CHAPTER - 2 [Dream Catcher]

194 33 107
                                    


Dream Catcher;   Penangkal mimpi buruk.

Dream Catcher;   Penangkal mimpi buruk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Dulu saat Ibunya bertanya;

"Nanti saat Lian sudah besar, cita cita Lian jadi apa?"

Dan gadis  kecil itu justru membalik pertanyaan;

"Jika sudah besar nanti Mama mau Lian jadi orang yang seperti apa?" 

Ibunya  tercengang, ia tidak menyangka jika putrinya sudah secerdas itu untuk memberikan pertanyaan kembali. Ia membelai wajah cantik putrinya sambil tersenyum "Mama tidak menuntut Lian untuk menjadi seperti ini itu. Mama akan mendukung apa yang Lian inginkan."

Lalu mata Ibunya kini berganti menatap gadis yang sedang tiduran di pangkuannya.

"Kalau Vian mau jadi apa?"

Gadis bernama Vian itu bangkit dari rebahan dan menatap mata ibunya 

"Vian menyukai musik. Saat besar nanti Vian mau jadi penata musik."

Ibunya membelai rambut  hitam gadis itu penuh kasih sayang. Kedua anaknya sudah semakin besar dan mereka mempunyai mimpi saat mereka sudah dewasa nanti.

"Jadi nanti. Mama menjadi penata busana Vian jadi penata musik dan Kak Lian—

"Kak Lian ingin menjadi seperti Mama. Seseorang yang baik dan tangguh, Lian yakin hidup Lian akan sangat bahagia suatu saat nanti"

Namun menurut Lilyana  mimpi itu hanyalah mimpi saat ia sedang tidur. Karena realitanya tidak seperti mimpinya.

Semejak datangnya  seseorang saat itu, Lian mulai mengubah dirinya. Ia bahkan  tidak pernah berfikir sebelumnya jika ia harus berakhir terpisah dengan Ibu dan juga adiknya.

Beasiswa yang ia kejar berhasil membuatnya menapakkan kaki di Rusia. Bahkan sang Ibu terkejut saat Lilyana mengambil beasiswa yang ia dapatkan.

Rela tidak rela namun demi sebuah mimpi sang anak, Ibunya hanya bisa  mengatakan 'Rusia bukan Jakarta — Bandung yang  bisa di tempuh dua jam perjalanan. Kamu juga akan jauh dari Mama juga adikmu dan ingat usia kamu masih sangat belia sayang, jangan membuat Mama khawatir.  Berjanji pada Mama bahwa Lian harus bisa jaga diri dengan baik'.

Bahkan Lilyana harus mengatakan pada Ibunya, bahwa sekolah di Rusia adalah mimpi baru Lily. Tapi kenyataanya itu semua hanya omong kosong supaya Ibunya tidak curiga.

Lily [Completed] TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang