Kana (Meeting Class Topic: Persiapan)

158 15 9
                                    

Sudah seminggu kami disibukkan dengan ulangan tengah semester satu. Semuanya berjalan lancar dan squad Friend 5 selalu belajar bersama dengan tutor tambahan yaitu Hyuga-nii dan Daiki-chan.

Sejak saat pertama kali nama itu dicetuskan oleh Daiki-chan, aku selalu menyebutnya begitu. Lebih mudah dan simpel. Friend 5 yang menggambarkan gelang persahabatan kami yang memang berinisial F untuk "Forever". Forever Friends and always for 5.

Hari ini adalah Senin kedua dimana jadwal-jadwal persiapan meeting class diadakan. Semua kelas sibuk dengan persiapan untuk setiap perlombaan yang akan diadakan panitia acara minggu depan. Aku dan Kelvin sebagai anggota Osis, cukup sibuk untuk mempersiapkan semua kegiatan yang akan diikutsertakan. Kami berkali-kali absen berkumpul di basecamp atau kafetaria karena harus rapat lagi dan lagi. Memang melelahkan, tapi aku menyukai semua yang kulakukan ini. Lagipula aku jadi punya alasan menolak semua ajakan-ajakan jalan beberapa cowok yang sibuk mendekatiku. Lean bilang, mereka menyukaiku dan berniat menjadikanku sebagai pacar mereka. Tapi sepertinya mereka gagal bahkan tidak lulus proses pendekatan. Semuanya gara-gara tiga singa jantan yang menggertak semua cowok yang mendekatiku. Sudah tahu, kan siapa mereka bertiga? Ya itulah. Katanya cowok-cowok itu tidak cocok denganku. Entahlah, aku tidak terlalu mengerti mengapa itu semua penting untuk mereka.

"Kana, kamu tolong buat salinan berkas ini dan rangkum laporan dari bagian koordinator acara ya!" Kak Tama, selaku Wakil Ketua Osis yang selama ini aku mengenalnya begitu profesional dan bijak, menyerahkan beberapa berkas penting untuk kususun. Semua ini nanti akan jadi laporan yang harus diserahkan kepada Kepala Sekolah atas nama panitia pelaksana. Aku mengangguk paham dan kembali berkutat dengan laptop yang selama 3 hari terakhir ini kubawa-bawa. Dan ya, aku sudah 3 hari sibuk dengan urusan Osis. Bahkan mengorbankan hari liburku untuk acara ini.

Aku melirik jam tanganku yang menunjukan pukul 11.15. Sudah lebih dari 3 jam aku duduk di ruang rapat Osis. Mencatat hasil rapat dan mulai menyusun laporan dari masing-masing koordinator bagian. Kelvin sendiri sudah tidak terlihat sejak satu jam yang lalu. Dia sibuk mengurus anggaran dana dan ikut membeli perlengkapan untuk sekalian membuat laporan keuangan.

Hp ku sudah bergetar-getar sedari tadi. Mungkin obrolan grup Friend 5 atau chat dari sahabat-sahabatku. Mereka pasti hendak makan siang sebentar lagi. Aku tidak menggubrisnya karena harus fokus menyelesaikan ini agar bisa berkumpul sebentar bersama mereka saat makan siang nanti.

"Harus gue dulu yang turun tangan biar kalian paham masalah gini doang?" Samar aku mendengar nada tidak menyenangkan dari sang Ketua Osis, Kak Rendy. Aku menoleh ke arah ruangan kecil tempat komputer utama dan semua berkas dibereskan di sana. Dua cowok yang kutahu bahwa mereka ada di bagian koordinator perencanaan, keluar dengan wajah kusut. Mereka mengeluh sebentar, tapi kemudian mengerjakan kertas-kertas yang kuyakin sudah dicoret-coret oleh Kak Rendy.

Aku kembali mengerjakan ketika mendapati semua orang memang sedang sibuk dengan tugasnya masing-masing. Menyelesaikan laporan dari koordinator acara dan menyalin berkasnya hingga tahap revisi dalam waktu satu jam. Aku memindahkan file-nya dengan flashdisk lalu menyerahkannya ke Kak Rendy yang sedang sibuk di depan komputer.

"Oke, makasih Kana. Nanti gue cek. Oh ya, lo boleh istirahat makan siang dan tolong bilangin ke anggota lain buat rehat sejenak. Nanti kita rapat jam 2 siang." Ujar Kak Rendy sambil tersenyum. Aku hanya mengangguk dan keluar ruang komputer.

"Kak, kata Kak Rendy kita suruh istirahat dulu. Nanti jam 2 siang lanjut rapat." Ucapku kepada Kak Tama yang sedari tadi sibuk merevisi laporan umum secara keseluruhan. Dia menoleh ke arahku lalu mengangguk. Setelah Kak Tama menyampaikan pesan dari Kak Rendy kepada semua anggota yang ada di ruangan, aku keluar dari ruang Osis dan merenggangkan otot sejenak.

It's Only 5 Minutes Appart (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang