak tahu apa yang akan terjadi, setela ia berbalik kearahku ia mendudukan pantatnya dikursi rias dan menyibak sedikit handuk yang ia gunakan ia memegangi paha dalamnya, hatiku terus bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi, setelah ia menyibak handuknya ia memegangi paha dalamnya dan 'auuu, ini sakit sekali' suara kesakitan itu keluar saja dari mulutnya, ia menarik laci dan menemukan sebuah beda yaa kutahu itu obat pereda nyeri ia mengambil dan mengoleskan ya perlahan, aku bangkit dari ranjang ku sebisa mungkin aku tidak meningalkan suara yang membuat Clar terkejut dan kini aku sudah tiba dihadapnya, ia masih tidak menyadari keberadanku karena ia menunduk saat mengoleskan obat itu.
'kau ingin menyembunyikan itu dariku' dengan sedikit penekanan, Clar pun terkejut melihat ku 'A-a-aku ti-tidak apa apa Sky' jawabnya gugup ia bahkan tampak ketakutan.
'kau sengaja menyembunyikanya dariku bukan?,dengan menyuruhku tidur sedangkan kekasihku sekarang sakit, aku bahkan sperti seorang pecundag jika seperti itu Clar aku tidak mengetahui apa yang terjadi padamu, kumohon ini yang terakhir kalinya berhenti berbohong padaku, katakan saja apa yang sedang terjadi padamu.
'ma-maaf kan aku Sky, aku tidak bermksud seperti itu, aku hanya ingin kau hawatir'
'apa katamu, supaya aku tidak hawatir?, Bahkan yang kau lakukan sekarang jauh lebih membuatku hawatir, sebenarnya apa yang kau sembunyikan dariku, hahh? Clar jawab aku.
Clar masih setiap pada posisinya menundukan kepala dan tidak menjawab sepatah katapun dari pertanyanku, baiklah aku membuka handuknya Dan kini tubuh Clar benar-benar toples mataku langsung tertuju oada memar besar disebelah paha kananya apakah itu yang ia sembunyikan dariku, 'bagaimana itu bisa terjadi?' tanyaku.
'ta-ta tadi a-aku terjatuh dikamar mandi dan pahaku mengenai lantai, ini sunguh tidak apa-apa Sky, besok akan sembuh'
'aku mengatakanya berulang kali bukan, lakukan pekerjaan mu besok dan kau tidak mendengarkan sedikitpun perkatanku'
'maafkan aku Sky, aku hanya ingin menyelesaikanya, Dan ini hanyalah sebuah kecelakan, aku minta maaf membuatmu hawatir'
Gadis ini benar-benar, aku tidak ingin terlalu keras memarahinya dan sekarang lihatlah ia menangis, 'maafkan aku juga seharusnya aku tidak memarahimu' gumangku.
Berikan aku obatnya dan berbaringlah diranjang, 'tapi aku belum mengunakan pakaian Clar?',
'tidak apa-apa berbaring saja aku tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh kok.Perlahan aku membalik sedikit pahanya, ruam biru ini sangat besar dan mengoleskan obatnya secara perlahan 'apakah sangat sakit?'
'tidak hanya sedikit, Dan saat kau menekanya itu terasa sakit Sky'.Lain kali kau harus berhati-hati sayang, aku tidak ingin kau terluka 'Sky bolehkah aku meminta tolong, tolong ambilkan bajuku ini sangat tidak nyaman'.
Tidurlah sayang jangan kenakan baju itu lebih baik, 'hentikan Sky aku bisa masuk angin jika tidak mengunakan baju'
Aku akan memelukmu sepanjang malam, tenang saja kau tidak akan kedinginan.