ARAS The Series
By ; @kimnana_Eriina
Update: Monday
Mungkin mereka akan mengatakan bahwa kematian adalah akhir dari segalanya. Namun, tidak bagi gadis bernama Lilyana Valeria Voskhod. Baginya kematian adalah awal dari segala. Takdir kematian sela...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
To; Alova 09.15
Aku akan pergi malam ini. Kamu mau aku jemput atau berangkat sendiri. Kalau mau dijemput bersiaplah, pukul sebelas kita berangkat.
From; Alova 09.20
"Lo mau cari mahluk halus apa barang bukti, hah?! Gak bisa! Bu Set pasti gak ngizinin gue buat keluar malam-malam."
To; Alova 09.22
Aku akan usahakan, tidak perlu khawatir tentang Ibu asrama.
From; Alova 09.25
Gak bisa lebih sore apa!
Woeeeee......
Lily.....
Anjir.....
read
To; Alova 16.45
Aku masih di Jakarta, jika kamu tidak ikut, aku rasa juga tidak masalah.
From; Alova 17.00
Gue ikut! Tapi sorean dikit jangan malam-malam!
Selanjutnya Lily hanya membaca pesan dari Alova. Jika tidak ikut juga bukan masalah besar untuk Lily.
Tadi pagi saat berangkat bermain golf bersama Juna, Lily mengirim pesan pada Alova. Namun hingga sore Lily baru mengirim pesan kembali. Ada perasaan tidak suka yang harus Lily telan mentah-mentah pada gadis kecil itu.
"Aku bisa melakukannya jika hanya mengambil sebuah buku."
Itu suara Juna.
Saat ini mereka sedang makan malam disebuah resto ternama di Bandung. Sehari penuh melepas penat dengan bermain golf, bermain di water park, hingga menonton tiga film sekaligus dan di tutup dengan dinner. Juna dan Lily menganggap ini adalah hiburan mereka sebelum bergelut dengan keadaan atau bahkan menghadapi UTS.
Layaknya seperti remaja biasa, cover kehidupan mereka selalu di tampilkan secara apik hingga tidak penah terlihat mencurigakan.
Lily yang duduk berhadapan dengan Juna menyesap wine, "Kamu tidak akan tahu dimana Vyan meletakkan buku itu. Bahkan ini hanya firasatku."