Chapter 2 : Roti Coklat.

1.4K 196 66
                                    

Haii!
Apa kabar?
Nungguin gak nih chapter dua nya? Maaf yah baru up, karena emang aku ada target di chapter satu hehe, yaitu 100 vote.

Anyway, jangan lupa komentarnya biar aku semangat lanjutin cerita ini! Happy Reading...

***

"Jadi tadi lo ketemu Sam?"

Tiara mengangguk, dia sedang membaca novel yang baru dia beli. Kelasnya sedang tidak ada guru. Teman teman Tiara pun sedang sibuk dengan urusan mereka masing masing.

"Terus lo gak kenapa kenapa kan?" Tiara menatap Ziva kemudian terkekeh pelan.

"Kok ketawa"

"Gapapa gue Ziv"

Ziva bernafas lega.

"Hati hati lain kali kalo sama dia" ucap Ziva.

"Iya, tau kok tenang aja"

"Eh mau liat dong foto pacar lo"

Tiara menutup novelnya, dia membuka ponselnya, menunjukkan beberapa foto Dul dan dirinya.

"Ihh gemes banget, sejak kapan kalian pacaran?" Tanya Ziva seraya melihat foto foto Tiara dan Dul.

"SMP kelas 7 akhir, pas masih bocah banget" Tiara tertawa.

"Astaga, gemes Ti. Namanya siapa?"

"Dul"

"Berarti lo ldr dong sama dia"

Tiara mengangguk pelan.

"Tapi kata nya dia mau pindah ke Jakarta juga ngikutin gue"

"Seriusan dia ngikut lo? Gila, sweet banget. Sampe segitunya biar gak ldr sama lo"

"Biasa aja lah, lagian bosen juga kalo tiap hari ketemu"

Tiara tertawa.

"Heh, jangan ngasal kalo ngomong" balas Ziva.

"Emang dia mau pindah ke Jakarta di SMA mana? Disini juga?"

Tiara menggelengkan kepala.

"Gatau juga, kapan nya aja gue juga gatau"

"Ti ada titipan buat lo" salah seorang teman kelas Tiara memberikan sebuah kotak buat Tiara.

"Apa ini?" Tanya Tiara.

"Gatau"

"Dari siapa?"

"Pak satpam" Tiara dan Ziva saling pandang.

"Yaudah makasih" ucap Tiara kepada temannya.

"Kok pak satpam" tanya Ziva.

"Gatau" ucap Tiara.

"Buka aja Ti"

Tiara membuka kotak kecil ditangannya itu, ada sebuah susu kotak rasa coklat dan dua buah roti goreng isi coklat.

"Hah? Apaan sih Ti" Ziva terkekeh.

"Eh ada suratnya" ucap Tiara.

"Diminum sama di makan ya Tiara, makasih. Samuel tampan" ucap Tiara sambil membaca isi surat itu.

Ziva sontak tertawa.

"Ngakak astaga, itu anak kenapa? Kok makasih sama lo?"

Tiara mengerutkan keningnya.

"Gue ngasih apaan kok dia bilang makasih" ucap nya kebingungan.

"Ngakak Ti, harus banget satpam yang ngasih"

A Crazy Little Thing Called Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang