Epilog : Destiny.

1K 94 25
                                    

Lantunan musik A Thousand Years mengiringi perjalanan seorang gadis yang kini sudah resmi menyandang status Nyonya Samuel. Tubuhnya di balut gaun putih yang sangat indah. Desain gaun yang tidak berlebihan membuatnya terlihat sangat anggun di hari bahagianya. Gadis itu menggenggam erat tangan papa nya. Air mata nya sudah tertahan sejak tadi. Tadinya, sebelum berjalan menuju altar, jantungnya berdegub kencang, tangannya berkeringat. Tapi setelah matanya bertemu tatap dengan laki - laki berjas putih sedang tersenyum menyambut kedatangannya membuat rasa gugup itu hilang. Semakin mendekati altar, genggaman tangan papa Tiara semakin erat. Gadis itu mengelus punggung tangan sang papa.

"Sebentar lagi, papa akan menyerahkan kamu kepada laki - laki yang akan menjadi surga mu, nak" mata Tiara semakin memanas mendengar bisikan papa nya. Suara sang papa pun tampak bergetar.

Tepat di depan Sam, papa Deddy menyeragkan tangan Tiara kepada Sam, lantas tersenyum.

"Papa titip putri kecil papa ya, Sam. Jaga dia, bahagiakan dia. Sejak kecil, papa merawatnya penuh cinta, papa harap kamu bisa menepati janji kamu saat kamu melamar putri papa. Kamu melukai putri papa, otomatis, kamu juga akan melukai papa" ucap Papa Deddy dengan suara bergetar. Tiara meneteskan air mata menatap mata papa nya. Dibawah matanya sudah muncul keriput, pertanda bahwa papa nya sudah tak muda lagi.

Gadis itu memeluk erat papa nya, "pa, terimakasih sudah membesarkan aku dengan penuh cinta. Maaf, kalau Titi belum bisa bahagiakan papa. Terimakasih ya pa atas cinta papa selama ini" katanya dalam pelukan sang papa.

"Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu ya nak. Selamanya, kamu akan selalu menjadi putri kecil papa" balas papa Deddy seraya mengecup dalam kening anak perempuan satu - satunya. Seketika kenangan masa kecil Tiara bersama papa nya berputar di memori menambah suasana semakin haru.

"Semoga kalian selalu berbahagia ya" ucap Papa Deddy sebelum meninggalkan altar.

"Terimakasih, pa. Sam janji akan selalu menjaga dan membahagiakan Tiara" ucap Sam memeluk sang mertua.

Baik Sam maupun Tiara saling menatap dengan senyuman bahagia. Sam menggenggam erat tangan Tiara yang kini sudah resmi menjadi istrinya, perempuan yang menjadi takdir nya, perempuan yang akan menemaninya di sisa hidupnya.

"Hai, istriku" ucap Sam. Tiara terkekeh, rasanya masih seperti mimpi dia berdiri di altar berdampingan dengan laki - laki yang teramat ia cintai.

"Terimakasih ya, Sam, atas semua rasa cinta kamu selama ini. Terimakasih sudah hadir dalam hidup ku" ucap Tiara.

Sam memeluk gadis itu erat, "terimakasih juga sudah menjadi takdirku" bisiknya.

Not sure if you know this
But when we first met
I got so nervous I couldn't speak
In that very moment
I found the one and
My life had found its missing piece

So as long as I live I love you
Will have and hold you
You look so beautiful in white
And from now 'til my very last breath
This day I'll cherish
You look so beautiful in white
Tonight

Sebagai hari kebahagiaan mereka, Sam menyanyikan sebuah lagu yang sejak dulu menjadi mimpi Tiara.

What we have is timeless
My love is endless
And with this ring I
Say to the world
You're my every reason
You're all that I believe in
With all my heart I mean every word

So as long as I live I love you
Will haven and hold you
You look so beautiful in white
And from now 'til my very last breath
This day I'll cherish
You look so beautiful in white
Tonight

A Crazy Little Thing Called Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang