"Na, pake buku ini aja. Gue udah cek isinya lebih lengkap buat laporan." Rana duduk di sampingku dan menyodorkan sebuah buku paket geografi ke arahku. Aku mengambilnya dan mulai membaca bab baru.
Kami sedang ada di perpustakaan. Sekarang waktunya istirahat dan tak biasanya perpustakaan ramai seperti ini. Agak berisik karena banyak yang mengobrol di meja-meja baca. Saat ini aku bersama Rana dan Guntur. Kami sedang dalam proses mengumpulkan informasi untuk referensi laporan geografi. Dan kami ke perpustakaan karena berpikir tempat ini akan sunyi seperti biasanya saat jam istirahat berbunyi.
"Kita pinjem buku ini aja ya. Kerjain di basecamp aja deh. Di sini agak berisik." Ujarku kemudian bangkit berdiri dan membereskan buku-buku referensi lainnya. Rana dan Guntur mengikutiku. Tumben sekali mereka tidak bertengkar. Malah sedari tadi sibuk memberi kode satu sama lain, entah tentang apa aku tidak terlalu yakin. Jika mereka tidak memberitahuku, mungkin memang apa yang mereka lakukan bukanlah suatu urusan yang harus aku ketahui.
Setelah meminjam buku, kami kembali ke kelas. Jika ada yang bertanya dimana Kelvin sekarang padahal biasanya dia selalu bersamaku 24 jam, jawabannya simpel. Kelvin adalah ketua kelas dan dia dipanggil ke ruang guru untuk suatu keperluan. Jadilah aku hanya ditemani Rana dan Guntur, sedangkan Lean hari ini izin karena harus mengikuti acara keluarga. Katanya sih, dia tidak akan masuk selama beberapa hari ke depan.
Sebenarnya aku merasa ada yang kurang jika tidak ada Kelvin di dekatku. Ditambah Lean yang biasanya meramaikan suasana malah sedang tidak ada di sini. Rana dan Guntur juga tumbenan sekali damai sentosa.
Eh, tapi dipikir-pikir, mereka tidak akan bertengkar tanpa sebab. Aku tertawa dalam hati karena baru menyadari bahwa sebenarnya yang memantik api pertengkaran di antara mereka berdua adalah Lean dan Kelvin. Tidak ada mereka di sampingku rasanya jadi ganjil. Terutama Kelvin.
Di sepanjang koridor, banyak siswa satu angkatanku duduk-duduk di depan bangku kelas. Beberapa menyapa kami dan kutanggapi ramah. Sekarang aku sudah terbiasa dikenali orang-orang yang tidak kukenal. Toh mereka cuma menyapa sebagai ramah tamah. Dan semua itu membuatku merasa dianggap ada oleh mereka.
"Na, temenin ke toilet bentar yuk. Sekalian gue mau ngasih tau lo sesuatu." Rana tiba-tiba berdiri di depanku saat hampir sampai ke kelas. Aku mengangguk dan menyerahkan buku pinjaman perpustakaan kepada Guntur.
Rana menarikku dengan tergesa dan aku mengikuti langkah cepatnya sambil sesekali membalas sapaan teman-teman dari kelas lain. Agak heran dengan tingkah Rana barusan. Apa iya dia se-terdesak itu untuk cepat-cepat sampai toilet?
Kami masuk ke dalam toilet lantai satu yang kosong. Rana membuka seluruh pintu toilet lalu mengunci pintu utama dari dalam. Dia kenapa sih? Aku heran sendiri dengan tingkahnya itu.
"Ran, lo kenapa deh?" Akhirnya aku tidak tahan. Rana berdiri di depan dapur wasatafel sambil menatapku melalui cermin. Dia berbalik dengan wajah serius.
"Na, kita harus nyelametin Kelvin abis ini." Ujarnya dengan nada rendah dan itu artinya Rana sedang serius. Tapi karena aku tidak mengerti apa yang dia maksudkan, aku hanya menautkan alis bingung.
"Kelvin kenapa emangnya?"
"Kelvin dalam bahaya besar, Na."
"Bahaya apaan? Ran, mending lo jelasin dan ceritain selengkapnya deh. Sebenernya lo ngapain bawa gue ke sini dan bilang kayak gitu?" Ujarku mendekat ke arahnya dan menyandarkan pinggangku di meja keramik dapur wastafel.
"Oke, gue ceritain."
Rana menjelaskan dengan cepat semua informasi yang kubutuhkan untuk jawaban dari tujuannya membawaku ke sini. Inti yang dapat kutangkap adalah, anak-anak cowok kelas 12 IPS 3 berencana merisak Kelvin dan mengurungnya di gudang sekolah saat pulang sekolah. Rana mendengarnya saat ia sedang mencari buku referensi geografi di perpustakaan beberapa saat lalu. Ia juga menjelaskan bahwa sedari tadi dia berdiskusi dengan Guntur untuk memberitahuku tentang hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Only 5 Minutes Appart (End)
Ficção AdolescenteKana dan Kelvin. Saudara kembar yang kadang orang-orang melihat mereka seperti sepasang kekasih. Kelvin sebagai kakak, dan Kana adalah adiknya. "Ya bener. Gue lahir duluan" -Kelvin "Apaan sih? Cuma beda 5 menit!" -Kana Finalnya, Kana akan selalu bil...