47. Hi, Jodoh! -END.

5.6K 513 153
                                    

Soobin diam di atas ranjang masih menunggu anaknya yang sedang mencari jalan untuk keluar.

Dirinya masih pembukaan ke 9, sebentar lagi menuju ke 10.

Perutnya sudah terasa sakit sekali saat ini, ternyata disini ada yang mau melahirkan juga sudah duluan sih, dia bisa mendengar suara teriakan tadi.

Apakah sesakit itu ya? Matanya menatap kearah suaminya yang sedang memegang tangannya dengan lembut.

"Adek takut?" tanya Yeonjun sambil menatap kearah Soobin yang terlihat sedikit tertekan dengan teriakan orang yang sedang mencoba melahirkan anaknya itu.

"Sedikit, tapi Soobin mencoba untuk gak takut kok, mas," jawab Soobin sambil tersenyum lalu dia bisa merasakan tangan suaminya menyeka keringat yang terus muncul dari dahinya.

Kata bidannya, kemungkinanan habis yang ini selesai melahirkan, Soobin yang akan segera melahirkan.

"Ayo, adek kuat," ucap Yeonjun menyemangatkan istrinya yang sedang diam saja.

Mungkin dia sebentar lagi mau melahirkan, lalu kepalanya menatap kearah Yeonjun.

"S-sakit," ringisnya sambil memegang dengan kuat tangan suaminya itu.

Bundanya yang melihat langsung memanggilkan dokter yang menangani menantunya melahirkan.

Yeonjun mencoba melepaskan tangan istrinya dirinya mau keluar tapi Soobin tidak berniat melepaskan tangannya.

"Mas tunggu diluar ya, dek."

"Gak boleh," jawab Soobin sambil menggeleng-gelengkan kepalanya masih dengan merasakan sakit perut yang amat terasa sakit.

Yeonjun menatap kearah dokter yang menangani istrinya.

"Gapapa kok, lagipula istrinya mungkin lebih tenang jika ada suaminya disini," ucap dokter membuat Yeonjun kembali berdiri di samping istrinya dengan tangan Soobin yang tambah mengeratkan pegangannya.

Dokter sudah memberikan aba-aba ke istrinya dan tentu saja diikuti oleh Soobin.

Soobin terus memgambil nafas lalu menghela nafasnya, ada seorang perawat juga yang mengelap keringat istrinya.

Sambil berkata istrinya pasti bisa melahirkan anaknya, lalu kata-kata semangat lainnya.

Yeonjun tentu saja rasanya bagaimana, tapi dia tau kalau itu pasti rasanya sakit sekali.

Apalagi kata dokter, anaknya beneran kembar, untung saja Yeonjun sudah menyiapkan namanya.

"Ayo, coba dorong sedikit lagi, kepalanya sudah mau kelihatan," ucap dokternya membuat Soobin berteriak disana mencoba mengeluarkan anaknya.

Baru kali ini melihat Soobin sekacau ini, dirinya menjadi kasihan dengan istrinya.

Dokter langsung menyuruh Soobin untuk berhenti karena kepala anaknya sudah keluar, mencoba menyuruh mendorongnya secara perlahan saja.

Soobin masih mengambil nafas lalu menghembuskannya dengan perlahan.

Sampai dimana semua orang di ruangan ini bisa mendengarkan suara tangisan bayi.

Soobin menghela nafasnya lega ketika mendengar suara tangisan anaknya, namun dia kembali terdiam ketika tau bahwa dirinya masih harus melahirkan anaknya lagi.

Bayi laki-laki yang baru saja lahir langsung diambil alih oleh perawat disana untuk dibersihkan.

Yeonjun tersenyum ke Soobin yang menatapnya sambil menangis.

"Eh, adek ngapain menangis, nanti dulu ya sayang," ucap Yeonjun sambil mengelap air mata istrinya yang mengalir dengan deras.

Soobin bisa merasakan perutnya terasa sakit lagi, dia mau melahirkan anaknya lagi.

Hi, Jodoh! -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang