Chapter 4 : Pilihan.

1.1K 189 113
                                    


Happy Reading...

***

Tiara sedang fokus memainkan game di ponsel nya, dia sedang menunggu Dul. Barusan, Dul mengirim pesan bahwa dia akan menjemput Tiara. Namun sudah hampir 15 menit Dul belum sampai juga.

"Belum di jemput?"

Tiara mengalihkan pandangan nya dari ponsel, ada Sam yang berdiri di depannya seraya menenteng ransel nya.

"ya kalo udah, gue gak akan disini" jawab Tiara.

Sam terkekeh.

"boleh duduk gak?" Sam menunjuk tempat kosong di sebelah Tiara.

"Ini kan tempat umum, ngapain gue ngelarang orang duduk disini"

Sam tersenyum, dia kemudian duduk di sebelah Tiara. Tidak begitu dekat, tapi Sam masih bisa mencium prafum beraroma manis dari gadis itu. Sam bingung, sudah siang , sudah terkena matahari, tapi aroma parfum gadis itu tetap enak, tidak ada bau matahari sama sekali.

"gue temenin ya"

Tiara menggeleng.

"Gue gamau ada masalah sama Kak Shiren lagi. Lo balik aja" ucap Tiara.

Sam menarik nafas.

"lo jangan pernah ladenin dia ya. Agak gak waras dia soalnya. Kalo dia gangguin lo lagi, lo kasih tau gue"

Tiara menatap Sam sekilas.

"Lo tau gak sih, kedatangan lo itu bikin hidup gue gak tenang" Ucap Tiara tanpa menatap Sam.

Sam menatap Tiara dari samping, dia mengamati wajah gadis itu dari samping. Hidungnya mancung, bulu matanya cukup lentik, pipi nya sedikit chubby. Manis.

"Emang salah kalo gue pengen deket sama lo?"

Belum sempat menjawab, Dul datang. Dia memberikan tatapan tidak suka kepada Sam.

"Yuk Ti" Kata Dul menggandeng Tiara.

Sam menatap datar ke arah mereka.

***

"Tadi siapa?" Tanya Dul. Nadanya terlihat tegas.

Dul mengajak Tiara ke sebuah taman kecil. Tidak banyak yang mengunjungi.

"Temen aku" Jawab Tiara.

"Kamu genit sama dia ya?"

Tiara menatap Dul. Dia menarik nafas berat. Sifat posesif laki laki itu mulai muncul.

"Kamu ngatain aku genit? Mana ada. Dia cuma mau menemin aku nungguin kamu tadi. Kamu kemana? Kenapa lama jemputnya?" Ucap Tiara sedikit meninggikan nada suaranya.

"Oh jadi kamu nyalahin aku? Kamu tuh sadar diri Ti, udah punya pacar masih ganjen sama cowok lain. Jangan sok laku kamu"

Hati Tiara mendadak sesak mendengar ucapan Dul, bukan yang pertama Dul mengatainya seperti ini.

"Siapa yang sok laku sih" Jawab Tiara menahan tangis. Perempuan mana yang tak sakit ketika pacarnya mengatainya seperti itu.

"Udah berani ngejawab ya kamu. Aku ini pacar kamu ya. Aku berhak nentuin siapa saja yang bisa berteman sama kamu"

Tiara sudah tidak bisa lagi menahan tangisnya. Hatinya terlalu lemah.

"Gausah nangis segala. Kebiasaan banget kalau kaya gini kamu gunain jurus andalan kamu supaya aku gak marah lagi" Nada suara Dul masih tinggi. Tiara tidak menjawab, dia masih dengan tangisnya.

Ada keheningan sejenak. Sampai akhirnya Dul memeluk tubuh Tiara.

"Aku minta maaf ya" Tiara mengangguk pelan.

A Crazy Little Thing Called Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang