Bayu telah kembali dengan membawa bungkusan ditangannya. Dia pun memberikan bungkusan itu pada Liana.
Liana langsung menerima bungkusan itu dan melihat isinya. "Makasih lagi Bayu. Bener banget lagi belinya. Tau aja gue biasa pake yang malem kalo pas awal-awal."
"Ya tau lah. Gue sering liat Tante Arini ke warung beli yang begituan." jawab Bayu seraya kembali duduk di tempatnya.
"Aw jimayu akutuh."
"Aw geli." timpal Bayu.
"Sialan." celetuk Liana.
"Lain kali jangan nyuruh urang beli begituan lagi. Malu, Lili. Tadi diliatin sama teteh-teteh yang ada disana." curhat Bayu.
Liana tertawa mendengarnya. "Terus ditanya nggak? Atau cuma diliatin aja?"
"Cuma diliatin. Ku urang bales liatin aja terus senyum, sambil basa-basi nanyain tentang itu." jawab Bayu.
"Kocak banget sih, Bay." Liana kembali tertawa, membayangkan wajah kikuk Bayu saat itu.
Bayu hanya mendengus kesal mendengar tawa Liana yang sepertinya puas sekali itu.
"Kalo gitu urang ke toilet dulu ya." ucap Liana kemudian. Dia pun berdiri dan hendak melangkah, sebelum Bayu berhasil menarik tangannya lebih dulu.
Liana menatap Bayu dengan tatapan bingungnya. "Apa? Mau ikut ke toilet juga?" tanya Liana.
Bayu menghela nafasnya dan melepaskan tangan Liana. Dia melepaskan jaketnya dan melemparkan nya pada Liana.
Liana langsung menangkap jaket itu dan kembali memberikan tatapan bingung.
"Buat apa?" tanya Liana.
"Tutupin nodanya, pinter." jawab Bayu seraya mengambil ponsel dari sakunya.
"Oh iya. Ya ampun Abay perhatian banget sih." ucap Liana seraya mengikat jaket itu di pinggangnya. Setelah itu ia pun langsung pergi ke toilet.
🌟🌟🌟
"Liana kemana?" tanya Zian yang baru datang. Disusul oleh Yessika.
"Lagi ke toilet." jawab Bayu.
Tak berselang lama, Liana pun kembali ke tempat duduknya.
"Makanannya masih belom dateng?" tanya Liana seraya duduk di tempatnya. Yessika hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Maneh tadi kemana? Katanya ke toilet, pas urang susul ke toilet udah nggak ada." tanya Liana pada Yessika.
"Abis dari toilet urang mampir dulu ke toko buku tadi, makanya agak lama balik lagi kesini nya." terang Yessika.
"Kirain diculik hantu toilet." celetuk Liana.
"Kalo ngomong suka lupa di filter:)" ucap Yessika.
Sementara Liana dan Yessika mengobrol, Zian terfokus pada jaket Bayu yang ada di pinggang Liana.
"Itu jaketnya Bayu, kan?" tanya Zian. Liana hanya mengangguk.
"Kenapa dipake di pinggang?" tanya Zian lagi.
"Fashion. Udah biarin aja." Bayu buru-buru menjawab.
"Dipinjemin Abay buat nutupin noda." jawab Liana.
"Noda?" tanya Zian bingung.
"Noda apaan?" tanya Yessika.
"Susu strawberry." Bayu menjawab lagi. "Tadi di kursi dia ada tumpahan susu strawberry, makanya pamit ke toilet buat bersihin nodanya. Gue pinjemin jaket aja biar nodanya nggak keliatan, kan rok dia warna putih soalnya." terangnya panjang lebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
Fiksi Penggemar𝙚𝙪•𝙥𝙝𝙤•𝙧𝙞•𝙖 (n.) Perasaan nyaman atau perasaan gembira yang berlebihan. "𝐈 𝐰𝐚𝐧𝐭 𝐲𝐨𝐮 𝐭𝐨 𝐛𝐞 𝐡𝐚𝐩𝐩𝐢𝐞𝐫." Lokal! AU Bahasa! Non-Baku × Sunda Warn! Harsh Words Dibaca aja dulu, siapa tau tergedebrug cinta sama ff nya:))