CHAPTER - 6 [ Blood ]

145 25 145
                                    

[ Mohon dibaca perlahan agar bisa memahami alur, karena saya sengaja memperlambatnya ]







Blood ; darah

Blood ; darah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















Terlahir dari keluarga sederhana.

Ayahnya seorang pengacara serta ibunya seorang dokter hewan di sebuah rumah sakit. Kedua orang tuanya sangat sibuk membuat Sona mandiri sejak kecil. Namun Sona tidak pernah  kekurangan akan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Ayah dan Ibunya selalu meluangkan waktu  saat hari libur. Semuanya terasa indah, Sona bisa merasakan hingga  kejadian tiga tahun yang lalu adalah sebuah ujian bagi Sona dan keluarganya.

Ayah Sona  mengalami kecelakaan saat berangkat  kerja. Kondisinya cukup parah, koma selama enam bulan dan berakhir Ayahnya di nyatakan lumpuh pemanen karena kerusakan tulang belakang. Sejak saat itu Ayahnya tidak bisa bekerja, Ibunya berakhir menjadi tulang punggung. Tapi Sona sangat bangga pada Ibunya yang begitu tangguh menghadapi semuanya. Ia bekerja keras di rumah sakit  dan kerja tambahan part time di sebuah resto. Ibunya tidak meninggalkan Ayahnya ataupun Sona, tidak seperti cerita dibuku novel yang Sona baca—Sona bersyukur akan hal itu.

Melihat itu semua Sona tidak bisa tinggal diam, ia juga mengambil kerja part time di sebuah kafe tanpa sepengetahuan Ibunya. Ibu Sona akan marah jika Sona berani membagi waktu belajarnya untuk bekerja, karena  Ibunya ingin Sona fokus pada  sekolahnya dan bisa masuk diperguruan tinggi.

Masuk di perguruan tinggi adalah mimpi Ibunya ketika melihat betapa hebatnya Sona dalam  setiap mata pelajaran. Gemintang adalah salah satu yang telah membuat Sona masuk tanpa uang sepeserpun—beasiswa mencakup seluruh  kebutuhan Sona selama di Gemintang. Nilai adalah pertarungan sengit antara Sona dan setiap mata pelajaran. Sona tidak ingin mengecewakan Ibunya, ia harus lulus saat ujian masuk diperguruan tinggi nanti.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lily terkejut ketika Sona menghentakan kakinya. Menghadang Lily tepat di depannya. "Lily, bisakah kau menamparku dengan keras?"

Lily [Completed] TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang