. . .Aku sudah sampai dikantor sekitar sejam yang lalu kini aku dan timku berkumpul untuk membahas strategi apa yang akan kami gunakan untuk memasarakan produk baru kami.
Dari semua anggota yang kumiliki hanya Allyana sajalah yang sama jenisnya sepertiku, maksudku perempuan. Selain itu hanya aku dan Allyana lah yang masih bisa dikatakan belum memiliki keluarga, seperti memiliki istri atau suami. Ketiga temanku yang lain mereka memiliki keluarga, jadi aku agak keberatan jika memberikan pekerjaan lembur terhadap mereka, aku juga merasakan Hal yang sama jika seharian tidak bertemu dengan orang yang Kita cintai. ditambah pekerjaan diluar jam kerja itu benar-benar menguras waktu dan tenaga.
Dua jam berlalu kami sudah membahasnya, bisa dikatakan hampir semua, tapi aku masih memeriksa email yang dikirimkan atasanku tadi.
12:00.
Ini adalah waktu makan siangku,biasanya aku memang slalu melewatkan makan siangku, hanya kadang-kadang saja aku mampir kecafe atau restaurant itupun karena ajakan temanku jadi aku tidak enak untuk menolaknya.
Sekarang ini aku merengangkan otot-otot tangangku ini agak terasa kaku kareana sedari tadi aku mengerjakan tugasa yang diberikan atasanku.
'aku punya waktu satu jam untuk istirah' gumanku dalam hati sembari memejamkan mataku.
"Sky..skyy" seseorang memangil namaku padahal aku baru menutup mataku dengan kesal akupun melihat siap yang baru saja menganguku, Dan betapa kesalnya aku ketika wanita itu yang melakukan. 'apa yang kau ingingkan wanita gila' umpatku dalam hati, Dan tersenyum padanya "apa Allyana, kau butuh bantuan" jawabku lembut sedangkan ia, ia langsung mendekatiku Dan memegangi bahuku 'tunggu apa-apan ini' gumanku dalam hati, hanya dalam hati karena aku tidak mau membuat masalah apalagi masih banyak staff lain di ruangan ini.
"Ayo temani aku makan siang" tuturnya dengan wajah memelas, 'aku berani bwrsumpah aku tidak akan pernah jatuh cinta padanya, punyaku dirumah lebih canti' gumanku dalam hati.
"Maaf Allyana, bukanya aku tidak mau tapi aku masih kenyang" jawabku selembut mungkin.
"Jika kau masih kenyang, temani aku saja Sky, kumohon" pintanya.
'demi tuhan aku ingin menyumpahinya'.
"Baiklah" jawabku final, aku tidak mau ia bertingkah aneh-aneh didepanku hanya untuk menemaninya makan.
"Yeayyyy ...terima kasih Skyy, kau yang terbaik" ucapnya girang, padahal aku ingin sekali menyumpali mulutnya dengan kaos kakiku, 'tidak tahu diri' umpatku.
Cafe.
Aku dan Allyana sudah sampai tiga puluh menit yang lalu, kebetulan Cafe yang kami kunjungi tidak jauh dari tempat kami bekerja.
Allyana sudah memesankan makananya sedangkan aku hanya memesan jus. Jujur aku saja jarang melakukan hal ini bersama Clar. Boro-boro kami makan dicafe Clar saja slalu mencatat pengeluaran kami, 'makanan dicafe itu mahal, Kita bisa membeli hal lain dari pada pergi ketempat itu' katanya dan ya aku slalu mengingat perkatanya, Clar sangat hemat tidak seperti wanita didepanku ini, ia memesankan banyak makanan padahal hanya ia saja yang makan dasar rangkus' cicit ku dalam hati.
Pesanan Allyana tiba dan dengan sigap ia langsung menyantapnya, aku tidak tahu apa makanan yang ia makan dan itu memang kelihatan menarik tapi kurasa aku mungkin bisa menikmatinya lain waktu bersama Clar.
Allyana menyadari kalau aku menatapnya Dan ia langsung menyodorkan sesendok makanan padaku, Dan dengan cepat aku mengatakan 'makan saja, aku tidak mau ucapku' tapi Allyana terus memaksaku dan merengek dengan berat hati akupun membuka mulutku, jujur makananya enak tapi aku tidak bermaksud memintanya pada Allyana lagi.
"Bagaimana, makananya" Tanya Allyana, sedangkan aku langsung menjawab "enak" kataku.
"Apakah kau mau lagi Sky, aku bisa menyuapimu" Tanya Allyana lagi.
Kurasa sekarang aku mengerti ia mencari kesempatan dalam kesempitan dengan cepat aku menatapnya dan berkata "makan saja yang cepat Allyana waktu istirahat kita hampir habis" ucapku padanya.
Dengan wajah cangung Allyana menjawab "ahhh...yaa kau benar Sky".
Setelah membayar pesanan kami dikasir akupun langsung melajukan kendaraan ku kekantor.
Setibanya dikantor aku langsung menuju ruang kerjaku, ada banyak pekerjaan lagi yang dikirimkan oleh atasanku, jujur ini menguras otaku, entahlah aku tidak yakin bisa mengerjakan ini semua sebelum jam lima sore kalau tidak batallah rencanaku bersama Clar.
. . .
17:00 PM.
Ini sudah tepat jam lima, aku merasa lega kini tugasku sudah selesai dan yang terakhir aku hanya mengantarkan berkas-berkas ini keruangan atasanaku.
Setelah selesai mengantarkan berkas-berkas tadi aku langsung menuju ruang kerjaku, mematikan komputer dan membawa tas kerjaku keluar gedung.
Kini aku berada diparkiran aku siap melakukanya tapi lagi-lagi wanita itu mengapa ia.
"Clar bisakah kau mengantarkanku pulang, saat pergi tadi aku tidak membawa kendaraan" tuturnya.
'memang aku ini tukan ojekmu, seenaknya ia memintaku mengantarkanya pulang' umpatku dalam hati.
"Baiklah kau boleh masuk" jawabku. Tidak enak juga jika aku menolaknya, lagi pula ia rekan setimku.
Diperjalanan tidak ada pembicaraan yang kami lakukan, aku hanya fokus pada jalanan.
Sekitar hampir sejam akhirnya kami sampai, rumah Allyana ternyata lebih jauh dari rumahku. Waktuku terkuras banyk akibat wanita ini.
"Kita sampai" ucapku. Kini Allyana keluar dari mobilku.
"Apakah kau tidak ingin mampir?" Tanyanya.
"Tidak-tidak usah, aku akan langsung pulang saja" jawabku cepat.
"Kumohon kali ini saja, mampirlah kerumahmu" mohonya. Astaga aku merasa sangat tidak enak jika menolaknya tapi bagaimana dengan rencanaku tadi juga aku sudah menelpon Clar bahwa aku akan pulang tepat jam lima, tapi kini waktu sudah menunjukan pukul tujuh kurang.
"Allyana bukanya tidak mau, bagaimana kalau lain kali saja" ucapku. Tapi wanita itu, ia tetap membujuku dan membuka pintu mobilku dan langsung menarik tanganku kedalam rumahnya, kalau begini aku sudah tidak bisa menolak.
Kini aku sudah masuk kedalam rumah Allyana, ini tampak sepi tidak ada siapapun selain Allyana dirumah ini. Sedangkan Allyana dari arah dapur membawakan Teh hangat untuku, ia langsung memberikanya padaku dan tampa basa-basipun aku langsung meminumnya.
"Sky tunggu sebentar aku akan berganti pakaian"ucap Allyana, dan aku hanya menganguk-angukan kepalaku tanda aku mengatakan 'ya'.
Baru beberapa menit yang lalu Allyana meningalkanku tapi kini aku menguap beberapa kali, tiba-tiba saja kantuk menyerangku dan aku pikir menutup mata sebentar saja tidak masalah.
. . .
[ Sky-clar may 21. 2020 ]
'cinta itu menyakitakan'