39.

262 50 1
                                    

Aku tidak mengambil cuti sama sekali pasalnya kami menikah tepat dihari minggu dan acaranya pun tidak berlangsung lama, aku bermaksud akan mengambil cuti setelah kami menikah saja.

Untuk teman-temanku dikantor dan atasanku aku sudah memberitahu semuanya termasuk meminta maaf karena tidak mengundang mereka setelah mereka mendengar alasanku tidak ada yang keberatan bahkan mereka juga mendukungku dan memberiku semangat, padahal sebelumnya aku sedikit hawatir mereka akan membicarakanku dibelakang dengan tingkah ku ataupun mengolok-oloku sebagai orang yang tidak normal tapi semua pemikiran buruk itu nyatanya tidak terjadi setelah aku mendengar kata-kata selamat dan doa yang mereka ucapankan.

Aku memiliki atasan yang begitu baik ia memberiku waktu cuti sebanyak dua minggu dan katanya itu sebagai hadiah pernikahanku dan Clar karena ia tidak memberikan apa-apa jadi ia hanya memberiku waktu cuti untu Honeymoon ku bersama Clar, sedikit lucu jika dipikirkan tapi aku berterima kasih akan hal itu.

Untuk pemotretan pernikahan aku juga sudah melakukanya semingu yang lalu kami mengambil beberapa photoshoot di beberapa tempat yang kami pilih dan itu kami lakukan untuk sebuah kenangan-kenangan yang paling bahagia dalam hidupku maupun Clar.

Jika kalian bertanya apa hadiah pernikahan yang akan aku berikan pada Clar Dan jawabnya adalah 'Rumah' aku sudah membeli sebuah rumah yang letaknya sedikit jauh dari keramaian Kita tapi masih diwilayah ini, aku sengaja membelinya karena aku Dan Clar adalah tipe orang yang suka bergaul dengan alam itu membuatku memilih tempat tinggal disana, selain kawasanya sedikit jauh tapi disana alamnya masih sangat alami, aku suka. Rumahnya tidak terlalu Mahal karena aku Dan Clar sudah cukup berhemat untuk hal semacam ini.

Seperti yang pernah kukatakan aku tidak menyukai bayi ataupun anak kecil, aku hanya ingin menghabiskan waktuku bersama Clar hanya bersama Clar dan soal Bayi kami memilikinya sekarang, Bayi yang Clar kandung iti adalah bukti kebaikan Tuhan dihidupku ia menjawab doa Clar dengan memberinya seorang bayi kurasa ketika bayi itu lahir aku akan mengubh pandanganku tentang seorang bayi.

. . .

D-Day!

Ini adalah hari yang kutungu Dan hari yang paling bahagia dihidupku.

Sekarang ini aku sudah rapi mengunakan Jas berwarna serba hitam aku menikah mengunakan pakaian laki-laki dan aku tidak keberatan akan hal itu bahkan sebenarnya aku memang seorang laki-laki dari tingkahku cara berpakianku semuanya menunjukan laki-laki, Dan tentu saja sekarang ini aku sudah terbiasa mengunakanya.

Sekarang ini aku sudah berada didalam greja berdiri dialyar bersama pastor kami menungu kedatangan Clar bersama Suster kepala.

Aku sedikit gemetar dan jantungku berdetak dengan sangat kuat.

Sepulang menut berlalu dan seorang yang kutungu akhirnya menampakan diri didepan pintu gereja.

Clar mengunakan gaun putih sederhana, kukatakan sekali lagi gaunya sangat sederhana dengan riasan tipisnya tapi ia sangat cantik dari wanita didunia ini. Ia adalah duniaku dan hatiku.

Kutau Tuhan mengirimkannya kedunia ini menjadikanya sebagai pendamping hidupku.

Clar berjalan beiringan dengan suster kepala yang mengiringinya, aku menatapnya dengan sangat lekat seolah ini hanya sebuah mimpi, mimpi yang sangat indah yang pernah kualami.

Setelah sampai dialtar Clar mengahap kearahku, jujur aku tidak bisa berhenti memandanginya, Clar sangat cantik dengan riasan tipisnya dan jangan lupakan wajah bahagianya yang terlihat begitu jelas.

"Bisakah Kita mulai" kata pastor yang memandangi kami berdua secara bergantian.

"Yaa" jawabku serempak bersama Clar.

"Ellyn Sky, apakah kau bersedia menerima Clar aquasten, sebagai pengantinmu, dalam suka maupun duka, dalam keadan sehat maupun sakit Dan berjanji setia hinga maut memisahkan?" Ucap pastor penuh hikmat, setelah aku dan Clar mengengam tangan satu sama lain dan menundukan kepala.

"Ya, aku bersedia" jawab Clar.

"Clar aquasten, apakah kau bersedia menerima Ellyn Sky, sebagai pengantinmu dalam suka maupun duka, dalam keadan sehat maupun sakit Dan berjanji setia hinga maut memisahkan?"

"Ya, aku bersedia" jawabku.

"Baiklah kini kedua perjanjian telah kalian buat dihadapan Tuhan dan untuk segala alasan atau masalah yang akan lewati secara bersama. Juga tidak ada kata pisah karena kalian sudah mengikat janji dihadapan Tuhan dan Tuhan sendirilah yang akan memisahkan kalian." Ucap pastor lagi.

Kini aku meraih tangan kanan Clar Dan memasang Cincin kejari manisnya lalu mengecupnya, begitupun dengan Clar ia juga melakukan hal yang sama kepadaku.

Setelahnya acara pernikahan sederhana kami telah selesai tidak akan ada pesta pora setelah ini aku sangat berterima kasih kepada Tuhan karena acara pernikahanku berlangsung seperti yang kuingingkan.

Suster kepala, ia adalah orang yang sangat membantu kami akan hal ini, sebelumnya ia menentang akan hal ini tapi akhirnya ia mendengar perkatanku, aku menjelaskan semuanya tapi terkecuali seperti aku berbicara pada ibuku, aku hanya ingin jujur kepadanya dan lagi-lagi Tuhan membantu kami akan hal ini.

. . .

Setelah acara kami selesai kini aku dan Clar kembali kerumah, kurasa Clar kelelahan ia berdiri sedari tadi.

Saat ini kami sudah sampai dirumah, aku berjalan pelan membawa Clar kekamar untuk berganti pakaian.

"Clar mengapa perutku begitu sakit?" Tanya Clar padaku setelah ia mendaratkan pantatnya diranjang.

Aku langsung menoleh kearahnya dan meraba perut Clar.

"Akhhh..Skyy, ini sakit" ucap Clar lagi dan aku tidak tahu apa yang harus dilakukan.

"Aku ingin ketoilet dulu" ucap Clar sembari menahan perutnya yang begitu sakit.

Aku menuntun Clar ketoilet dan setelahnya ia berbaring hinga ketiduran kurasa sakit perutnya habya sebentar dan besar harapanku agar tidak terjadi apapun pada Bayi kami.

Aku membersihkan diri sedangkan Clar masih tertidur, cukup melelahkan tapi aku sangat bahagia.

. . .

[ Sky-clar June 9 2020 ]









[ I'M NOT ALONE 2 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang