25

31 5 0
                                    

Besok adalah ulang tahun SMA 2 Garuda. Setiap kelas sibuk menyiapkan stan yang akan mereka dirikan dan juga melatih penampilan yang akan mereka tampilkan di puncak acara nanti.

"Double tape nya abis nih." ucap Yessika tiba-tiba. Namun tidak ada yang menggubrisnya.

"Teman-temanku, apa nggak ada gitu yang inisiatif beliin double tape baru?" masih tidak ada satupun yang menjawab.

Merasa kesal, Yessika pun melirik kearah orang yang posisi duduknya paling dekat dengannya, Arjuna, dan menarik rambutnya.

"A-aw sakit Yessika!!" pekiknya. Yessika tidak peduli. Dia tetap menarik rambut Arjuna ke kanan dan ke kiri, menyalurkan emosinya.

Arjuna mencoba melepas tangan Yessika dari rambutnya, namun Yessika tidak mau melepaskan tangannya dan menarik rambut Arjuna lebih kuat lagi.

"Yessika sakit!! Nanti gue botak di usia dini gimana? Nanti gue kaga ganteng lagi gimana? Lepasin dong, Yessi!!" pinta Arjuna dengan sedikit paksaan. Namun Yessika tetap mengabaikannya.

Dari arah lain, Azmi hanya tertawa melihat mereka. "Akhirnya ada orang lain juga yang gantiin gue." gumamnya.

Liana yang duduk di samping Azmi mendengar itu. Dia juga ikut tertawa, namun itu karena celetukan Azmi.

"Biasanya kan yang diposisi itu maneh, Mi." ucapnya.

"Iya. Untung urang duduknya jauh dari dia, jadi aman deh dari tangannya Yessika." jawab Azmi.

Selama mereka mengobrol, Arjuna dan Yessika masih dalam posisi mereka yang tadi.

"Ya udah, biar kita aja yang beli double tape nya. Sekalian beli kertas karton lagi." ucap Liana.

"Kita saha?" tanya Azmi.

"Kita berdua, Azmi." jawab Liana.

Azmi terdiam sejenak. "Ya udah deh ayo. Sekalian pengen beli minum juga."

"Nitip!!!" ucap Yessika cepat yang mengakibatkan semua orang ikut-ikutan untuk menitipkan pesanan mereka pada Azmi dan Liana.

Mau tidak mau Azmi dan Liana pun mengiyakan.

~~

Saat perjalanan kembali ke kelas, Liana dan Azmi bertemu dengan seseorang.

"Lian?" panggil orang itu.

Liana melihat kearah sumber suara itu. "Eh Davin? Hai." ucapnya.

"Hai." jawab orang yang dipanggil Davin itu.

Azmi hanya diam. Dia tidak mengenal orang yang ada dihadapannya itu.

"Oh iya, Azmi kenalin ini Davin. Davin, ini Azmi." Liana memperkenalkan.

Azmi dan Davin hanya saling tersenyum, canggung.

"Maneh lagi ngapain disini? Jangan bilang maneh murid baru disini?" tanya Liana.

"Nggak dong. Liat aja nih badge nya." jawab Davin seraya menunjukkan badge sekolahnya.

Liana hanya mengangguk. "Kirain."

"Kenapa? Maneh pengen satu sekolah sama urang?" goda Davin.

"Nggak juga." Liana mengalihkan pandangannya.

"Urang kesini buat rapat sama OSIS." jelas Davin.

"Rapat gabungan lagi?" Davin mengangguk. "Tentang apa?"

"Bazar buku."

"Ah gitu. Ya udah deh, semoga lancar ya."

"Lian mau kemana?"

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang