Chapter 9 : Pelukan Perantara.

1.1K 174 202
                                    

Percaya gak, apa yang udah di satukan Tuhan, tidak ada manusia manapun yang bisa memisahkan, sekalipun itu orang terdekat. Itu aja sih yang selalu menguatkan aku setiap keadaan sedang berbanding terbalik. Jangan lupa untuk streaming MV Maafkan Aku #terlanjurmencinta yaa. Gasspoll yukk 2M views. Udah trending 4 nihh. Semangatt streaming!!

150 komen ya untuk bisa up chapter berikutnya, semangat vote dan komennya juga yahh, komen di setiap kalimat sabi kok😂

Sedikit bocoran, akan ada kata-kata kasar nanti nya✌🏻

Happy Reading...

***

"Pokok nya malam ini kamu jalan sama aku. Gamau tau, aku mau ajak kamu ke tempat yang pasti nya belum pernah kamu datangi. Gausah bingung baju nya, nanti aku bawain sekalian" Tiara hanya menggelengkan kepala melihat kekasihnya terus mengoceh sejak tadi. Hari ini hari Sabtu, itu tanda nya weekend. Dan malam nanti adalah waktunya para pasangan muda menghabiskan waktu bersama setelah hampir seminggu jatah kencan mereka tersita karena tugas menumpuk dari sekolah. Begitu juga dengan Dul dan Tiara.

"Terserah deh terserah"

"Yaudah, aku pulang ya kalo gitu. Nanti jam 7 aku jemput" pamit Dul. Dia memang sedang berada di rumah Tiara.

"Iyaudah"

Sepulang nya Dul, Tiara mulai merasa bosan. Hanya ada dirinya di rumah. Kedua orang tua nya sedang menjenguk rekan kerja sang papa yang sedang sakit.

"Kok gue merasa perasaan gue mulai hambar ya ke Dul" Tiara bermonolog sendiri. Pikirannya tiba tiba teringat kepada kejadian kejadian terakhir. Dimana sifat Dul yang semakin kasar kepadanya, tidak hanya kasar dalam perbuatan, tapi dalam ucapan. Ucapan dan perbuatan yang sangat tidak pantas di lakukan seseorang kepada kekasihnya.

"Ah, enggak enggak. Mikir apaan sih lo, Ti" Tiara menggeleng keras, mencoba membuang pikiran pikiran buruk tentang hubungannya dengan Dul.

Baru saja dia hendak memejamkan mata, ponselnya berdering. Tertera nama seseorang yang selama ini mengusik hidupnya. Siapa lagi kalau bukan Samuel Cipta.

"Kenapa?"

"Gak usah becanda deh Sam"

"Hah? Lo dimana emang nya?"

"Ish, yaudah gue kesana. Lo shareloc ya, gue belum begitu hafal jalan soalnya"

Tiara menghela nafas, ada saja yang menganggu waktu senggang nya. Dia segera mengganti pakaian rumahnya. Tak aneh aneh, dia mengganti celana selututnya menjadi training, dengan kaos polos ketat yang di tutup dengan jaket jeans crop top. Tak lupa dia menguncir kuda rambutnya.

Tiara tersentak begitu mendapati Sam bersandar lemah di bawah pohon dekat jalanan. Ada Ola juga Nuca disitu. Wajah Sam babak belur, lebih parah dari yang Tiara liat saat terjadi aksi tawuran tempo hari.

"Sam lo kenapa?" Sam tidak menjawab. Bibir nya kaku karena luka sobek yang ada di sudut bibirnya.

"Tadi Sam di keroyok lagi" ucap Ola.

"Hah? Sama siapa? Sama yang waktu itu juga?" Baik Ola maupun Nuca mengangguk.

"Emang ada masalah apa sih? Kenapa sampe di keroyok? Kalian berdua gak bantuin?"

"Ti, mending lo bantuin gue ngobatin luka gue ini deh daripada ngoceh terus" Tiara beralih menatap Sam, dia memberikan tatapan kesal.

"Ngerepotin banget. Gue ke apotek dulu kalo gitu, tunggu sini bentar" kata Tiara.

"Eh, kita aja yang beli Ti. Lo disini temenin Sam aja" Nuca menjawab.

"Yaudah kalo gitu, cepetan ya. Keburu infeksi lukanya"

A Crazy Little Thing Called Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang