Perubahan sifat yang terjadi secara cepat sehingga orang-orang yang ada disekitarnya merasa aneh dan tidak wajar.
Tiga puluh menit sebelum bel masuk.
Gemintang kembali diheboh dengan mobil putih baru mengisi parkiran. Berjajar dengan beberapa mobil milik siswa senior tingkat akhir.
Lilyana Valeria Voskhod, kembali membuat hampir seluruh siswa Gemintang tak berkedip kala ia keluar dari mobil.
Surai hitam yang disisir kebelakang dengan jemari lentinya menambahkan kesan cantik alami. Paduan sinar mentari pagi menjadi saksi, membuat gadis itu terlihat seperti sosok titisan seorang dewi.
Mulut menganga, mata membulat, rahang jatuh tak etis adalah kesan pertama ketika melihat Lily berdiri disamping mobil dengan anggun. Acuh, Lily tidak memiliki waktu untuk mereka yang memujinya. Ia justru sibuk menatap gedung yang didesain menyatu dengan alam itu penuh dengan sebuah arti, arti dimana tidak ada seorang pun paham dan mengerti.
Mengambil map berwarna coklat dan membenarkan syal yang ia pakai. Pening dikepala masih terasa padahal sebelum berangkat, Lily sudah menenggak dua butir obat. Menengadah hujan lebih dari tiga jam saat dini hari membuat Lily berakhir flu. Terlambat bangun adalah kecerobohan yang membuat Lily berakhir membawa mobil pribadi ke sekolah.
Decakan kagum hampir seluruh siswa Gemintang adalah sarapan pagi untuk telinganya. Masih acuh, Lily masih tidak peduli akan hal itu. Kakinya melangkah hingga kantor administrasi. Ada beberapa hal yang harus Lily urus karena ia mulai hari ini akan membawa mobil secara pribadi. Hanya lima belas menit tidak lebih, Lily sudah keluar dengan hasil yang sesuai yang ia harapkan.
Masih menjadi pusat perhatian ketika kakinya sudah menaiki tangga menuju lantai dua. Bisa dipastikan mulai hari ini seorang Lilyana Valeria Voskhod akan menjadi seleb di Gemintang. Akan tetapi tidak dengan pemikiran Lily, ia hanya murid biasa yang sengaja hidupnya dihadirkan di disebuah cerita untuk mencari sebuah jawaban. Tidak lebih.
Pijakan kaki Lily terhenti ketika suara menggelegar di lobby membuat Lily menoleh. Han Sona adalah pelakunya.
"Kamu yang sedang di tangga berhenti!!" Teriak Sona dengan telunjuk yang terangkat menuding kearah Lily, terkesan tidak sopan tapi persetan.
Sona berlari dan langsung memberondong Lily dengan beberapa pertanyaan.
"Kau yang membawa mobil? Benarkah? Berwarna putih di parkiran, serius kau yang membawanya? Aku masih tidak percaya. Bagaimana kau membawa mobil ke sekolah sebagus itu. Sekelas BMW? Kau sudah gila? Katakan padaku jika bukan kau yang benar benar yang membawanya?"
Lily yang mendengar itu hanya mengerjapkan mata sekali dengan wajah datar tanpa ekspresi. Wajah Sona yang terlihat penasaran dengan mata yang mengerjap–ngerjap menunggu jawaban. Hingga beberapa secon berlalu, namun Sona harus menelan kekecewaan karena Lily tidak menjawab dan justru meninggalkan Sona di tangga. Ekspresi Lily yang dingin tak terbaca, datar dan flat membuat Sona menjatuhkan rahangnya tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily [Completed] TAHAP REVISI
Teen FictionARAS The Series By ; @kimnana_Eriina Update: Monday Mungkin mereka akan mengatakan bahwa kematian adalah akhir dari segalanya. Namun, tidak bagi gadis bernama Lilyana Valeria Voskhod. Baginya kematian adalah awal dari segala. Takdir kematian sela...