Chapter 12 : Harapan?

1.3K 187 263
                                    

Tau nggak, apa yang membahagiaan buat seorang penulis itu? Cuma sekedar karya nya di hargai, dan di terima baik oleh pembaca. Sesimpel itu guys:) terimakasih buat kalian yang udah antusias banget komennya sampai belum sehari udah jebol, asli, aku makin semangat buat lanjutin cerita ini. Kali ini aku tantang kalian, 250 komen yakk, coba, bisa apa gak. Komen tiap kalimatnya. Santai aja gapapa deh, kasih jeda aku buat istirahat ngetik. Bisa yuk 250 komen. Aku tunggu yahh!

Sini absen dulu siapa yang jadi tim gercep tengah malam? Maaf bkin kalian nunggu lama, pdhl komen udah tembus dari kapan hari, hehe. Aku sedang sibuk dengan film dan drakor. Nagih banget kalo udah ngedekep laptop wkwk. Skuyy, ditunggu 250 komen dan 100 votenya!

Happy Reading...

***

Hari-hari Tiara berubah. Begitupun dengan kebiasaannya. Biasanya, tiap malam dia akan menghabiskan waktu malamnya dengan Dul melalui telepon atau videocall. Selalu ada pesan-pesan manis yang ia terima seperti ucapan selamat pagi, atau sekedar mengingatkan untuk makan. Hampir dua tahun Tiara menjalani hari-hari menjadi kekasih seseorang, sekarang, semua itu sudah hilang. Tentu saja Tiara merasakan kekosongan, perasaannya campur aduk menyadari kebiasaan yang dulu ia lakukan bersama Dul sudah hilang. Tiara tidak menyangka, akhir kisah nya dengan Dul akan seperti ini. Dia tidak menyangka, dia akan menjadi korban kekerasan oleh kekasihnya sendiri.

Begitulah hidup, semua nya terjadi secara tiba-tiba. Seperti sekarang, setelah Dul yang tiba-tiba menjadi orang yang sangat asing bagi Tiara, ada Sam yang menjadi seseorang yang mengisi hari-hari Tiara sekarang. Sam yang datang tiba-tiba dalam hidup Tiara, dengan segala kejadian yang juga tanpa Tiara duga, membuat gadis itu sering berfikir, apa tujuan Tuhan mempertemukannya dengan Sam. Sebulan lebih hubungannya dengan Sam tidak jelas, kadang seperti musuh bebuyutan, kadang juga seperti romeo dan juliet. Mungkin Tiara tidak sadar, kapan perasaan itu muncul. Tapi, setiap memikirkan Sam, jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. Dan kehadiran Sam, mampu mengikis nama Dul dalam hati nya. Tidak, Tiara tidak mau cepat menyimpulkan apa yang ia rasakan saat ini. Dia cukup di buat trauma karena perbuatan Dul kepadanya. Butuh waktu lama untuk Tiara memantapkan hati nya menerima perasaan yang Tiara sendiri tidak tau itu apa.

-

"I knew I loved you then
But you'd never know
'Cause I played it cool when I was scared of letting go
I know I needed you
But I never showed
But I wanna stay with you until we're grey and old
Just say you won't let go
Just say you won't let go"

Tiara menatap takjum kearah Sam. Laki-laki itu menyanyikan beberapa bait lagu dari salah satu penyanyi favoritnya.

"Jangan di liatin terus, awas nanti jatuh cinta" ucap Sam tanpa menatap Tiara, dia sibuk memetik senar gitar miliknya. Mencari nada yang pas.

"Geer banget" Tiara kembali menyeruput boba brown sugar di tangannya.

"Kita udah kaya orang pacaran aja ya, kencan pas malam minggu gini" Sam terkekeh geli. Pasalnya, dia hanya iseng menelfon Tiara tadi, mengajak gadis itu menikmati angin malam minggu. Tentu saja Tiara tidak menolak, di rumah pun hanya akan membuat Tiara merasa bosan. Dan disini lah mereka sekarang, duduk lesehan di salah satu night market yang hanya di buka dua minggu sekali dan hanya ada saat malam minggu. Sam yang tertidur di kaki Tiara, memainkan senar gitar yang sengaja ia bawa dari rumah, seraya menikmati aroma shampoo vanila dari rambut Tiara yang menjuntai ke bawah. Membuat aroma gadis itu membius indra penciuman Sam.

"Sam, pernah gak sih lo bertanya-tanya sama takdir yang terjadi sama lo selama ini? Takdir yang datangnya secara tiba-tiba" kata Tiara.

"Enggak. Buat apa? Kan kita tau, Tuhan selalu punya kejutan dalam hidup kita. Apapun kejutan yang Tuhan kasih buat kita, gue yakin, tujuannya pasti untuk bikin kita bahagia" Tiara tersenyum tipis mendengar ucapan Sam. Salah satu alasan jantung Tiara berdetak kencang setiap mengingat Sam adalah karena ucapan laki-laki itu yang selalu membius pikiran Tiara. Ucapan-ucapan kecil namun penuh arti.

A Crazy Little Thing Called Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang