10

52 4 17
                                    

Hari ini sekolah pulang lebih cepat dari biasanya. Bayu memanfaatkan waktunya untuk mengerjakan tugas kelompok.

"Tan, maneh tunggu aja di kamar urang. Urang mau mandi dulu." ucap Bayu pada teman kelompoknya itu, Sultan.

Pria tinggi itu hanya mengangguk.

"Rumah lo sepi amat. Nyokap lo lagi kemana?" tanya Sultan seraya melihat-lihat sekeliling.

Bayu terlihat berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan Sultan. "Paling lagi arisan."

Sultan sekali lagi hanya mengangguk mengerti, lalu mulai melangkah kearah kamar Bayu. Sesuai perintah Bayu tadi.

"Urang main PS teu nanaon?" tanya Sultan saat melihat PS milik Bayu.

"Nya sok." jawab Bayu.

~~

Sudah hampir dua puluh menit, namun Bayu masih juga belum keluar dari kamar mandi.

Sultan sudah memainkan beberapa game, dan kini dia mulai merasa bosan menunggu temannya itu.

Tiba-tiba dia mendengar suara ketukan pintu. Awalnya pelan, namun lama-kelamaan semakin keras.

Sultan yang terganggu akhirnya bangkit dari duduknya dan menghampiri kamar mandi untuk memberitahu Bayu.

"Bay, didepan ada yang ketuk pintu tuh." teriak Sultan.

"Ya bukain. Urang lagi keramas dulu. AW PERIH!!" pekik Bayu didalam sana. Mungkin matanya terkena busa dari shampo.

Akhirnya Sultan pun mengalah dan pergi untuk membukakan pintu.

"Lama amat sih buka pintunya, Bay." ucap orang yang didepan pintu.

"Bayu nya lagi mandi. Ada perlu apa?" tanya Sultan.

"Eh maaf, kirain tadi Bayu yang bukain pintu."

"Iya nggak apa-apa. Ada apa ya?" tanya Sultan lagi.

"Titip ini deh. Sekalian bilangin makasih juga ke Bayu, ya?" ucap orang itu seraya memberikan bungkusan pada Sultan.

Sultan hanya menerima bungkusan itu dengan raut wajah yang kebingungan.

"Makasih sebelumnya." ucap orang itu dan langsung berlalu begitu saja.

~~~

"Tadi siapa yang dateng?" tanya Bayu yang baru keluar dari kamar mandi seraya mengeringkan rambutnya. Tenang saja, Bayu sudah berpakaian lengkap ko.

"Nggak tau. Nggak kenal. Cewe, seumuran kita kayanya. Nitipin ini, dan makasih katanya." jawab Sultan lengkap agar tidak ditanyai lagi oleh Bayu.

Bayu menerima bungkusan yang diberikan Sultan dan melihat isinya.

"Oh, dari Liana ini mah." ucap Bayu kemudian.

Sultan hanya menghiraukannya, namun tetap melihat kearah Bayu yang sedang mengeluarkan sesuatu dari bungkusan itu.

Sultan memicingkan matanya. "Itu jaket yang biasa lo pake, kan?" tanya Sultan yang hanya dijawab oleh anggukan dari Bayu.

"Tumben banget lo minjemin jaket itu ke orang lain. Eh, apa yang tadi itu tukang laundry?"

"Sembarangan bilang tukang laundry. Masa cantik gitu dikatain tukang laundry sih?"

"Nggak pernah nonton sinetron nih pasti."

"Ya sinetron sama kenyataan kan beda, Sultan."

"Emang yang tadi itu siapa kalo bukan tukang laundry?"

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang