Chapter 15 : Bulan untuk Bumi.

1K 142 331
                                    

Haii, jumpa lagi!! Siapa kangen aku? Eits, maksudnya kangen cerita ini wkwk.

Sebenarnya, se excited apa sih kalian sama cerita ku ini, apa alasan nya juga kalian suka dan selalu nunggu ceritaku? Coba komen, penasaran deh aku. Thank you buat yang udah sabar bgt nunggu kelanjutan cerita ini. Sedikit cerita, kemarin aku bingung kok banyak banget tuh notif wattpad, ternyata ada yang spam komen hingga tembus 250, huaa terharu banget aku bacanya. Aku tau rasa bosan pasti ada, tapi aku tetap berusaha membuat kalian tidak bosan buat baca ceritaku, karena aku akan selalu kasih sesuatu yang gak bisa kalian tebak hehe. Dann, akan ada kejutan buat kaliann sebentar lagi. Makanya semangat baca dan komennya yaa kalo kalian gak sabar buat tau apa kejutannya hehe.

Disini aku kasih target yang cukup banyak, karena selain buat nantangin kalian seexcited apa sama cerita ini, tapi juga supaya aku punya waktu buat qtime dengan dunia aku sendiri eheh, tau gak sihh, tiap hari aku harus dihadapi sama laporan praktikum kuliah😫 gapapa, harus tetap semangat. Kalian juga yaa! Komen setiap kalimatnya okeyyy?!

Oh iya, ada beberapa pesan yang bisa kalian ambil dari chapter ini. Baca sampai selesai pucuk bawah yaa😉

300 komen bisa gak nih? Bisa dong, yuk semangat!

Happy Reading...

---

Siapa sih perempuan di dunia ini yang tidak bahagia kalau si perlakukan bak ratu di sebuah kerajaan? Kayanya, perempuan manapun juga mau diperlakukan seperti ratu dalam sebuah kerajaan. Seperti Tiara, hidupnya yang perlahan berubah drastis setelah resmi menyandang status pacar Samuel Cipta. Samuel tak pernah sekalipun membiarkan gadis nya itu bersedih. Seperti tempo hari, ketika Sam mengajak Tiara ke acara opera mini di sebuah pasar malam, malam itu sangat ramai, sepanjang jalan sesak oleh manusia, tangan Sam tak pernah lepas dari genggaman Tiara. Tubuh Tiara terdorong kesana kemari saat melewati banyak orang, sampai-sampai Sam memarahi seorang laki-laki yang tidak sengaja mendorong tubuh Tiara saat mereka mengantri sebuah sosis bakar. Awalnya, Tiara merasa risih karena menurutnya Sam terlalu berlebihan, tapi, makin kesini, dia makin sadar, kalau apa yang di lakukan Sam kepada nya adalah salah satu dari bagian mencintai, yaitu menjaga.

"Aku ini cowok kamu, aku harus jaga kamu, bahkan kalau tanganmu ke gores dikit aja, aku akan salahin diri aku karena udah lengah. Jadi jangan protes. Yang aku lakukan adalah bagian dari tugas seseorang yang mencintai pasangannya. Aku pengen kamu merasakan hal itu" kata Sam kala itu, saat Tiara sempat protes akan hal yang ia lakukan kepada gadia itu.

-

"Misi kak, paket" Suara lembut dari sebrang sana membuat Tiara menyunggingkan senyumnya. Dia berguling ke kanan, memeluk boneka berbentuk stroberi, salah satu pemberiaan Sam.

"Kenapa?" Tiara membuka suara.

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Lah? Kan kamu yang nelfon. Gimana sih, pak"

"Oh iya, ya gini nih kalo pikiran aku udah terpenuhi sama kamu, jadi lupa sama semuanya. Yang di inget cuma kamu" oke, entahlah ini sudah gombalan yang keberapa kalinya yang sudah Tiara dengar, dan sepertinya, hidupnya memang akan di penuhi dengan gombalan receh dari laki-laki yang sekarang teramat ia cintai itu.

"Jangan gombalin aku terus ah, nanti kalo aku baper terus nyaman gimana?"

"Itu emang tujuanku. Gimana? Udah baper belum? Udah nyaman?"

"Udah!!"

"Yaudah, berarti udah siap nih bangun rumah tangga. Udah sama-sama nyaman soalnya"

"Ah, emang kamu punya modal apa?"

"Modal cinta"

"Emang aku bakal kenyang apa makan cinta dari kamu. Yang ada mati aku"

A Crazy Little Thing Called Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang