14. Lamar?

3.5K 567 361
                                    

Yeonjun melihat Beomgyu yang baru saja datang itu lagipula tarawih masih lama jadi dia mau ngajak ngobrol tuh orang dulu.

"Kakak kenapa? Mau bertanya sesuatu?" tanya Beomgyu dengan bingung sambil duduk disebelah Yeonjun itu, setidaknya mereka sudah menempati posisi dulu biar gak diambil orang.

Yeonjun langsung menganggukan kepalanya itu, Beomgyu sepertinya sumber berita jadi dia mau bertanya ke Beomgyu saja.

Walaupun kata Beomgyu dia cuma gak sengaja dengar, masih ingatkan? Gak sengaja ok, bukan sengaja.

Intinya Beomgyu suka dengerin orang gibah, titik, tapi bukan dia yang bergibah.

"Ah pasti tentang teh Soobin, mau bertanya apa?" tebak Beomgyu membuat Yeonjun tergelak, nih orang kok tau sih dia mau bertanya tentang calon istrinya itu.

Berbeda dengan Beomgyu yang sudah tau apa yang akan ditanyakan orang dihadapannya itu.

Pasti Soobin, Soobin, Soobin, pokoknya Soobin, lama-lama Beomgyu bisa melihat muka Yeonjun yang isinya tulisan Soobin semua.

"Kamu emang terbaik," jawab Yeonjun membuat Beomgyu memutarkan bola matanya, setidaknya gapapa bertanya dengan dia daripada nih orang langsung ngegas ke anak ustadz itu.

Beomgyu tuh takut aja nih orang kenapa-kenapa lagian nih orangkan baru pindah masih belum tau apa saja yang dilakukan abi Soobin untuk melindungi anaknya.

Walaupun sepertinya Beomgyu ketinggalan berita, abinya Soobin biasa saja dengan Yeonjun, malah santai gitu.

"Siapa aja yang pernah melamar Soobin?" tanya Yeonjun langsung membuat Beomgyu kaget.

Lalu menoleh kanan dan kirinya berharap pertanyaan Yeonjun tadi gak menganggu mereka, apalagi remaja desa ini.

Mungkin remaja desa ini berpikir, tuh anak pindahan enak saja nyuri start duluan padahal salah sendiri gak pernah mendekati Soobin secara langsung.

Jadi Yeonjun gak salah dong kalau dia dapat perhatian dari Soobin.

"Yang melamar teh Soobin mah banyak," jawab Beomgyu sambil melihat kearah depannya belum tanda-tanda mau mulaikan?

Kan nanggung kalau sedang cerita nanti malah terpotong.

"Contohnya aja juragan di desa ini," lanjut Beomgyu membuat Yeonjun menatap tidak percaya ke Beomgyu.

Gila, calon istrinya pernah dilamar om-om pedofil, berbahaya sekali, harua segera dilamar pokoknya.

Soobin cuma milik Yeonjun, begitupun sebaliknya, Soobin kan mau sama dia, jadi gapapa dong dia percaya diri saat ini.

"Tapi bukan juragannya yang mah nikahin Soobin, tapi dia mau anaknya yang nikah sama Soobin tapi langsung ditolak sama abinya," lanjut Beomgyu sambil menatap kearah Yeonjun yang bernafas lega itu, syukurlah calon istrinya gak disukai sama om-om pedofil.

"Kakak kenapa lega begitu?" tanya Beomgyu dengan heran sambil menatap Yeonjun.

Yeonjun menatap kearah Beomgyu dengan heran juga.

"Lega karena gak ada om-om yang suka sama dek Soobin," jawab Yeonjun langsung membuat Beomgyu menggelengkan kepalanya.

"Siapa bilang? Ada juga kok om-om, kakak belum dengar lanjutan ceritaku sih, tenang aja kok langsung ditolak sama abinya teh Soobin, mau sekaya apapun orangnya kalau gak sesuai dengan abinya pasti langsung ditolak," ucap Beomgyu membuat Yeonjun terdiam.

Demi apa? Hei demi apa sih? Om-om lho, mengerikan sekali.

"Oh iya, kak Yeonjun gak pernah dimarahin sama abinya Soobin berarti kak Yeonjun termasuk kriteria yang cocok buat teh Soobin, selamat lho," ucap Beomgyu membuat Yeonjun yang tadinya terdiam langsung tersenyum sombong ke Beomgyu.

Hi, Jodoh! -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang