41. Teman.

2.9K 468 87
                                    

Hai.

Aku mau nanya, anaknya enakan cowok apa cewek? Komen ya.

Cuma nanya doang, bukan mau lahiran sekarang, hehehe.

***
Soobin menatap kearah teman-temannya yang mengajaknya keluar dari rumah itu, Yeonjun sih mengizinkan, lagipula kandungan istrinya itu sudah kuat.

Jadi gak masalah kalau jalan-jalan keluar dari rumah, lagipula ada Sohee disamping Soobin itu.

Sohee sih gak kenal orang-orang disini jadi dia akan berada disebelah tetehnya itu aja.

Lalu ada yang duduk disebelah Soobin, Soobin tersenyum disana ada Taehyun yang duduk disebelahnya.

Tangannya mulai memegang pipi Soobin yang membesar itu, intinya tubuh Soobin emang sudah berbeda sekali.

Tapi jangan berkata ke Soobinnya, nanti dia menangis jika dikatain gendut, gitu-gitu dia tetap perempuan yang memikirkan tubuhnya sendiri.

Walaupun yang melihat cuma suaminya doang sih.

"Anaknya cewek apa cowok?" tanya Haechan sambil menatap kearah perut Soobin yang sudah membesar itu, sudah kelihatan lebih jelasnya berbeda dengan awal dia bertemu Soobin di bidan itu.

Soobin bingung dia menggelengkan kepalanya, lagipula bukankah enakan menunggu saja?

"Gak tau, aku sama mas Yeonjun gak mau periksa, lagipula bukankah bagus jika tidak diketahui, walaupun di periksa juga hasilnya nanti hasilnya akan berubah," jawab Soobin membuat mereka mengangguk paham.

Ya lebih baik emang menunggu sih daripada diperiksa begitu.

"Tapi kandunganmu sehat kan?"

Soobin mengangguk-anggukkan kepalanya dengan semangat, lalu mereka tersenyum kearah Soobin.

Pipinya terus dipegang oleh teman-temannya itu bahkan perutnya juga, lucu tau melihat orang yang paling polos diantara mereka menikah duluan.

Padahal yang genit disinikan si Haechan, walaupun sekarang gak lagi sih, soalnya Mark bilang kalau masih genit bukan gak dia anggap sebagai pacar lagi, tapi diputusin beneran, dia mau bucin semangka aja.

Renjun menatap kearah Soobin yang sedang memakan puding yang dibawakan oleh salah satu dari mereka itu, mereka saat ini ada dipondok yang biasa buat diajak kumpul-kumpul gitu.

"Kak Yeonjun sepertinya merawatmu dengan sangat baik ya," ucap Renjun membuat Soobin tersenyum.

Suaminya emang sangat baik sekali ke dirinya, dia selalu menuruti apa yang dirinya mau walaupun pada akhirnya Soobin akan merasa tidak enak ke suaminya biasanya menyusahkan saja padahal kata Yeonjun, gapapa susahin aja dirinya.

Tapi tetap saja itukan suaminya bukan pembantunya, Yeonjun bukannya menjawab malah memeluk dengan gemas istrinya itu, sudah menikah saja tetap saja tidak enakan ke dirinya.

Pipi Soobin kembali bergoyang ketika mengunyah puding coklat ditangannya itu.

Ah mereka gemas sekali, Soobin hamil begini malah tambah gemas dan cantik sekali, ah iya katanya orang hamil itu auranya tambah cantik lho.

Bahkan harumnya juga sangat wangi, kalau suaminya gak merasa artinya sangat aneh sekali.

Sohee memakan puding yang diberikan oleh teman tetehnya itu dengan malu, dia gak kenal soalnya jadi senyum-senyum aja disana.

Soobin menatap kearah salah satu orang yang berada dibelakang Renjun itu.

"Itu siapa?" tanya Soobin sambil menoleh kearah belakang Renjun, Renjun segera menarik perempuan dibelakangnya itu.

Hi, Jodoh! -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang