. . .
Hari minggu berlalu dan digantikan hari senin, Dan seperti biasanya pagi-pagi aku sudah bersiap ke kantor, kebetulan sekali hari ini juga ada peninjauan diperusahaan cabang terkait dengan penjualanya, sebenarnya itu urusanku dan timku, kami akan mendatangi perusahaan cabang untuk mengecek persedian barang atau barang yang sudah sold out dalam bulan ini.
Seperti biasa perdebatan kecil akan kami lakukan setiap paginya, dan orang yang slalu mengalah adalah diriku, jika kalian menungu Clar mengalah mungkin dunia ini kiamat baru itu bisa terjadi.
Bukan masalah besar, tapi pagi ini ada yang berbeda Clar, ia membuat teh untuku terlalu panas dan aku mengatakan padanya aku tidak bisa meminumnya, aku bisa saja menghabiskan teh itu tapi waktu yang aku butuhkan cukup lama ditambah lagi pagi ini aku bangun terlambat padahal aku sudah memberitahu Clar jika ia bangun lebih dulu dariku tolong bangungkan aku tapi itu juga tidak ia lakukan, astaga atasanku itu sangat disiplin lima menit terlambat saja gajihku akan dipotong bagaimana aku bisa menerima hal itu.
"Clar aku berangkat" kataku tapi ia tidak menoleh kearahku, astaga bisakah ia membuat pagiku lebih baik, hanya kerena segelas teh itu dan masalahnya bisa menjadi sangat rumit.
Aku tidak ada cara lain untuk membujuknya sedangkan Clar masih membelakangiku, sok pura-pura mengerjakan sesuatu padahal tidak ada, ia hanya kesal dengan hal tadi.
-anehAku mengambil tas kerjaku, pagi ini lagi dan lagi aku akan mencium pudaknya saja itu lebih baik dari pada aku menciumi bibirnya itu mungkin akan berakibat fatal bisa-bisa saja Clar menyuruhku tidur diluar jika aku menciumi bibirnya saat ia sedang kesal seperti ini.
Bebrapa menit yang lalu aku menghilangkan tubuhku dibalik pintu dan masuk kedalam mobil lalu langsung melajukan mobilku kekantor.
. . .
Kantor.
Aku sudah sampai setengah jam yang lalu dan sekarang aku membaca daftar-daftar produk yang dijual diperusahan cabang kurasa setelah mengerjakan beberap tugas aku akan berangkat.
Pagi menjelang siang ini kendaraan cukup ramai berlalu lalang di jalan raya, aku memfokuskan pikiranku kejalanan lebih dulu agar aku bisa menyelesaikan tugasku dikantor cabang dengan cepat dan yang terpenting pulang kerumah juga cepat.
'Aku sampai' gumanku sendiri dalam hati dengan senandung kecil keluar dari bibirku pagi ini aku sebisa mungkin membuat raut wajahku terlihat bahagia didepan para pengunjung kebetulan ini adalah salah satu cabang tempat penjualan paling laris bukan hanya dari kualitas produk yang bagus tapi tempat ini di desain sangat mewah siap saja akan betah berlama-lama ditempat ini.
Aku memasuki kantor cabang itu dan sebagian staff disana sangat ramah mereka membungkuk menyapaku dan tersenyum dengan indahnya sunguh manusia pandai bepura-pura, sama sepertiku aku berusaha keras melupakan perdebatan kecil yang kami lakukan supaya dilihat orang kita baik-baik saja.
Tunggu sepertinya aku mengenal salah satu staf itu, tapi aku lupa siapa namanya, orang yang kumaksud itu mendekatiku kurasa ia pasti masih mengingat namaku.
"Ma-maaf bisa kau beritahu siapa namamu,aku hanya mengingat wajahmu, tapi aku lupa" tuturku.
Sedangkan orang yang kumaksud itu langsung menjabat tangangku,