15. Bermain.

3.4K 566 448
                                    

Jin menatap kearah Soobin yang sedang menatap kearah kaca itu sambil melihat dirinya itu.

Jarang-jarang lho anaknya itu berkaca, pasti ada sesuatu aja, ah iya dia baru ingat kan anaknya lagi dekat dengan seseorang pantas saja.

"Mau kemana?" tanya Jin saat melihat Soobin keluar dari kamarnya itu.

Tadi sebenarnya Jin gak sengaja melihat anaknya dari dalam kamar, kebetulan pintu kamar anaknya gak dikunci, ya biasanya juga jarang dikunci sih, kan Soobin gak ada rahasia-rahasia apapun didalam kamarnya.

"Ah, Soobin izin pergi keluar dulu, tadi Renjun tiba-tiba ngajak keluar gitu entah mau kemana, kayaknya cuma mau ngajak keluar aja," jawab Soobin membuat Jin menganggukan kepalanya.

"Soobin pamit ya, umi," ucap Soobin lalu mencium tangan uminya itu lalu membuka pintu dan keluar dari rumahnya, dia mau pergi ke lapangan yang ada di desa ini, Renjun lagi bosan makanya ngajak kesana.

Lalu Jin masuk le kamar anaknya itu karena tadi dia melihat sesuatu disana.

Dan benar disana ada kalung dan ada mainannya juga sebuah cincin, di dalam cincinya ternyata ada tulisan Yeonjun dan Soobin disana.

Ah ini pasti dari Yeonjun gak mungkin dari orang lain, dia cuma tersenyum lalu keluar dari kamar anaknya itu, gak menyangka anaknya masih muda sudah mau dilamar orang.

***
Soobin berjalan sambil menunduk karena dilihatin oleh anak-anak cowok di desanya itu.

Dia paling tidak suka sebenarnya berjalan sendirian, kurang nyaman aja makanya dia mau-mau aja diantar sama Yeonjun, walaupun sebenarnya itu dipaksa sama Yeonjun, dipaksa ya.

"Soobin, mau ke lapangan ya?" panggil seseorang membuat Soobin menoleh dan langsung menganggukkan kepalanya.

Disana ada Haechan yang sedang berjalan santai sambil memasukkan handphonenya itu.

"Barengan aja kalo gitu, aku tadi barusan habis ke warung eh Renjun tiba-tiba bilang ke lapangan aja," ajak Haechan membuat Soobin menganggukan kepalanya dan mulai lanjut berjalan kearah lapangan yang jaraknya itu agak jauh dari rumahnya hampir mah ke sawah gitu.

Lagian seru disana bisa melihat gunung, lalu ada sungai juga disana, walaupun Soobin jarang sih kesana, buat apa juga?

"Emangnya ada apa ya sampai Renjun manggil kita semua?" tanya Soobin sambil menoleh kearah Haechan itu.

"Gak tau katanya mau ngajak main aja, lagipula masa pas puasa kerjaannya dirumah sesekali keluar bin," jawab Haechan membuat Soobin tersenyum malu karena dirinya emang sedikit malas untuk keluar rumah, buat apa juga sih, dia keluar rumah palingan saat mau pergi ke pasar, warung atau gak masjid sudah itu aja selebihnya dia dirumah.

Abinya juga menyuruh dirinya untuk tetap dirumah saja, ya dia menurut saja.

"Lho, ternyata ada anak cowok juga?" ucap Haechan setelah sampai di lapangan lebih jelasnya di pondoknya gitu.

"Wah, ada dek Soobin, sini duduk di sebelah mas," ajak Yeonjun saat melihat Soobin yang baru saja datang itu.

Beomgyu langsung melarang hal tersebut.

"Eh gak boleh, jaga jarak belum muhrim," ucapnya membuat Yeonjun mendecih lalu kembali duduk tenang di tempatnya.

Soobim cuma tersenyum lalu duduk di sebelah Renjun.

"Nah, sudah lengkap, ayo kita main," ajaknya membuat mereka semua melongo.

Mereka disuruh kesini cuma buat bermain?

"Kami kesini cuma diajak buat main?" tanya Kai mewakilkan semuanya membuat Renjun menganggukan kepalanya.

Lagian apa salahnya bermain bukan? Jarang-jarang lho mereka main karena sudah besar semua, lagipula mereka setelah tamat sekolah jadi seperti orang gak kenal semua.

Hi, Jodoh! -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang