Haii!!
Aku kembali dengan cerita baru.
Mari, menyelami kisah mereka yang baru.
Happy Reading!!
***
Bandung malam hari ini tampak begitu ramai. Hiruk pikuk manusia yang sedang bermalam minggu. Sudut sudut cafe tampak berpesta dengan lampu remang nya. Banyak sepasang kekasih menyusuri jalanan Bandung sambil bergandengan tangan.
Seorang gadis sedang menikmati ronde susu kesukaannya sejak kecil.
Aroma jahe menyeruak masuk ke indra penciuman gadis berambut hitam pekat itu.
"Rambutmu nanti masuk loh"
Seorang laki laki menyingkirkan sebagian rambut gadis itu yang menjuntai ke bawah yang hampir saja basah karena masuk ke mangkok ronde susu di tangannya.
"Hehe iya, bau nya enak banget. Bikin anget, bakal rindu banget sih ini" ucap gadis itu masih menghirup aroma jahe yang berasal dari ronde miliknya.
"Tiara Tiara, masih aja dari dulu gak berubah. Suka banget nyiumin ronde" laki laki itu tertawa menatap gemas perempuan di depannya.
Gadis itu Tiara, Tiara Anugrah. Hanya seorang gadis remaja yang memiliki kehidupan seperti remaja pada umumnya. Namun sangat merasa di istimewakan oleh sang kekasih yang sudah bersamanya sejak SMP.
"Dul, ini itu enak, asli. Rasain coba sekali kali" Tiara memanggil laki laki itu dengan nama Dul.
"Iya deh iya, gimana senengnya kamu deh" Dul tersenyum tipis.
Kedua nya sudah berpacaran sejak SMP, mereka kenal ketika awal mula MOS yang membuat mereka menjadi satu kelompok selama satu minggu membuat kedua nya berteman dekat hingga akhirnya berpacaran.
Menurut Tiara, Dul adalah laki laki yang memiliki sifat manis, dan sangat perhatian kepadanya. Terkadang, ada beberapa sifat Dul yang membuat Tiara jengkel. Namun, itu semua kalah dengan rasa sayang nya kepada laki laki itu. Tiara teramat mencintai laki laki itu.
"Kamu beneran bakal ikut pindah?" Dul mengangguk.
Hari ini adalah malam terakhir Tiara di Bandung. Pasalnya, perusahaan ayah nya yang berada di Jakarta sedang mengalami masalah. Alhasil, membuat Tiara dan kedua orang tua nya pindah ke Bandung dalam waktu yang cukup lama.
Tiara yang baru saja tiga bulan memasuki kelas X harus memutuskan pindah sekolah di Jakarta.
Sebenarnya, dia cukup bersemangat untuk pindah ke Jakarta, beberapa teman nya SMP dulu ada yang bersekolah di Jakarta. Tiara melihat kehidupan teman temannya sangat menyenangkan. Berbeda dengan dirinya yang di Bandung. Dia ingin merasakan menjadi anak Ibukota, dan akhirnya itu semua tercapai.
"Iya, tapi ya mungkin masuk nya agak lama. Gatau juga sih. Tapi mama mau kok" jawab Dul.
Tiara tersenyum tipis.
Kekasihnya ini, ketika memiliki keinginan harus terpenuhi. Ego nya terlalu tinggi. Sifatnya yang seperti itu, kadang membuat Tiara begitu kesal. Tapi mau bagaimana lagi, sebesar apapun kekesalannya kepada Dul, tetap saja tidak mengurangi rasa cinta nya kepada laki laki itu.
"Iya deh ditunggu di Jakarta" kata Tiara tersenyum.
"Bakal kangen banget sih aku, beberapa minggu gak akan ketemu kamu" Dul mengacak pelan rambut Tiara.
"Sabar dong, selama ini kan udah ketemu terus setiap hari setiap saat" ucap Tiara.
"Iya deh iya"
***
Tiara melangkahkan kaki nya di bangunan bercat putih. Dia celingak celinguk mencari sebuah ruangan. Sesaat, dia memandang sekitarnya. Bangunan yang cukup luas dengan lapangan berpusat di tengah bangunan itu. Ada beberapa orang berpakaian putih abu abu seperti dirinya saat ini sedang berlalu lalang. Mungkin sedang jam kosong, pikir Tiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Crazy Little Thing Called Love (COMPLETED)
Fiksi Remaja"Jadi kenapa gue harus selalu tersenyum?" "Karena senyum itu adalah obat dari segala penyakit. Dan gue berjanji, untuk tidak akan pernah membiarkan senyum lo itu lepas dari bibir lo" --- Ini tentang Samuel, si cowok urakan yang tidak pernah absen da...
