Chapter 32 - part 2 [Last Two: END]

55 12 34
                                    

95% Narasi
5 % Dialog

Sebelum membaca mari kita berdoa semoga mas dan mbak typo tidak ikut  ke up😂😂










——————————

BE HAPPY


"Lily, datanglah bersama Vian. Kita makan bersama."

Pesan itu terngiang terus menerus ketika mobil yang Lily kendarai meninggalkan pekarangan Gemintang. Mobil bentley hitam  melaju di atas kecepatan rata-rata setelah atensi melirik foto pada screen ponsel yang ia letakkan di dashbord

Amarah itu sudah tidak bisa Lily kendalikan ketika melihat foto adiknya yang sudah berlumuran darah.

*****


"Sepertinya kamu menginginkan kematian ini lebih cepat."

Pelatuk sudah siap ditarik. Tenggorokan terasa kering seakan ajal sudah siap menjemput.

Sekretaris Bram datang dengan langkah tergesa. Jemari berhenti ketika sekretarisnya melapor, "Maaf tuan ada kabar buruk."

Kris melirik melalui ekor mata.

"Adik anda, tuan Calvin dan juga Lilyana sudah mengetahui semuanya.  Mereka sudah bergerak dan kemungkinan besar akan kemari karena mereka juga sudah bekerja sama dengan polisi."

Kris menghentikan aktifitasnya dan beralih menatap sekretarisnya tajam. "Apa katamu?"

"Maaf Tuan."

"Dia mengatakan kalau ulah bodohmu itu sudah tercium oleh polisi," suara seorang wanita mendominasi ruangan.

Wanita itu datang bersama anak buahnya lebih dari sepuluh orang, membuat Kris mengernyitkan dahi.

"Siapa kamu?" tanya Kris sambil keluar dari balik penjara jeruji besi.

Wajah antagonis yang mendominasi, namun terkesan tenang mengambil duduk di kursi yang tersedia.

Pakaian formal lengkap terpadu dengan make up yang terpoles tebal. Jemari mengambil sebatang sigaret dan mengapitnya dalam jari lentik.
Karbondioksida mengepul putih ke udara.

"Aku bertanya siapa kamu?"

Wanita itu tidak menjawab, membuat Kris menoleh pada sekretarisnya untuk mendapatkan jawaban.

"Maaf Tuan, beliau adalah Nyonya Arianne Park. Istri dari Tuan Richard Park dari Park Corporation."

"Lalu apa tujuanmu kemari?"

Arianne membuang setengah sigaret yang tersisa, menginjak putung yang menyala itu dengan sepatu sebelum ia berdiri dan berjalan menuju penjara jeruji besi.

Gadis dengan wajah pucat dan sayu didekati. Tubuh menjulang tinggi itu menunduk guna menelisik lebih dalam wajah anak dari Ellard Voskhod.

"Jadi ini anak dari Ellard Voskhod."

Vivyana masih diam ketika rasa takut menyelimuti dirinya.

Arianne kembali menegakkan tubuh, membalik badan menghadap Kris yang ternyata di belakangnya.

"Kamu mengenalnya?" tanya kris. 

"Tentu. Dia adalah anak dari seseorang yang aku bunuh enam belas tahun yang lalu."

"Siapa kamu ini sebenarnya? Apa tujuanmu?"

"Kamu sudah dapatkan pena perekam itu?"

"Pena perekam?"

Lily [Completed] TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang