Yeonjun dan Soobin kembali berjalan bersama sambil membawa kantung plastik yang berisikan kolak pisang yang mereka buat tadi.
"Adek," ucap Yeonjun membuat Soobin segera menoleh kearah laki-laki di sebelahnya itu dengan tatapan bertanya.
"Ya, ada apa mas?" jawab Soobin lalu kembali melihat kearah depannya, berbahaya sekali melihat laki-laki di sebelahnya itu membuat dadanya sakit karena jantungnya berdetak dengan kencang.
Dia gak bodoh, dia tau kalau dirinya sedang jatuh cinta sama laki-laki di sebelahnya itu.
Lagipula dia juga sering mendengar ucapan temannya saat sma yang selalu membahas kata-kata seperti ini, walaupun dia cuma mendengarkan tidak berniat bergabung untuk bicara hal seperti ini.
Ah iya, pasti ada yang bingung mengapa Soobin sekolahnya di sma bukan di pesantren, mudah saja jawabannya.
Abinya itu gak mau anaknya merasa terkekang makanya dia disekolahin di sma biasa lalu bertemu dengan laki-laki juga, jadi anaknya itu gak akan kaget kalau tiba-tiba dilamar orang.
Ini contohnya dia lagi mode pendekatan sama Yeonjun, eh ini mode pendekatan gak sih? Tapi masa iya mode pendekatan sudah ngegas begini.
"Sudah berapa kali dilamar orang?" tanya Yeonjun tiba-tiba membuat Soobin kaget sendiri.
Mengapa tiba-tiba Yeonjun bertanya seperti itu?
Soobin menatap kearah jalanan sambil tersenyum ketika ada yang menyapanya.
"Entah, Soobin gak tau yang jelas ada banyak," jawab Soobin sambil menunduk itu lalu Yeonjun memperhatikannya.
Yeonjun sudah menduga sih, apalagi Beomgyu pernah bilang juga bahwa Soobin pernah dilamar dari sma.
"Dari sma sudah pernah dilamar?" tanya Yeonjun lagi membuat Soobin menoleh lalu menganggukan kepalanya.
"Mas tau darimana? Sebenarnya bukan dari sma kok, tapi dari smp," jelas Soobin membuat Yeonjun tergelak.
Siapa sih yang melamar bidadari di sebelahmya ini pas masih smp? Pasti om-om pedofil.
"Terus di tolak abimu?" tanya Yeonjun lagi membuat Soobin mengangguk sambil tersenyum kecil.
"Kalau gak ditolak, Soobin pasti gak akan ada disini lagi lho mas," jawab Soobin membuat Yeonjun mau tertawa aja, tertawa bodoh lebih jelasnya.
Ya pastilah Soobin gak akan ada disini kalau dia gak nolak.
"Syukurlah abimu menolak," ucap Yeonjun sambil tersenyum senang membuat Soobin bertanya-tanya.
"Kenapa emangnya, mas?"
"Lho dek, kamu itu kan jodohnya mas, yang cocok nikah sama kamu mah cuma mas seorang," jawab Yeonjun langsung sambil tertawa senang menoleh kearah Soobin yang mukanya memerah sekali saat ini.
Jadi penasaran yang pernah melamar Soobin siapa aja sih?
Nanti dia akan bertanya dengan Beomgyu, kali aja tuh laki-laki tau kan suka dengerin orang gibah, katanya gak sengaja, katanya lho.
"Disini aja mas, nanti banyak orang lewat kok, ah iya tinggal di kota gimana kak rasanya? Soobin penasaran," tanya Soobin tiba-tiba membuat Yeonjun yang baru saja duduk itu langsung menoleh kearah Soobin yang mukanya sangat menunggu jawaban dari Yeonjun itu.
"Ya begitulah sih, enak semuanya ada disana tapi udaranya gak enak, enakan disini sih walaupun kalau disini nyari kerja rada susah, eh tapi disana juga rada susah nyari kerja, kebanyakan orang kali," jawab Yeonjun sambil mengingat apa saja yang terjadi di kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Jodoh! -yeonbin✔
FanficHi Series #1 Yeonjun tidak akan menyangka jika dirinya akan bertemu dengan perempuan yang secantik ini di desa. yeonbin soobin!!gs (genderswitch) local! #1 in yeonbin || 060421 #1 in local || 030720 #1 in soobin || 131021 #2 in yeonjun || 131021 #2...