Don't forget to vote and comment.
Give me many love guys.
Love you.
Happy reading.
And sorry for typo.. . .
"Apa yang ingin kau bicarakan Clar" tanyaku pada Clar yang sudah berada tepat disebelahku.
"Sky bukankah kita punya dua kamar dirumah ini?"
"Ya memang ada dua kamar, kamar yang satunya lagi kita gunakan sebagai gudang"
"Ya, itu yang kumaksud, bagaimana jika kita mengubah kamar itu untuk bayi kita"
"Ide yang bagus, besok aku akan memeriksanya, bagaimana dengan menganti warna cat dindingnya?, kau ingin warna apa Clar"
"Tentu saja biru, aku suka biru"
"Baiklah, warna biru aku setuju. Besok aku akan memeriksanya dan setelahnya kita akan beberlanja apa yang kita butuhkan"
"Baiklah, aku setuju sky"
Tidak lama setelah kami berbicara akhirnya Clar tertidur tepat di depan wajahku.
Aku menatap wajahnya dengan seksama, kini tangan kanan ku sudah bergerak mengelusi pelan wajah Clar dari kening hingga rahangnya.
Aku berhenti mengelus wajah Clar kala tanganku berhenti tepat dibibirnya, bibir Clar tampak merah dan sepertinya ia memberikan pelembab beraromakan strawberry, baunya memabukan. Bau manis strawberry itu sunguh menyengat hingga membuatku mulai mengecup bibir Clar dengan pelan, kupikir Clar akan bangun dari tidurnya tapi ternyata tidak.
Bagiku mengecup bibir Clar tidakklah cukup, sekarang aku bahkan terus menghisap bibir bagian bawah Clar.
"Eunghh" tiba-tiba saja Clar melenguh dikala aku menghisap bibiranya.
Setelah puas dengan menghisap bibiranya aku memasukan lidahku kedalam mulutnya. memang tadi Clar tertidur tapi sekarang kurasa sekarang tidak lagi kali ini Clar mulai bertarung lidah denganku dengan mata tepejam.
Selang beberapa menit aku mengeluarkan bibirku dari mulut Clar dan napas Clar pun memburu.
"Bolehkah" tanyaku pada Clar dan hanya dijawab angukan darinya.
Kini aku terduduk di ranjang dan mulai menarik baju yang Clar gunakan.
Tubuh Clar adalah yang Paling indah yang pernah kulihat,kulit putihnya serta aroma sabun mawar yang ia gunakan benar-benar memabukanku. Clar tidak mengunakan bra saat tidur jadi setelah aku membuka bajunya, terpampanglah gundukan besar itu. Payudara Clar akhir-akhir ini tampak besar mungkin karena kehamilanya.
Aku tidak tingal diam tanganku terus mengelus paha bagian dalam Clar sedangkan bibirku sibuk menyusu pada payudara Clar.
"Pelan-pelan Skyy, ahhh, ahhh skyyy" ucap Clar, malah kini aku tidak berhenti sama sekali dari aksiku.