Chapter 24 : Singgah

703 92 33
                                    

Hai hai! I just want to say, Happy New Year!!! Akhirnyaaa kita bisa melewati tahun yang berat dengan baikk. Kalian hebat, kita semua hebat. Aku yakin, pasti banyak kegagalan-kegagalan di tahun 2020, aku yakin, pasti banyak air mata dan kehilangan di tahun 2020. But I just want to say, u did well, we did well. Kita bisa melewatinya dengan baik. Tidak banyak harapan untuk tahun kali ini, semoga apa yang di semogakan pada tahun sebelum"nya, bisa segera di aminkan oleh Tuhan dan semesta. Semoga yang kehilangan, segera di datangkan pengganti, semoga yang terluka, akan disembuhkan, dan semoga yang masih ada dan bertahan, akan abadi. Happy New Year! Best wishes for us!

•••

"Karena ikhlas, adalah obat dari segala sakit hati"-unknow.

---

Hari terus berganti, kehidupan semakin berubah, tapi tidak dengan perasaan Sam dan Tiara. Kedua nya masih sama-sama menjalani hari dengan ego masing-masing. Mereka ingin yang terbaik, tapi ternyata mereka salah. Yang menurut mereka terbaik, justru menyiksa diri mereka masing-masing.

Saat ini, Sam sedang sibuk belajar bisnis dengan papa nya, sesuai dengan yang ia inginkan. Dia sengaja menunda kuliahnya karena dia ingin mencoba dunia baru yaitu bisnis. Terlebih, papa nya pernah mengatakan kalau suatu saat nanti, Sam pasti akan menggantikan posisi papa nya di perusahaan milik keluarganya. Dia memilih belajar bisnis dengan papa nya langsung adalah karena saat di bangku kuliah, dia akan masuk ke teknik mesin. Pikirnya, jika bisa di jalani keduanya, kenapa tidak? Begitu juga dengan Ola dan Nuca yang sekarang sudah menjadi mahasiswa teknik. Meskpin sudah di sibukkan dengan kegiatan masing-masing, mereka bertiga tidak pernah berhenti komunikasi. Jika ada sedikit waktu luang, mereka pasti akan menyempatkan untuk berkumpul sekedar berbincang tentang apa yang terjadi hari ini.

Sama hal nya dengan Sam dan kedua sahabatnya, Tiara akhirnya diterima di salah satu kampus di Jakarta. Karena beasiswa yang belum mendapat respon, Tiara memutuskan untuk menjalani kuliah di Jakarta terlebih dahulu. Dia mendapat kabar bahwa kampus tempat dia mendaftar beasiswa tersebut akan memberikan pengumuman agak lambat. Karena dia tidak ingin bergantung hanya di satu tempat, akhirnya Tiara memutuskan untuk mengambil Ilmu Komunikasi di salah satu kampus di Jakarta bersama kedua sahabatnya. Iya, mereka memutuskan untuk mengambil kampus yang sama dengan jurusan yang sama pula.

Meskipun dengan kampus yang berbeda, entah kenapa Tiara dan Sam masih sering di pertemukan. Seperti pada tempo hari, Tiara sedang berada di salah satu toko buku, dan siapa sangka dia dipertemukan kembali dengan Sam. Masih sama seperti dulu, kedua nya enggan mau menyapa. Hanya saling tatap, dengan rasa rindu yang tersimpan rapat di dalam hati masing-masing tanpa mau saling mengutarakan.

Saat ini, Tiara ditemani Ziva dan Keisya sedang mengerjakan tugas kuliah mereka di sebuah tempat nongkrong yang biasa menjadi tongkrongan mahasiswa kampus mereka.

Tepat pukul 8 malam, ketiganya memutuskan untuk pulang masing-masing. Karena mobil Tiara yang sedang berada di bengkel, akhirnya dia memutuskan untuk naik taksi. Di tengah perjalanan, taksi yang ia tumpangi berhenti karena ban nya bocor.

"Masih jauh lagi, tapi kalo gue tunggu disini makin malem" guman Tiara. Pasalnya, jalanan cukup sepi.

"Pak, saya turun disini aja ya. Ini pak uangnya" ucap Tiara memberikan selembar uang seratus ribu kepada supir taksi tersebut. Kemudian dia memutuskan untuk berjalan kaki, berharap di depan sana ada tukang ojek.

"Hai cantik" Tiara tersentak, bulu kuduknya berdiri mendapati dua orang laki-laki dengan bau alkohol menyengat menghampirinya. Gadis itu mempercepat langkahnya.

"Buru-buru banget, pelan-pelan aja dong biar abang temenin"ucap salah satu laki-laki itu. Tiara merapalkan segala bentuk doa supaya dia diselamatkan dari laki-laki bajingan tersebut.

A Crazy Little Thing Called Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang