12

23 5 12
                                    

Hari penilaian pun tiba. Sudah sejak pagi siswa kelas 11 mendatangi sekolah. Mungkin sekaligus untuk mengecek kembali properti yang akan digunakan.

Saat pukul 7, KM dari setiap kelas diperintahkan untuk mengambil nomor urut, untuk penilaian nanti.

Penilaian dimulai pada pukul 8 pagi dan selesai pukul 4 sore. Tentu saja ada jeda untuk istirahat.

🌙🌙🌙

Hari ini pun setiap kelas masih heboh mengungkit hal yang terjadi kemarin.

Di kelas IPS 1 masih heboh karena kemarin pasangan Tom and Jerry kelas mereka terlihat lebih romantis. Siapa lagi kalau bukan Yuna dan Rayyan.

Apalagi ketika Yuna tidak sengaja tersandung kakinya sendiri. Jika tidak ada Rayyan yang dengan sigap menangkapnya, pasti dia akan malu karena terjatuh didepan orang-orang. Bukan hanya didepan teman sekelasnya saja, tetapi didepan satu angkatan.

Sementara itu di kelas IPS 2 masih heboh karena beberapa momen dari pasangan pengantin di kelasnya. Arjuna yang diam-diam bahagia karena menjadi mempelai pria, tidak sengaja membuat kesalahan saat ijab kabul.

Saat gladi bersih yang terakhir sebelum tampil, Juna malah lupa nama lengkap Azmi yang membuatnya kesal karena Juna lebih ingat nama lengkap Liana. Untungnya ketika penilaian dilaksanakan, semuanya lancar dan Arjuna tidak melupakan nama lengkap ayah mertuanya itu.

Namun ada hal yang mengganjal di hati Juna yang mengganggu fikirannya. Jika bertanya langsung pada Liana, dia akan malu sendiri. Akhirnya dia pun memutuskan untuk bertanya pada Yessika.

"Heh." panggil Juna saat Yessika sedang fokus menonton film disampingnya.

Yessika tidak memperdulikan panggilan itu dan tetap fokus pada aktivitasnya.

"Heh." panggil Juna sekali lagi. Kali ini sedikit keras agar Yessika mendengarnya. Namun ternyata Yessika masih tetap mengabaikannya.

Arjuna menghela nafasnya kesal karena merasa diacuhkan. Dia menekan tombol pause yang mengakibatkan protes dari Yessika.

"Apaan sih Jun, astaga. Itu lagi mulai di klimaks nya tau." protes Yessika.

Arjuna memutar bola matanya malas. "Habisnya lo daritadi gue panggil diem aja sih." ucap Juna.

"Lo manggil gue? Kapan?" tanya Yessika bingung.

"Gue manggil lo dua kali loh, Yessika."

"Nggak ada tuh." Yessika berfikir sejenak. "Oh yang 'heh heh' itu lo manggil gue?" tanya Yessika yang hanya di respon dengan rolling eyes lagi dari Arjuna.

"Ya suruh siapa manggilnya 'heh heh', nama gue kan Yessika Indi Ayudisa, bukan heh."

"Emang lo kira gue manggil siapa lagi? Pak Yanto? Mang Amin?" kesal Juna.

Yessika tidak menjawabnya dan langsung bertanya pada intinya. "Kenapa manggil gue?"

"Kemarin Liana berangkat sama siapa?" tanya Arjuna.

"Nggak tau. Kalo nggak dianterin Om nya, ya sama ojek langganan dia."

"Ojek langganan dia seumuran kita?"

"Seumuran Om nya. Lagian lo ngapain nanyain beginian ke gue sih? Tanya aja langsung ke orangnya."

Juna terdiam sejenak sebelum menjawab Yessika. "Gue kemarin liat Liana dianterin sama cowo. Dia seumuran kita."

"Seumuran kita? Siapa?" tanya Yessika bingung.

"Kalo gue nanya sama lo, ya berarti gue nggak tau dia siapa."

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang