15

25 5 6
                                    

Hari ini Liana dan Yessika datang bersamaan. Hal ini jarang terjadi, karena Yessika yang biasanya datang ke sekolah lima menit sebelum bel tanda masuk berbunyi.

Keduanya segera mendudukkan dirinya setelah tiba di kelas.

Mumpung masih ingat, Liana segera mencari buku milik Arjuna dari tas nya. Agar saat Arjuna tiba di kelas nanti, Liana tinggal mengembalikan nya saja.

Saat Liana akan mengembalikan buku itu, dia melihat ada coretan baru diatas mejanya.

Liana bertanya lebih dulu pada Yessika, karena dia adalah teman sebangkunya. "Yessi, ini lo yang nulis?"

Yessika melihat kearah tulisan yang dimaksud oleh Liana. "Cewe yang duduk disini, peka dong?" gumamnya yang kemudian menggelengkan kepalanya, tidak tahu.

"Siapa yang nulis ya?" gumam Liana.

Yessika tiba-tiba mengingat kejadian kemarin. Saat Arjuna duduk diatas meja mereka.

"Kayanya gue tau deh siapa yang nulis itu."

"Siapa?" tanya Liana penasaran.

"Arjuna Aksa Pradana." jawab Yessika, menyebutkan nama lengkap Arjuna.

Liana mengernyitkan dahinya. "Bercanda lo? Kenapa juga dia nulis beginian di meja gue?"

"Ya apa lagi? Soalnya dia suka sama lo, tapi lo nya kaga peka juga sampe sekarang."

"Udah ah jangan nuduh orang sembarangan." ucap Liana yang bersiap untuk mengembalikan buku Arjuna.

Yessika yang melihat itu segera menahan Liana. "Bentar-bentar. Itu bukunya si Juna kan?" tanya Yessika yang dijawab dengan anggukan oleh Liana.

"Ayo kita samain tulisan di buku si Juna sama tulisan diatas meja ini." ucapnya.

Liana pun kembali duduk dan membuka buku itu. Mereka berdua mencari cara menulis dan bentuk huruf yang sama antara tulisan diatas meja dan dalam buku.

"Kayanya dia nulisnya dibeda-bedain deh biar nggak sama kaya tulisan biasanya." ucap Yessika.

"Iya. Tulisan ini nggak terlalu mirip sama yang ada di buku. Tapi kalo diperhatiin lagi, bentuk huruf g nya mirip. Beberapa huruf mirip sama yang di buku." Liana fokus melihat tulisan di buku dan diatas meja secara bergantian.

"Berarti bener, yang nulis ini si Arjuna." Yessika membuat kesimpulannya sendiri.

Namun Liana masih belum yakin. Dia masih sibuk memikirkan kemungkinan yang lain. "Tapi tulisan itu bisa dimanipulasi. Siapa tau ini orang lain yang iseng ngikutin tulisan tangan si Juna."

Yessika berfikir lagi agar temannya ini percaya padanya.

"Kemarin gue liat si Juna duduk diatas meja lo. Apa itu masih kurang buat bikin lo percaya?"

"Itu kan udah biasa. Dia kan emang biasanya duduk seenaknya. Diatas meja, di lantai, di kursi, itu udah biasa Yessika."

"Bener ya kata tulisannya, lo emang harus dibikin peka dulu."

Liana hanya mengedikkan bahunya dan pergi begitu saja kearah tempat duduk Arjuna untuk mengembalikan bukunya.

Yessika mengikuti Liana dari belakang. Ia akan bertanya langsung pada Arjuna. Dia sangat yakin bahwa yang menulis coretan diatas meja Liana adalah Arjuna.

"Ini bukunya." ucap Liana seraya mengembalikan buku itu.

Arjuna segera menerimanya. "Thanks ya. Untung aja beneran ada di maneh." ucapnya. Liana hanya mengangguk.

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang