. . ."Mungkin hanya mual saja" kataku asal, Clar kini membalikan tubuhnya menghadapku 'kalau aku hamil bagaimana, Sky' tanyanya, sedangkan aku hanya tersenyum bodoh kepadanya, sunguh aku tidak tahu harus mengatakan apa.
Aku menarik tubuh Clar supaya lebih mendekat kerahku, lalu menciumi bibirnya dan sedikit melumat.
"Eunghh...Skyyy" lenguhan Clar terdengar disela ciuman kami.
Kini aku beralih posisi dengan menindih tubuh Clar lalu mulai mencium bibirnya lagi, "eunghhh...aahhh" lenguhan itu keluar lagi dari dari mulut Clar.
Setelah puas dengan bibirnya kini aku beralih kebelakan telinganya, menciuminya dan mengigitnya sehinga tanda mereh pun tercipta.
Setelah belakang telinga kini ciumanku beralih kelehernya, aku menghisap dan meningalkan banyak tanda disana.
Desahan Clar terdengar merdu ditelingaku, tapi entahlah ketika aku ingin melanjutkanya ada suara dalam hatiku mengatakan, seperti jangan-jangan dan akupun langsung berhenti lalu merebahkan tubuhku disamping Clar.
"Maaf Sayang" gumanku dan mengecup kening Clar.
"Tidak apa, lain kali saja" ucapa Clar dan terseenyum padaku.
Aku tau Clar pasti kecewa lagi dan senyuman itu sengaja ia lakukan untuk menutupi kekecewaanya.
Aku diam dan hanya memeluk tubuh Clar ia berbaring dengan membelakangiku.
"Clar aku ingin bercrita, apakah kau mau mendengarnya" ucapku, tapi Clar hanya berucap 'Ya' katanya.
"Baiklah aku mulai" gumanku.
"Dulu aku bertemu dengan seorang gadis ia sangat cantik, manis, imut, baik dan penuh perhatian, hari demi hari kuhabiskan bersamanya, kami melakukan segalanya berdua seperti, makan berdua, tidur berdua, mandi berdua, menangis berdua...haha...lucu yaa?, Gadis itu sangat baik aku menyayanginya, suatu ketika saat waktu libur kami memutuskan mencari pekerjaan dan kami mendapatkanya, aku mulai bergaul dengan banyak orang padahal biasanya aku hanya menghabiskan waktuku dengan gadis itu, kau tau apa yang terjadi Clar?, gadis itu cemburu padaku dan ia mengatakan hal yang ingin kudengar, aku juga merasakan hal yang sama seperti yang ia rasakan 'aku mencintaimu' katanya dan mulai saat itulah jantungku berdetak dengan cepat napasku pun akan habis rasanya, Demi tuhan itu adalah hal yang ingin kudengar. Setelah itu kami resmi menjadi sepasang kekasih, kami benar-benar menghabiskan waktu kami bersama, banyak tantangan, hambatan yang slalu mendatangi kami tapi itu membuat hubungan kami terus kuat. Jika gadis itu tau, Hal kecilpun yang akan terjadi padanya aku berani bersumpah aku akan membenci diriku seumur hidup. Aku tidak bisa hidup tampa gadis itu, aku mencintainya, bahkan sangat cinta. Kau tau dia siap Clar, kuharap kau tidak cemburu" kataku panjang lebar sedangkan Clar ia menoleh kearahku dan matanya memerah jangan lupakan liquid bening itu sudah membasahi pipinya.
"Aku juga mencintaimu Sky, sangat cinta kau adalah hidupku, hatiku aku berjanji akan tetap bersamamu kita akan hidup bersama saling melengkapai dan kita akan melewati setiap masalah yang ada" katanya, dan kini mataku juga berair, aku sangat tersentuh dengan perkatan Clar.
"Jangan menangis Sayang " kataku pada Clar.
"Kau juga melakukan hal yang sama, berhentilah menangis Sky" ucapnya juga, sedangkan aku hanya terkekeh dengan ucapan Clar.
"Kau mengantuk" tanyaku pada Clar, tapi ia hanya menganguk-angukan kepalanya tanda mengiyakan perkatanku.
"Baik, tidurlah" ucapku dan merapatkan tubuhku dengan clar hingga mata kami tertutup bersama.
. . .
Morning:
"Hoekk...hoekk...hoekk..." Aku baru terbangu dari tidurku dan mendengar suara itu.
'Clar bangun' ucapku dengan mata tertutup sembari mengosok-gosoknya dengan tanganku, tapi suara "hoekk..hoekk..." Itu kembali terdengar, aku membelakan mataku saat aku tidak melihat Clar di ranjang 'apakah suara tadi itu suara Clar' tanyaku dalam hati, seperkian detik kemudian aku langsung turun dari ranjang dan sedikit berlari kearah kamar mandi, Dan benar saja Clar terduduk dibawah shower yang sedang menyalah tapi tidak terlalu deras.
"Sayang, apa yang kau lakukan" tanyaku panik fan langsung memeluk tubuh Clar.
"Aku mual Sky" ucap Clar lemah. Kini aku mengendong tubuh Clar keluar dari kamar Mandi dan merebahkan dirinya keranjang.
Aku menganti semua pakain Clar yang sudah basah terkena air tadi lalu memberinya segelas air putih, kurasa ia sudah membaik Clar mengatakan mualnya sudah hilang. Aku tau ini adalah morning sickness yang dialami ibu-ibu hamil setiap paginya, Demi tuhan pagi-pagi begini saja kepalaku sudah bedenyut, aku terlalu keras bagaiman caranya memberitahu Clar tentang kehamilanya, tapi sekarang ini kurasa kalian juga harus merahasiakanya dulu, aku akan memikirkan waktu yang tepat untuk memberitahunya.
Setelah Clar agak mendingan ia kembali seperti biasa melakukan pekerjaan paginya sedangkaan aku, aku kembali bersiap-siap meskipun ini masih sangat pagi, itu tidak masalah.
Setelah semuanya selesai aku turun kebawah dan duduk dikursi begitupun dengan Clar kami duduk saling berhadapan, Karena ini masih sangat pagi jadi kami memiliki waktu lebih untuk saling berbicara.
"Clar" ucapku, memulai pembicaraan sembari mengunyah makananku.
"Ada apa" tanyanya dengan lembut dan menatap mataku, jujur itulah yang slalu membuatku luluh dan terus mencintainya.
"Berdandanlah dan gunakan baju bagus saat aku pulang kerja nanti" ucapku, sedangkan Clar kini wajahnya berubah seperti ingin mengatakan "memang ada apa"
Dan kata itu memang keluar dari mulutnya "memangnya ada apa" ucapnya.
"Kau tidak boleh tau, ikuti saja perintahnya" ucapku, sedangkan Clar hanya menjawab "baiklah sky".
Setelah berbicara banyak aku sudah bersiap berangkat kekantor, seperti biasa aku melakukan rutinitasku dulu pada Clar dan setelahnya baru berangkat.
Aku punya kejutan untuk Clar saat pulang kerja nanti, jadi kuharap kalian juga melakukan hal yang sama, tungulah.
. . .
[ Sky-Clar may 19 2020 ]