30.

380 101 23
                                    


. . .

Setelah berdiam diri beberapa saat dan menenangkan pikiranku, setelahnya ku berdiri sembari mengangkat Clar dan langsung berjalan menuju Mobil.

Diperjalanan aku sama sekali tidak konsentrasi pada jalanan, aku terus saja menoleh ke kursi belakang kemudi hanya untuk melihat Clar, ia seperti menyukai itu, maksudku menutup matanya dengan rapat, ia belum sadar, demi tuhan jika sesuatu terjadi pada Clar aku tidak akan pernah memaafkan diriku sendiri.

Mungkin kalian juga merasakan hal yang sama jika diposisiku, pagi tadi kami bertengkar dan berakhir Clar tidak berbicara padaku, dan sepanjang hari juga kami tidak bertukar kabar dan hal yang paling menyedihkan ketika aku pulang, aku menemukanya dilantai toilet dengan bibir pucat dan Clar tidak sadarkan diri, hatiku benar-benar sakit jika melihat Clar seperti ini.

Jika aku tau ini akan terjadi mungkin tadi pagi aku akan mati-matian untuk meminta maaf padanya.

Alasanku selalu berusaha pulang lebih awal karena aku merindukan kekasihku dan juga ada sedikit kekehawatiran saat aku meningalkanya dirumah, kalian tau bekerja itu melelahkan saat aku pulang dan melihat wajah manis Clar seolah semua beban yang kutangung sedikit menghilang.

Aku slalu mengingat kala aku pulang bekerja ia slalu memberi perhatian penuh padaku dan memanjagkan ku, aku suka sikap manisnya padaku, mengingat hal-hal itu membuat liquid bening ini kembali mengalir dipipiku.

. . .

Setelah sampai dirumah sakit aku langsung membawa Clar keluar dari dalam mobil dan langsung menuju ruang dokter.

Kini aku berada diluar ruangan ruangan rawat pasien, sedangkan Clar tadi sudah ditangani oleh dokter, aku berjalan mondar mandir tidak tenang, ntahlah pikiran ku terus mengarah ke hal-hal buruk.

Beberapa menit kemudian dokter tadipun keluar dari ruanganya dan aku langsung menghampirnya.

"Apa yang terjadi pada kekasihku dok" tanyaku tampa malu, 'kekasihku' kata itu keluar begitu saja tidak mungkin aku akan mengatakan, 'bagaiman kabar Clar' itu tidak nyaman disebutkan oleh bibirku.

"Begini, kondisi kekasihmu agak kurang baik, ia agak lemah, diumur kehamilanya yang masih muda" jelasnya.

Tungu dokter tadi mengatakan 'hamil' apa Tuhan aku pasti salah dengar Clar hamil, bagaimana bisa.

Tubuhku merosot dikursi yang ada didekat ruang tunggu, kepalaku pun sedikit berdenyut "AAAAAAAAAA.......INI TIDAK MUNGKIN, TIDAK MUNGKIN, TIDAKKKK, TIDAK BAGAIMANA BISA?????" teriaku, kini kubertanya pada kalian bagaiaman Clar bisa hamil sedangkan aku tidak pernah melakukan apapun padanya.

Dokter tadi pergi setelah menjelaskan banyak hal padaku tentang Clar, perlahan aku memasuki ruang rawat Clar dan Clar masih tertidur, dokter tadi mengatakan setelah Clar sadar baru boleh aku membawanya pulang.

Apakah aku harus mengatakan hal ini pada Clar, astagaaa Tuhan, bagaimana ini bisa terjadi.

Aku menarik salah satu kursi yang ada di dalam ruangan itu dan mendekatkanya kearah ranjang Clar.

'Clar' gumangku pelan dan mengengam tanganya, 'kau Hamil sayang, beberapa waktu yang lalu kau mengatakan padaku kalau kau mau Bayi, apakah kau berdoa dan meminta kepada tuhan kalau kau mau Bayi dan kalau iya doamu dikabulkan, aku tidak tahu ini bisa terjadi tapi aku percaya padamu kau tidak mengkianatiku bukan?'

[ I'M NOT ALONE 2 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang