. . .Cepatlah Clar teriaku, gadis itu sama sekali belum turun sedangkan aku mengambil sepatu dan mengenakanya.
'iya-iya sebentar' jawabnya dari atas meskipun itu tidak terlalu jelas dipendengaranku.
Setelah Clar turun aku langsung menanyainya 'apakah Kita pergi mengunakan bus?, Ini sudah jam sembilan tidak ada lagi bus yang akan melintasi halte itu'.
'tidak-tidak Kita tidak mengunakan bus, ayahku meningalkan hartanya sebelum ia meningal'
'hey, apakah kau bercanda sayang, harta apa yang kau maksud, Kita bisa terlambat jika berjalan kaki?'
'ya harta, ayahku dan ibuku meningal akibat kecelakan mobil yang ditumpanginya dan saat itu mobil yang ia gunakan adalah mobil dari kantornya sedangkan mobil pribadi kami ada dirumah'
'ya aku taau mengenai itu, kau sudah menceritakanya, tapi dimana mobilnya,aneh sekali'.
'mobilnya ada dirumahku di garasi'
'kau bilang sudah menjual rumah itu, mengapa mobilnya masih ada disana'
'huhh, kau menyebalkan, Sky. Iya tentu saja aku sudah menjual rumah itu tapi rumah itu belum ditempati, Dan aku juga sudah mengatakan kepada pemilik baru rumah itu selama ia belum mengunakanya aku menitif mobil itu disitu dulu'
'mengapa baru bilang'
'sudah ayaolah Kita berangkat'
'tungu tungu jika Kita mengunakan mobil mu siapa yang akan menyetirnya, aku tidak bisa mengunakan mobil, Clar'
'tentu saja aku'
'benarkah??'
'sudah, ayolah kau banyak bicara'
. . .
Gereja.
Kami sampai beberapa menit yang lalu dan masuk kedalam greja, Clar memilih tempat duduk nomor dua terdepan, Dan mengikuti miss sampai selesai.
Tepat pukul sebelas missa pun selesai orang-orang pada pulang sedangkan Clar ia seperti tidak ingin meningalkan tempat ini, aku melirik kerahanya, tapi ia menatap lurus kedepan.
Saat aku menolehkan kepalaku kebelakang tidak ada satupun orang tertingal digreja ini selain kami.
'Clar apakah kau tidak ingin pulang?'
'bagaimana kalau kita mengunjungi suster kepala lebih dahulu, beberapa minggu yang lalu ia mendoakan mu saat masih koma'
'baiklah itu ide yang bagus'
Kami berdua berjalan bersampingan kebetulan sekali tempat susteran tidak jauh dari greja ini.
Setelah sampai, Clar berjalan lebih dahulu untuk mengetok pintu dan beberapa menit kemudian pintunya terbuka.
'hallo suster sapaku' yang dipanggil langsung terkejut melihatku, 'wahhh benarkah itu kamu Sky, kamu sudah sembuh?' pertanyaan itu langsung keluar dari mulut suster kepala.
'ia ini aku sus, ini juga berkat suster, terima kasih atas doa yang suster lakukan padaku'
Kami berbicara sangat banyak tidak terasa saat aku melihat kejam tangganku kini menunjukan pukul satu tiga puluh siang, aku dan Clar mohon pamit kepada suster, Dan perlahan meningalkan lingkungan gereja itu.