17

25 5 9
                                    

"Juna?" tanya Irham pada Arjuna yang sedari tadi diam saja.

.
.
.
.
.

"Sama Kia. Tadi udah bilang ko. Urang nggak bawa motor soalnya." ucap Arjuna.

"Kapan?" tanya Zakia kebingungan.

Arjuna tidak menanggapi pertanyaan Zakia dan langsung menariknya menuju motor milik Zakia.

"Kalo Kia sama Juna, terus urang sama siapa?" tanya Rani.

Kini jadi Irham yang kebingungan. Tumben sekali Arjuna tidak membawa motornya.

"Ya udah, Rani sama urang aja." ucap Irham.

"Bentar, Liana nya?" tanya Yessika.

"Oh iya. Lian gimana ya?" gumam Irham.

"Bonceng tiga hayu." ucap Azmi. Yessika langsung memukul kepalanya.

"Tangan maneh bisa nggak sih diem dulu? Kalo nggak dipake nyubit, malah dipake mukul. Lulus nanti mau jadi preman?" celetuk Azmi.

"Gemes banget soalnya. Lo tuh samsak-able." jawab Yessika.

"Ya nggak boleh lah. Nanti kalo ada polisi gimana?" Liana menolak ide Azmi. "Urang naik angkot aja." lanjutnya.

"Kalo gitu urang juga naik angkot deh." ucap Yessika.

"Katanya lagi hemat? Udah nggak apa-apa, maneh sama Azmi aja."

"Tapi maneh kan jarang naik angkot sendirian."

"Ya terus? Maneh takut urang diculik?" canda Liana.

"Nggak takut sih. Kalo salah naik angkot gimana?"

"Tinggal puter balik lagi."

"Astaga Lian.."

"Gapapa anjir. Nanti kita tinggal kontekan aja."

"Yakin?" tanya Yessika kemudian. Liana hanya mengangguk.

~~

Dan disinilah Liana sekarang, duduk sendirian di halte menunggu angkutan umum lewat. Namun sudah hampir 15 menit angkutan umum yang ia tunggu tidak kunjung datang.

Dari arah lain, seorang pengendara motor terlihat sedang mengamatinya dari jauh.

Liana tidak menyadari hal itu, karena ia terlalu fokus melihat kendaraan yang melintas dan membalas pesan dari Yessika.

🌟🌟🌟

"Liana masih belum nyampe?" tanya Irham pada Yessika yang fokus memainkan ponselnya.

"Belum euy. Nggak tau juga dia udah nyampe mana." jawabnya.

"Terus itu daritadi maneh lagi ngapain?"

"Mainin HP doang."

Seketika tempat duduk mereka menjadi ribut. Alasannya karena salah satu siswi kelas itu melihat Liana yang baru datang.

"Liana kan itu? Mantep banget dianterin 3 cowo." ucapnya yang membuat siswa-siswi lain jadi penasaran.

Mereka ikut melihat kearah Liana yang sedang berjalan memasuki rumah makan itu.

Tempat duduk yang dipilih mereka memang di lantai dua dan berada didekat jendela, sehingga mereka bisa melihat keadaan diluar.

"Waah anjir.. Anak SMA 3 kan itu?"

"Liana pake pelet apaan bisa dikawal 3 cogan sekaligus?"

"Cita-cita gue sekarang, mau jadi Liana." celetuk beberapa siswi.

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang